Pandemi telah menimbulkan stres yang cukup tinggi bagi banyak orang tua. Namun, berbagai fakta baru muncul terkait parenting di masa pandemi. Banyak orang tua yang semakin menyadari pola pengasuhan anak yang terasa berbeda ketika pandemi datang. Banyak hal-hal baru yang disadari oleh orang tua tentang cara mereka mendidik anak-anaknya.
Apa saja fakta-fakta tentang parenting selama pandemi itu? Kami akan berbagi informasi tentang hasil survey pada 2000 orang tua di Australia, tentang parenting di masa pandemi. Yuk, simak informasinya, banyak pengetahuan menarik yang akan Parents dapatkan!
Fakta Parenting di Masa Pandemi menurut Hasil Survey
1. Orangtua Memikul Tanggung Jawab yang Makin Besar
Kecemasan meningkat selama pandemi, waktu berlalu begitu saja, sedangkan keadaan terasa begitu jauh berbeda. Tantangan dalam pengasuhan anak meningkat. Belum lagi masalah karir, pendidikan anak, perawatan kesehatan anak, urusan rumah tangga dan banyak hal lainnya.
Di awal masa pandemi, orang tua harus menghadapi tantangan menjelaskan situasi pandemi pada anak. Sementara itu, masalah kesehatan mental meningkat seiring pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah. Kesemua tantangan tersebut telah mengubah pola asuh orang tua di seluruh dunia.
Dalam survei yang dilakukan pada 2.000 orang tua Australia pada April 2020, membuktikan bahwa selama pandemi, orang tua terpaksa harus mengerjakan banyak hal secara bersamaan.
Salah seorang dari responden survei mengungkapkan curahan hatinya, bahwa selama pandemi dirinya telah berubah menjadi ibu rumah tangga, merangkap guru, terapis wicara, sekaligus terapis okupasi bagi anaknya.
Sementara itu, persoalan keuangan rumah tangga juga menjadi isu tersendiri. Anggaran belanja terbatas, beberapa orang bahkan kehilangan pekerjaan. Suaminya yang seorang tenaga kesehatan banyak tersita waktu bekerja, tentunya ia sebagai Ibu menjadi satu-satunya tenaga yang dapat diandalkan di rumah.
2. Orang tua pekerja, dan pengasuhan yang mengandalkan anak yang lebih tua
Tantangan berat saat mengasuh anak di masa pandemi juga tak luput dihadapi oleh para orang tua yang bekerja. Terlebih, tidak di semua daerah ada fasilitas penitipan anak.
Ada orang tua yang memiliki anggota keluarga lain untuk membantu menjaga anak-anak. Namun, ada juga orang tua pekerja yang akhirnya mau tak mau harus mengandalkan anak-anak untuk menjaga adik-adiknya yang lebih kecil.
3. Parenting di Masa Pandemi, Semakin beratnya beban yang ditanggung para Ibu
Para ibu menanggung beban yang lebih berat dari yang seharusnya. Situasi pandemi memaksa mereka untuk terus memperhatikan banyak hal detail terus berubah seiring dengan munculnya kebiasaan baru, dan situasi normal baru.
Anne Schilling, pengelola sekaligus direktur Yayasan Kesehatan Ibu di Jerman mengungkapkan, para ibu di seluruh dunia bergumul dengan detail dari berbagai hal yang terus berubah seiring dengan semakin banyaknya informasi yang dipelajari dan situasi yang berubah. Faktanya, tak ada rencana yang berjalan seperti seharusnya.
“Day care yang tutup, kelas-kelas selama sekolah dari rumah yang dijadwalkan sedemikian rupa, perubahan-perubahan jadwal dan rencana, semua hal tersebut begitu melelahkan,”
Sementara itu, banyak hal diperjuangkan selama pandemi, seperti pekerjaan, pendidikan anak-anak, dan kesehatan seluruh keluarga.
4. Orang tua dapat perspektif baru tentang anak selama parenting di masa pandemi
Banyak orang tua mendapati diri mereka melihat anak-anak mereka dan perilaku mereka dengan persepsi yang berbeda. Rebecca Lockwood, seorang pakar pemrograman neuro-linguistik di Inggris mengatakan bahwa meskipun pandemi menimbulkan ketidaknyamanan, namun hikmahnya orang tua jadi lebih berkesempatan untuk lebih mengenal anak-anak mereka dengan cara berbeda.
“Situasi pandemi menciptakan keadaan dimana orang tua berkesempatan mendukung anak secara langsung, ada perspektif baru, ada interaksi yang nyata antara orang tua dan anak, ada lebih banyak waktu bersama anak-anak,” ia menjelaskan.
5. Membicarakan tentang ‘ketidakadilan dunia’ pada anak sejak dini
Realita pengasuhan anak di masa pandemi mengharuskan orang tua untuk menjelaskan pada anak-anak tentang sebuah kenyataan mutlak bahwa ‘ketidakadilan’ kerap terjadi di dunia. Bahwa, terkadang kita bisa kecewa dalam hidup, dan ada hal-hal di dunia yang tak bisa kita kendalikan.
Selama pandemi, anak-anak secara langsung belajar merasakan kekecewaan. Ada hal-hal yang tak bisa lagi mereka dapatkan selama pandemi, seperti kebebasan bermain, belajar tatap muka di sekolah, pesta kelulusan di sekolah, dan masih banyak hal lainnya yang membuat anak-anak harus paham lebih awal tentang kenyataan hidup.
Di sisi lain, orang tua berupaya melakukan yang terbaik untuk membayar momen-momen berharga yang terlewatkan oleh anak. Parenting di masa pandemi menyadarkan orang tua maupun anak bahwa ada momen yang tak terulang, dan tak tergantikan.
6. Pentingnya waktu bersama dan waktu untuk sendiri
Mengutip dari Littlethings, parenting di masa pandemi menyadarkan orang tua bahwa tak perlu memaksakan diri untuk harus selalu ada dan hadir bersama anak-anak. Ada saatnya menikmati waktu bersama, namun bila keadaan mengharuskan untuk sendiri dahulu, menikmati waktu masing-masing sementara waktu, maka hal itu pun tak menjadi masalah.
Ada jeda untuk refresh, dan berlatih bersabar untuk menerima bahwa kita tak selalu sempurna sebagai orang tua, dan anak pun harus selalu dituntut sempurna. Dan segala sesuatunya tak selalu berjalan sempurna sepanjang waktu.
7. Parenting di masa pandemi : orang tua mempelajari sifat anak, sisi baik dan buruknya
Lebih banyak waktu secara langsung bersama anak, membuat orang tua menyadari hal-hal baik dan kurang baik pada anak. Untuk kemudian, mencari solusinya.
Dalam pola asuh selama pandemi itu, orang tua jadi mampu melihat bagaimana anak-anak mengatur emosinya saat menghadapi sesuatu. Seperti tugas-tugas sekolah, dan mengamati bagaimana anak-anak berjuang mengatasi masalah-masalah yang ada.
Turunnya kasus positif, dan berjalannya program vaksinasi telah memunculkan harapan bahwa pandemi akan segera berakhir, dan terwujud lah herd immunity. Namun, munculnya varian baru virus membuat kita sadar bahwa pandemi belum benar-benar usai.
Karena itu, kesiagaan dan kewaspadaan harus tetap ditingkatkan demi menjaga keluarga dan orang-orang yang disayangi dari berbagai penyakit. Parenting di masa pandemi juga telah mengajarkan kita agar terbiasa dengan perubahan-perubahan dan situasi tak terduga. Demikian dari kami tentang parenting di masa pandemi, semoga bermanfaat!
Baca juga:
5 Tips Parenting selama Pandemi, Penting untuk Parents Ketahui
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.