Parents, sebagai orangtua baru, banyak hal yang disiapkan dan harus dipelajari terkait pengasuhan anak. Di artikel ini kami akan memberikan panduan menyusui bagi Ayah dan Bunda.
Mengapa harus Ayah dan Bunda? Bukankah yang menyusui adalah ibu? Jangan salah, Ayah juga berperan penting dalam mendukung program mengASIhi agar Bunda lancar menyusui dan nutrisi untuk si kecil tercukupi.
Dalam webinar bertajuk “Breastfeeding Week: Panduan untuk Ibu Milenial” bersama Teman Bumil (10/8/2020), pakar laktasi dr. Ameetha Drupadi menjelaskan tentang 7 kontak menyusui.
Panduan Menyusui: 7 Kontak dengan Konselor Laktasi
Untuk mendukung keberhasilan menyusui secara eksklusif 6 bulan, bahkan menyusui sampai 2 tahun, maka WHO mencanangkan program 7 kontak menyusui. Maksud dari 7 kontak dengan konselor laktasi adalah tahapan dalam mempersiapkan ASI sejak hamil hingga proses menyusui berlangsung setelah si kecil lahir.
1. Usia Kehamilan 28 Minggu
Kontak pertama kali dilakukan saat trimester I yang akan membahas hal dasar tentang menyusui seperti anatomi payudara, proses produksi ASI, keuntungan menyusui, dan manfaat ASI vs dampak sufor (susu formula) dan cara menyusui.
Ini adalah saat yang tepat untuk bertanya kepada konselor laktasi. Parents juga akan dijelaskan seputar Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan mulai dikenalkan teori posisi dan perlekatan menyusui bayi.
Di tahap ini, Bunda juga akan diajarkan cara merawat payudara saat hamil. Selama kehamilan, payudara akan membesar dan areola menggelap, tetapi ASI belum keluar.
2. Usia Kehamilan 36 Minggu
Jelang hari persalinan, bahasan yang ditekankan di tahap ini adalah Inisiasi Menyusui Dini (IMD), proses menyusui serta pentingnya rawat gabung. IMD dan rawat gabung merupakan salah satu kunci keberhasilan menyusui. Diskusikan hal ini dengan dokter kandungan Bunda.
Di tahap ini juga Bunda akan diajarkan proses produksi ASI di tiga hari pertama setelah melahirkan menggunakan boneka.
3. Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
Setelah bayi baru lahir sehat dan tidak memerlukan perawatan khusus, Bunda bisa langsung melakukan IMD. Bayi diletakkan di atas dada atau perut ibu dalam posisi tengkurap selama minimal satu jam tanpa diinterupsi untuk menemukan puting.
Skin to skin contact ini sangat baik untuk menciptakan bonding antara ibu dan bayi. Serta yang terpenting akan menstimulasi keluarnya kolostrum.
Artikel Terkait: Seberapa penting asupan vitamin D untuk ibu menyusui?
4. Setelah Melahirkan (Hari Pertama, Kedua, dan Ketiga selama Dirawat)
Saat dalam perawatan rumah sakit atau rumah bersalin, konselor laktasi akan membimbing Bunda cara memposisikan bayi agar terjadi perlekatan yang benar saat bayi menyusu.
ASI banyak keluar pada hari ketiga atau keempat setelah bayi lahir dan dipertahankan selama bayi menyusu efektif.
Bunda juga akan dijelaskan mengenai perkembangan berat badan bayi ASI eksklusif. Banyaknya produksi ASI bergantung pada frekuensi bayi menyusu. Selain itu, Bunda akan diberi tahu tentang bonding, kapasitas lambung bayi serta pentingnya mengASIhi.
5. Nifas pada Hari Ketujuh
Setelah Bunda dan si kecil keluar dari rumah sakit, pada hari ketujuh perkembangan bayi akan dicek termasuk berat badannya. Umumnya beberapa hari setelah lahir, berat badan bayi akan turun sampai 10%, tapi pada hari ketujuh berat badannya akan naik kembali. Hal ini menandakan bayi cukup ASI.
Di tahap ini konselor laktasi akan mengkroscek cara menyusui selama sepekan adakah tanda bayi kuning atau ikterik. Bunda akan terus diajarkan cara menyusui dengan posisi dan perlekatan bayi dengan benar agar bayi mendapat ASI yang optimal.
6. Satu Bulan Pasca Persalinan
Empat puluh hari pasca persalinan, konselor akan menanyakan permasalahan seputar menyusui. Misalnya masalah puting tenggelam atau bayi suka menarik puting.
Ibu dengan puting tenggelam atau terbenam masih bisa menyusui selama bayi belum mengenal dot atau empeng. Saat bayi menyusu, lama-lama areola akan menyesuaikan dengan sendirinya.
Jika bayi suka menarik puting ibu, jangan menutup hidungnya karena akan membuatnya terkejut. Masukkan jari kelingking ke mulut bayi supaya ia bisa membuka mulutnya sehingga masuk sampai areola.
Pada usia 1 bulan pertama akan dievaluasi mengenai berat badan bayi. Dikatakan ASI cukup bila berat badan bayi naik sekitar 1000 gram dari berat lahir.
7. Dua Minggu sebelum Bunda Kembali Bekerja
Bagi ibu yang bekerja, pada tahap ini akan diajarkan cara pumping atau memerah ASI yang benar. Manajemen, penyimpanan serta pemberian ASI perah (ASIP) juga dibahas tuntas di pertemuan ketujuh ini.
ASIP sebaiknya disimpan dalam wadah dan dimasukkan ke dalam lemari es. Hangatkan ASIP dengan merendamnya (bersama wadah) dalam air hangat sebelum diberikan kepada bayi. Ingat, Bun, jangan direbus!
Saat Bunda di rumah, berikan ASI secara langsung (menyusui) dan jangan memberinya ASIP meskipun persediaan banyak. ASIP hanya diberikan saat Bunda berjauhan dengan bayi.
Untuk menghindari bayi bingung puting, berikan ASIP dengan menggunakan sendok atau pipet, bukan dengan dot. Penggunaan botol dot dan empeng dapat mengganggu transfer ASI (58%), mengubah pola mengisap bayi dan mempercepat bayi berhenti menyusu.
Artikel Terkait: Busui, Begini Tips Memilih Baju Menyusui yang Tepat!
Panduan Menyusui: Perlekatan adalah Kunci
Dr. Ameetha juga menjelaskan tentang pentingnya perlekatan yang tepat saat menyusui. Menurutnya, posisi menentukan prestasi. Maksudnya, posisi menyusui yang tepat akan menentukan kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan.
- Perlekatan yang tepat adalah tidak hanya memasukkan puting ke mulut bayi, tetapi sebagian besar areola juga masuk.
- Mulut bayi terbuka lebar, bibir bawah terputar keluar, dagu menyentuh payudara.
- Pipi menggembung, isapan lambat dan dalam, serta tampak gerakan menelan.
Jika Perlekatan Tidak Baik Dapat Berakibat:
- Sakit dan luka pada puting.
- ASI tidak dikeluarkan secara efektif.
- Produksi ASI kurang.
- Payudara bengkak, meradang atau mastitis
- ASI stasis atau bendungan ASI
- Berat badan bayi tidak naik.
Bagaimana Cara Mengetahui Bayi Sudah Cukup ASI?
- Bayi tenang, tidur sehabis menyusu.
- Tidak rewel.
- Berat badan bayi naik, optimal 1000 gram dalam 3 bulan pertama
- Pipis bayi minimal 6x per hari
Panduan Menyusui: Peran Ayah
Ayah berperan sebagai support system Bunda dalam mengASIhi. Ayah dapat membantu mencari informasi tentang menyusui, ikut kelas online atau laktasi bersama untuk menyamakan visi dengan Bunda.
Stres dapat mengganggu produksi ASI. Nah, Ayah dapat membantu Bunda mengelola stres, misalnya menjadi pelindung saat Bunda mendapat mom shaming, atau menyemangati Bunda ketika sedang sedih. Ayah juga bisa melakukan pijat oksitosin untuk membantu meningkatkan produksi ASI Bunda.
Semoga panduan menyusui ini dapat membantu Parents menyiapkan masa penting mengASIhi agar lancar dan bayi mendapat nutrisi terbaiknya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi