Panduan Isoman di Rumah, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan COVID-19

Orang yang positif COVID-19 tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri (isoman). Inilah panduan isoman di rumah yang patut diketahui.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Seseorang yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya. Ini dia panduan isoman di rumah seperti dilansir dari beberapa sumber.

Panduan Isoman di Rumah, Patuhi Protokol Kesehatan COVID-19

1. Pasien Tinggal di Kamar Terpisah

Hal pertama yang disarankan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai panduan isoman di rumah, pasien harus tinggal di kamar terpisah dengan anggota keluarga lain. Jika tak mungkin dilakukan –misalnya si penderita masih anak-anak- jaga jarak perlu dilakukan setidaknya 1 meter antara pasien dan anggota keluarga lain.

Artikel terkait: Viral foto bocah packing baju untuk isolasi, lakukan ini saat anak positif COVID-19

2. Mengenakan Masker Medis

Pasien WAJIB mengenakan masker medis, begitu juga dengan anggota keluarga yang lain. Terutama jika pasien masih sesekali melakukan aktivitas yang memaksanya keluar kamar, seperti pergi ke toilet.

3. Panduan Isoman di Rumah: Ventilasi Memadai

Pilih ruangan bagi pasien yang berventilasi baik. Ini untuk memudahkan pertukaran udara dan masuknya sinar matahari masuk ke dalam ruangannya.

4. Batasi Jumlah Orang yang Berada di Rumah

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sama seperti pasien, anggota keluarga lain yang tidak terinfeksi sebisa mungkin tidak berkeliaran di dalam rumah, melainkan lebih banyak melakukan aktivitas di kamarnya masing-masing. Jika memungkinkan untuk tinggal sementara atau mengungsi ke rumah kerabat lain, sangat dianjurkan.

5. Cukup 1 Pengasuh, Panduan Isoman di Rumah yang Patut Diperhatikan

Pilih satu orang saja yang merawat si penderita untuk mengatar makanan atau minuman, menemani, dan lain sebagainya. Pengasuh sebaiknya orang yang sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit.

Setelah memberikan makanan atau minuman, meski hanya sebatas pintu, si pengasuh harus segera mencuci tangannya. Dan jika sempat masuk ke dalam kamar pasien, pengasuh tidak boleh memenyentuh masker atau wajahnya, lalu membuang masker setelah meninggalkan ruangan tersebut dan mencuci tangan sesudahnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

6. Komunikasi Dilakukan Virtual

Jangan melakukan komunikasi secara langsung, melainkan secara virtual saja menggunakan gadget yang ada. Meski mengenakan masker medis, penyebaran droplet dan penularan virus masih mungkin terjadi.

Artikel terkait: Tak Efektif Memblokir Droplet, Pemakaian Masker Scuba dan Buff Tidak Dianjurkan

7. Tidak Menerima Tamu

Siapa pun yang berniat berkunjung –di luar anggota keluarga yang memang tinggal di sana- tolak! Anda tidak disarankan menerima tamu untuk mencegah penyebaran dan penularan Virus Corona. Tamu hanya diperkenankan singgah sebentar, dan itu pun di teras atau halaman rumah saja dengan tetap menjaga jarak aman.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

8. Tidak Berbagi Perlengkapan Makan, Mandi, dan Tidur

Pasien WAJIB memiliki alat makan, mandi, dan tidur sendiri. Misalnya saja gelas, piring, mangkuk, sendok, atau garpu, handuk, dan seprai. Peralatan bekas pakainya harus segera dicuci dengan sabun dan air mengalir, dan jangan digunakan oleh anggota keluarga lain.

9. Panduan Isoman di Rumah: Rajin Bersih-Bersih

Apa pun jenis barang atau permukaan benda yang tersentuh si pasien, harus membersihkannya dengan disinfeksi.

10. Rutin Mencuci Tangan, Panduan Isoman di Rumah yang Jangan Diabaikan

Setiap anggota keluarga WAJIB mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur. Terutama: Setelah bersin, batuk, saat akan dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, sehabis buang air besar dan kecil, juga sesudah merawat pasien.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

11. Buang Limbah Pasien

Sampah jenis apa pun yang berasal dari kamar penderita COVID-19 harus dikeluarkan dalam keadaan terbungkus rapat dan kuat, setelah itu langsung dibakar. Untuk pakaian, perlengkapan tidur dan mandi juga begitu, dikeluarkan dalam keadaan terbungkus rapat untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

Syarat dan Lamanya Isoman untuk OTG

Gejala yang Patut Diwaspadai

Gejala COVID-19 yang patut diwaspadai melansir Public Health England sebagai berikut:

  • Batuk terus menerus baru
  • Suhu tubuh tinggi
  • Kehilangan, atau perubahan, indra perasa atau penciuman normal Anda (anosmia)

Belakangan kebanyakan pasien COVID-19 mengalami gejala yang ringan. Namun, jika Anda memiliki salah satu gejala di atas, meskipun gejalanya sangat ringan, tetaplah berada di dalam rumah dan segera melakukan tes COVID-19, dan tidak keluar rumah selama hasilnya belum keluar.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Akan tetapi, jika Anda terpaksa keluar rumah, misalnya untuk pergi ke lokasi tes PCR, patuhi saran jarak sosial, menggunakan masker, dan segera kembali ke rumah setelahnya. Setelah hasilnya keluar dan jika hasil PCR positif, tapi Anda tidak mengalami gejala atau gejala ringan, segera lakukan isolasi mandiri.

Oleh tim medis yang melakukan tes PCR, Anda akan ditanya mengenai riwayat kontak terakhir. Tim medis yang nantinya akan bergerak ke objek kontak terakhir Anda untuk memberikan saran medis guna mencegah penyebaran yang lebih luas lagi.

Artikel terkait: Catat! Ini 22 Gejala Tidak Biasa COVID-19 Menurut WHO yang Perlu Diwaspadai

Syarat Isoman di Rumah

Selain orang tanpa gejala (OTG), penderita COVID-19 yang boleh menjalani isoman harus memiliki syarat-syarat ini juga:

  • Usia tidak lebih dari 60 tahun
  • Pasien tidak merokok
  • Tidak kelebihan berat badan atau obesitas
  • Tidak ada penyakit lain, seperti penyakit jantung, diabetes mellitus, paru-paru kronis, kanker, penyakit ginjal kronis, atau juga masalah dengan kekebalan tubuh (imunosupresi).
  • Di rumah tidak ada anggota keluarga yang rentan secara klinis.
  • Memiliki ruangan yang memungkinkan untuk isoman.

Secara keseluruhan, nantinya dokter atau ahli medis yang akan menilai faktor risiko dari gejala ringan yang dirasakan pasien COVID-19, riwayat kesehatannya, serta kemampuan keluarga dalam melakukan perawatan.

Lamanya Pasien Isolasi Mandiri

Public Health England menjelaskan masa isolasi mandiri pasien COVID-19 tanpa gejala dimulai segera sejak gejala dimulai dan dinyatakan positif hingga 10 hari ke depan. Contohnya, jika gejala dimulai tanggal 15 maka masa isolasi berakhir tanggal 25 di bulan yang sama pukul 23:59.

Setelah 10 hari dan masih tetap dalam kondisi tanpa gejala, pasien sudah bisa kembali ke rutinitas normalnya. Namun jika pasien mengalami gejala ringan, isoman dilakukan 10-14 hari. Jika setelah 10 hari gejala hilang, pasien masih harus isoman selama 3 hari setelah akhir gejala.

Bila gejala yang Anda rasakan semakin memburuk, segeralah mencari pertolongan medis.

Jika Hasil Tes PCR Negatif, tapi Ada Gejala

Jika hasil tes PCR Anda negatif tapi Anda masih merasakan gejala seperti hidung berair, batuk, kepala pusing, atau bahkan demam, bisa jadi penyebabnya adalah virus lain seperti pilek atau flu. Lakukanlah ini:

  • Tetaplah tinggal di dalam rumah hingga Anda benar-benar merasa sehat.
  • Lakukan konsultasi virtual untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat dan resep dokter.
  • Jangan keluar rumah karena saat ini imunitas tubuh Anda sedang rendah dan berisiko tertular virus COVID-19.
  • Minum obat sesuai dengan anjuran dokter, istrirahat yang cukup, olahraga rutin, dan banyak minum air putih.

Demikian hal-hal yang perlu Anda perhatikan jika Anda positif COVID-19, OTG, dan ingin menjalani isoman. Semoga panduan isoman di rumah ini berguna bagi Anda.

Baca juga:

id.theasianparent.com/artis-positif-covid-19-saat-hamil-dan-melahirkan

id.theasianparent.com/film-bertema-virus

id.theasianparent.com/tayangan-untuk-anak