Melalui sebuah podcast bersama aktris Cinta Laura, Chef Juna berbagi soal pandangan hidup mengenai kesetaraan gender dan hubungan antara orangtua dan anak. Meski dikenal sebagai sosok yang macho dan galak, rupanya Chef Juna adalah sosok yang sangat menghargai hak-hak perempuan.
Junior John Rorimpandey alias Chef Juna adalah koki selebriti yang cukup populer di tanah air. Penampilannya dengan badan tinggi tegap dan dipenuhi tato seringkali memunculkan kesan seram ketika orang pertama kali melihatnya.
Namun dibalik penampilan fisiknya, ternyata Chef Juna memiliki hati yang lembut. Beberapa waktu yang lalu ia menuai pujian atas pernyataannya tak akan memaksa istrinya kelak untuk punya anak jika memang tak mau. Lalu apa alasan dari pernyataan tersebut?
Artikel Terkait: Isyaratkan ‘Pensiun’ dari MasterChef Indonesia, Inilah Kisah Perjalanan Karier Chef Juna
Pandangan Hidup Chef Juna Mengenai Kesetaraan Gender
Lewat sebuah podcast yang diunggah oleh kanal Youtube PUELLA ID, Chef Juna berbagi soal pandangan hidupnya mengenai isu kesetaraan gender yang memang cukup menjadi sorotan di Indonesia.
Menurutnya, perempuan Indonesia sekarang sudah semakin maju dengan menyatakan sikap tidak mau digenderisasi. Hal ini tentu berbanding terbalik dengan zaman dahulu dimana perempuan kerap dianggap sebagai warga kelas dua.
“Perempuan sekarang sudah emansipasi. Tak mau digenderisasi, atau sexist. Tidak mau didiskriminasi, yang mana itu bagus karena memang harus equal (setara)” Chef Juna memberikan pendapatnya.
Kepada aktris Cinta Laura yang didaulat sebagai duta anti kekerasan terhadap perempuan dan anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia, Chef Juna berkata bahwa ia percaya kepada konsep equality atau kesetaraan.
“Aku percaya equality/kesetaraan dalam sebuah hubungan, tatanan negara, atau apapun itu. Sama pentingnya peran dan tanggung jawab, serta haknya. Karena baik laki-laki maupun perempuan sama-sama manusia,” paparnya.
Cinta Laura pun setuju dengan pernyataan Juna tersebut. Bintang film Oh Baby itu kemudian menegaskan bahwa jenis kelamin adalah hal yang tak perlu didebatkan.
“Mau kalian perempuan atau laki-laki harus saling menghargai. Gender itu bukan perbedaan yang harus didebatkan. Kita semua manusia, yang punya potensi yang sama,” ungkap Cinta Laura.
Artikel Terkait: Pentingnya Rumah Tangga Setara di Mata Kalis Mardiasih: “Supaya Sehat Mental”
Ungkap Alasan Tak Mau Memaksa Istri Punya Anak
Terkait pernyataannya tak mau memaksa istri untuk punya anak, Chef Juna menyatakan bahwa hal tersebut terkait dengan pandangannya mengenai kesetaraan gender.
“(Antara laki-laki dan perempuan) itu tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah. Masing-masing punya hak dan kewajiban. Untuk mempunyai anak itu adalah kerjaan berdua, kita tidak bisa ingin sesuatu tetapi yang bersangkutan, dalam hal ini istri, keberatan. Itu sama dengan memaksakan kehendak,” tegasnya.
Juri ajang kompetisi memasak MasterChef Indonesia itu menjelaskan bahwa manusia pada dasarnya memperjuangkan kebebasan untuk dirinya sendiri.
“Kalau kita memaksakan kehendak, it’s not freedom (itu bukan kebebasan),” lanjutnya.
Artikel Terkait: Cinta Laura Pilih Adopsi Anak, Alasan di Baliknya Bikin Terenyuh
Pandangan Hidup Chef Juna Soal Kewajiban Orangtua kepada Anak, dan Sebaliknya
Trauma di masa lalu dimana sang ayah pergi meninggalkan keluarga tanpa kabar di usianya yang baru menginjak 6 tahun, sedikit banyak berpengaruh kepada pola pikir dan kehidupan Chef Juna hingga saat ini.
Chef Juna pun akhirnya dibesarkan oleh sang ibu yang menjadi single mom. Untuk dapat menafkahi Chef Juna dan kakaknya, ibunya pun bekerja tak kenal lelah sehingga jarang pulang. Masa kecilnya yang cukup pahit ini memberikan pelajaran untuk Chef Juna mengenai kewajiban orangtua kepada anaknya.
“Jadi tanggung jawab orangtua adalah memenuhi kebutuhan sang anak, bukan hanya finansial, tapi support secara emosional. Menjadi perlindungan untuk si anak, ketika berbuat salah diberi tahu dengan dengan baik.” Pria kelahiran 20 Juli 1975 itu mengungkapkan.
Ketika ditanya bagaimana sebaliknya, seperti apa kewajiban anak kepada orangtua? Lelaki asal Manado itu mengaku bahwa tidak tahu secara pasti.
“Sejujurnya aku nggak tahu (kewajiban anak), tapi setelah kita bisa ‘menghasilkan’ dan orangtua semakin tua, alangkah baiknya kita yang provide kepada mereka. Sebisa mungkin untuk menghabiskan waktu dengan mereka juga,” tambahnya.
Apakah Parents juga memiliki pandangan hidup yang sama seperti Chef Juna soal kesetaraan gender serta kewajiban orangtua kepada anak?
Baca Juga:
Anak depresi bisa disebabkan pola asuh orangtua yang salah, bagaimana mencegahnya?
Marah pada Orangtua Cerminkan Anak Durhaka? Ini Pendapat Psikolog