X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
  • Ramadan MomTAP
  • Hidrasi Keluarga
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Aku Hamil
    • Tips Kehamilan
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Project Sidekicks
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Usia Sekolah
    • Praremaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Palang Pintu, Tradisi Adat Pernikahan Suku Betawi yang Sarat Makna

Bacaan 4 menit
Palang Pintu, Tradisi Adat Pernikahan Suku Betawi yang Sarat MaknaPalang Pintu, Tradisi Adat Pernikahan Suku Betawi yang Sarat Makna

Kenali Sejarah dan Makna Tradisi Palang Pintu, Budaya Suku Betawi Sejak Dahulu Kala

Di Indonesia, suku bangsa yang ada terbagi sesuai daerahnya. Jumlah suku bangsa di Indonesia mencapai ratusan, di antaranya dan yang paling banyak dikenal yaitu suku Betawi. Tradisi budaya dari etnis Betawi sangatlah beragam, baik dalam tradisi upacara pernikahan masyarakatnya, makanan, pakaian, seni tari, musik dan lain sebagainya. Salah satunya adalah palang pintu.

Palang Pintu adalah bagian dari warisan budaya etnis Betawi yang dilestarikan dan hingga saat ini masih diterapkan oleh etnis Betawi dalam prosesi pernikahan. Tradisi unik ini berisi laga pencak silat, adu pantun, hingga pembacaan Al-Qur’an dan shalawat.

Bagaimana sejarah dan makna dari tradisi yang sudah dilakukan sejak dahulu kala hingga sekarang ini? Yuk, simak selengkapnya berikut ini.

Artikel terkait: Bebaskan dari Marabahaya dan Kesialan, Begini Asal Usul Tradisi Ruwatan

Sejarah dan Asal Usul

palang pintu

Melansir dari laman Tirto, Palang Pintu merupakan tradisi untuk membuka mahligai pintu pernikahan dan ketaatan atas norma adat yang berlaku di masyarakat setempat. Hingga sekarang, tidak ada catatan yang menyebutkan kapan Palang Pintu bermula di Betawi. Namun, tradisi ini sudah diselenggarakan tokoh Betawi Si Pitung (1874-1903) ketika akan memperistri Aisyah yang merupakan putri pesohor Betawi, Murtadho. 

Saat itu, Murtadho dikenal sebagai Jawara Kemayoran. Untuk bisa mempersunting anak perempuannya, Si Pitung harus membuka Palang Pintu, melawan ayah calon Istrinya yaitu Murtadho dengan keterampilan silat dan beradu pantun. 

Konon ceritanya, Si Pitung berhasil menundukkan Murtadho dalam tradisi Palang Pintu dan menikahi Aisyah, sebagaimana dikutip dari buku Prosesi Adat Perkawinan Betawi Buke Palang Pintu (2013) yang ditulis Bachtiar. 

Dalam bahasa Betawi, palang artinya penghalang agar orang atau sesuatu tidak bisa masuk/lewat. Artinya, tradisi Palang Pintu dimaksudkan agar pihak mempelai laki-laki membuka pintu restu dari mempelai perempuan. Kemudian, pintu (rumah pihak perempuan) dijaga oleh jawara sebagai penghalang. Jawara dari mempelai perempuan itu harus ditaklukkan oleh pihak laki-laki atau perwakilan jawaranya.

Tata Cara Prosesi Palang Pintu

Palang Pintu, Tradisi Adat Pernikahan Suku Betawi yang Sarat Makna

Mengutip dari Validnews, prosesi buka palang pintu adalah hal yang harus dijalani oleh pengantin laki-laki sebelum memasuki lingkungan tempat tinggal pengantin perempuan. Dalam pelaksanaannya, prosesi ini berlangsung di gang-gang, atau jalanan tak jauh dari rumah pengantin perempuan.

Pihak pengantin laki-laki akan dihadang oleh pihak pengantin perempuan. Di sini pihak pengantin perempuan menjadi “palang pintu” yang jika ingin dilewati, harus dengan keterampilan dan kedalaman ilmu dari pihak pengantin laki-laki. 

Pihak perempuan akan menantang pihak laki-laki untuk menguji keterampilan bela diri, silat kata atau berpantun, dan kemampuan membaca Al-Qur’an.

Masing-masing pihak pengantin biasanya sudah menyiapkan, setidaknya satu orang jago atau orang yang pandai bela diri, dan orang yang mahir berpantun. Jago dari pihak laki-laki akan ditantang untuk unjuk kebolehan. Begitu juga, niat kuat dari pengantin laki-laki akan ditantang lewat permainan kata-kata dalam sesi berbalas pantun.

Artikel terkait: Sekura, Tradisi Idul Fitri Asal Lampung yang Pererat Persaudaraan

Sebagai sebuah prosesi adat, tentunya jago pihak pengantin laki-laki akan dibiarkan menang dalam adu silat. Biasanya, setelah dua atau tiga jurus, pihak perempuan akan mengatakan ‘cukup’. Dalam adu pantun juga begitu, pihak laki-laki akan dimenangkan, sehingga jalannya terbuka menuju rumah pengantin wanita.

Namun sebelum itu, masih ada satu pengujian lagi, yaitu kebolehan membaca Al-Qur’an. Pengantin laki-laki akan membaca Al-Qur’an serta melantunkan salawat. Jika sesi ini sudah dilewati, barulah palang pintu terbuka.

Makna Tradisi Palang Pintu

palang pintu

Seluruh dari rangkaian pada buka palang pintu tersebut tentu bukan sekadar hanya sebuah prosesi tanpa makna. Ada filosofi yang mendasari hadirnya prosesi tersebut dalam setiap pernikahan adat Betawi, yang mana itu terkait dengan pandangan dan landasan hidup orang Betawi itu sendiri.

Pertama, adu silat dimaksudkan agar pihak laki-laki, yang dalam adat Betawi berfungsi sebagai kepala keluarga, harus memiliki kemampuan menjaga dan melindungi keluarganya dari marabahaya. 

Kedua, keterampilan berpantun bermakna bahwa laki-laki harus dapat menghibur keluarganya agar ceria dan bahagia. Selain itu, adu pantun juga sebagai lambang diplomasi dari pihak laki-laki untuk mencapai kata mufakat dengan keluarga perempuan. 

Ketiga, pembacaan Al-Quran dan shalawat bermakna bahwa pihak laki-laki harus bisa menjadi imam yang baik bagi keluarganya, paham agama, dan menuntun anak-istrinya dalam kebaikan.

Artikel terkait: 9 Tradisi pernikahan aneh di berbagai belahan dunia yang masih dipraktekkan

Barang-barang Pelengkap saat Prosesi 

Palang Pintu, Tradisi Adat Pernikahan Suku Betawi yang Sarat Makna

Prosesi ini biasanya juga dilengkapi dengan berbagai barang bawaan dari pihak pengantin laki-laki, seperti kue-kue, perlengkapan pakaian, dan kembang kelapa. Ada juga ondel-ondel hingga kembang kelapa yang mengiringi rombongan pengantin tersebut.

Semua itu adalah medium yang digunakan oleh masyarakat Betawi untuk memaknai kehidupan. Misalnya roti buaya melambangkan kesetiaan, ondel-ondel sebagai penolak bala, lalu kembang kelapa yang melambangkan keharusan setiap orang hidup serba berguna, layaknya pohon kelapa yang akar hingga buahnya dapat bermanfaat bagi manusia.

Nah, demikian penjelasan mengenai sejarah, makna hingga filosofi tradisi Palang Pintu. Semoga bisa menambah wawasan dan bermanfaat. Sejarah dan tradisi mana lagi yang ingin Parents ketahui? 

Baca juga:
Mengenal Dandangan Kudus, Tradisi Kuno Menyambut Ramadan
4 Tahap Prosesi Malam Bainai, Tradisi Jelang Pernikahan dari Adat Minang
Metatah, Tradisi Jelang Dewasa Masyarakat Bali dengan Potong Gigi

Cerita mitra kami
Ingin Si Kecil Tumbuh Jadi Anak Hebat? Pastikan Anak Memiliki 5 Kualitas Karakter Ini
Ingin Si Kecil Tumbuh Jadi Anak Hebat? Pastikan Anak Memiliki 5 Kualitas Karakter Ini
Jangan Sampai Salah, Ini Kebutuhan Gizi yang Wajib Dipenuhi Selama Perjalanan Kehamilan
Jangan Sampai Salah, Ini Kebutuhan Gizi yang Wajib Dipenuhi Selama Perjalanan Kehamilan
Bekas Luka pada Bayi, Bagaimana Penanganannya yang Tepat?
Bekas Luka pada Bayi, Bagaimana Penanganannya yang Tepat?
Wish You Were Here: Kegiatan Outdoor yang Seru Bersama Keluarga di Hong Kong
Wish You Were Here: Kegiatan Outdoor yang Seru Bersama Keluarga di Hong Kong

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Gita Meirillia

Diedit oleh:

Aulia Trisna

  • Halaman Depan
  • /
  • Warisan Budaya
  • /
  • Palang Pintu, Tradisi Adat Pernikahan Suku Betawi yang Sarat Makna
Bagikan:
  • Filosofi Upacara Petik Laut, Wujud Syukur Nelayan di Jawa Timur

    Filosofi Upacara Petik Laut, Wujud Syukur Nelayan di Jawa Timur

  • Mengenal Batik Blitar yang Mendunia, Pernah Dipakai Atlet NBA

    Mengenal Batik Blitar yang Mendunia, Pernah Dipakai Atlet NBA

  • Sejarah Nasi Jamblang Khas Cirebon, Populer Sejak Era Kolonial

    Sejarah Nasi Jamblang Khas Cirebon, Populer Sejak Era Kolonial

app info
get app banner
  • Filosofi Upacara Petik Laut, Wujud Syukur Nelayan di Jawa Timur

    Filosofi Upacara Petik Laut, Wujud Syukur Nelayan di Jawa Timur

  • Mengenal Batik Blitar yang Mendunia, Pernah Dipakai Atlet NBA

    Mengenal Batik Blitar yang Mendunia, Pernah Dipakai Atlet NBA

  • Sejarah Nasi Jamblang Khas Cirebon, Populer Sejak Era Kolonial

    Sejarah Nasi Jamblang Khas Cirebon, Populer Sejak Era Kolonial

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2022. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.