8 Pakaian Adat Sumatra Utara Beserta Filosofinya yang Unik, Apa Saja?

Pakaian adat Sumatra Utara banyak jumlahnya dengan ciri khas berbeda-beda. Apa saja daftarnya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pakaian adat Indonesia, salah satunya pakaian adat Sumatra Utara, didominasi pakaian adat suku Batak yang disebut ulos. Meski ulos digunakan hampir semua sub suku Batak, penamaan, dan fungsinya berbeda-beda. 

Tak hanya tradisi, bahasa, rumah adat dan kesenian yang unik, Sumatra Utara memiliki pakaian adat yang khas. Adapun pakaian adat Sumatra Utara itu sesuai dengan suku yang mendiami provinsi di bagian utara Pulau Sumatra tersebut.

Terdapat tiga suku asli yang menghuni Sumatra Utara, yaitu suku Batak yang merupakan suku terbesar. Suku Batak terdiri atas beberapa sub suku seperti Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Simalungun, Batak Pakpak dan Batak Angkola.

Ada pula suku Nias di bagian pantai selatan Sumatra dan suku Melayu yang tersebar di beberapa daerah. Setiap suku memiliki pakaian adat yang memiliki keunikan masing-masing.

Pakaian adat suku Batak mendomiasi, karena mayoritas penduduk di provinsi beribukota Medan ini berasal dari suku Batak.

Ragam Pakaian Adat Sumatra Utara, Apa Saja?

Inilah berbagai pakaian adat dari daerah ini.

1. Pakaian Adat Sumatra Utara Batak Toba

Pakaian Adat Batak Toba

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terbuat dari kain ulos atau kain tenun tradisional, pakaian adat Sumatra Utara khas Batak Toba untuk laki-laki dan perempuan berbeda-beda. Pakaian adat laki-laki bagian atas disebut ampe-ampe dan bagian bawah disebut singkot. Sementara untuk perempuan, bagian atas berupa hoba-hoba dan bagian bawah adalah haen.

Umumnya, laki-laki maupun perempuan yang berasal dari suku Batak akan melengkapi penampilan mereka dengan penutup kepala pada laki-laki yang disebut bulang-bulang dan pengikat kepala atau tali-tali serta selendang untuk perempuan, saat memakai busana satu ini.

Ulos memiliki arti khusus bagi orang-orang Batak Toba. Selain itu, jenis kain satu ini juga banyak, sesuai dengan maknanya masing-masing.

Misalnya, ulos ragi hotang digunakan untuk pesta sukacita, ulos simbolang dikenakan saat berduka, dan banyak jenis lainnya. Tak hanya untuk upacara adat saja, masyarakat suku Batak menggunakan pakaian ulos Toba untuk pernikahan dan pesta syukuran.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Pakaian Adat Sunda, Dahulu Dibedakan Berdasarkan Status Sosial

2. Pakaian Adat Sumatra Utara Batak Mandailing

Pakaian Adat Batak Mandailing

Hampir sama dengan Batak Toba, masyarakat Batak Mandailing juga menggunakan kain ulos sebagai pakaian adat mereka.  Hanya saja, terdapat perbedaan antara kain ulos yang dililitkan pada bagian tengah badan, serta hiasan kepala pada pria dan perempuan.

Hiasan kepala pria Batak Mandailing memiliki bentuk khas dan berwarna hitam yang disebut ampu, sedangkan hiasan kepala untuk perempuan disebut bulang yang diikatkan ke kening.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Bulang tersebut terbuat dari emas, tetapi sekarang sudah banyak yang terbuat dari logam dengan sepuhan emas. Bulang mengandung makna sebagai lambang kebesaran atau kemuliaan sekaligus sebagai simbol dari struktur masyarakat.

3. Pakaian Adat Batak Karo

Pakaian Adat Batak Karo

Tampak serupa dengan Batak Toba, pakaian adat Sumatra Utara khas Batak Karo hanya memiliki perbedaan pemakaian kain tenun yang disebut uis gara.

Dalam bahasa Karo, uis berarti kain, dan gara berarti merah. Disebut 'kain merah' karena uis gara didominasi dengan warna merah, atau kadang dipadukan dengan warna lain seperti hitam dan putih, kemudian dihiasi dengan tenunan benang berwarna emas dan perak yang membuatnya terlihat mahal dan elegan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Uis gara di zaman dahulu kala digunakan sebagai pakaian sehari-hari untuk para perempuan Karo. Hanya saja, saat ini hanya dipakai saat upacara adat dan pesta pernikahan.

4. Pakaian Adat Batak Simalungun

Pakaian Adat Batak Simalungun

Kain ulos juga digunakan masyarakat Batak Simalungun sebagai pakaian adat mereka. Namun, penyebutan kain ulos di daerah ini adalah kain hiou.

Hampir menyerupai Batak Toba, hiasan kepala pada kaum laki-laki lebih tinggi dan lancip pada pakaian adat Batak Simalungun. Warnanya juga lebih banyak dominasi merah dan kuning emas.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Mengenal Pakaian Adat Aceh yang Dipengaruhi Ragam Budaya

5. Pakaian Adat Batak Angkola

Pakaian adat Batak Angkola hampir sama dengan busana adat Batak Mandailing. Hanya saja, pakaian adat bagi kaum perempuan di wilayah ini didominasi dengan warna merah dan dikenakan dengan selendang yang disalempangkan pada badan.

Dengan hiasan kepala mirip seperti Batak Mandailing, biasanya kaum laki-laki di sini memakai penutup kepala disebut ampu yang memiliki bentuk khas, dan merupakan mahkota yang biasanya digunakan raja-raja di Mandailing dan Angkola pada masa lalu.

Warna hitam ampu mengandung fungsi magis, sedangkan warna emas mengandung lambang kebesaran. Sementara untuk kaum perempuan, memakai hiasan kepala berupa bulang berwarna emas.

6. Pakaian Adat Batak Pakpak

Pakaian Adat Batak Pakpak

Pakaian adat Batak Pakpak disebut baju merapi-api, dengan didominasi warna hitam. Berbahan dasar katun, dan dikenakan dengan oles atau tenunan khas Pakpak.

Pada laki-laki Batak Pakpak, baju merapi-api menyerupai pakaian model Melayu dengan leher bulat dan dihiasi dengan manik-manik atau api-api. Sementara untuk bagian bawah, berupa celana hitam yang dibalut dengan sarung yang disebut oles sidosdos, dengan ujung terbuka di depan.

Baju merapi-rapi pada perempuan juga bewarna hitam dengan model leher segitiga dan dihiasi dengan api-api. Bagian bawah berupa sarung atau oles perdabaitak yang dililit pada pinggang secara melingkar.

Ketika memakai pakaian adat Pakpak, pria dan perempuan biasanya melengkapinya dengan aksesori berupa penutup kepala, dan kalung.

7. Pakaian Adat Nias

Pakaian Adat Nias

Selain memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda dengan suku Batak, pakaian adat Suku Nias juga berbeda. Pakaian adat Sumatra Utara khas Nias biasa disebut baru oholu untuk pakaian laki-laki, dan baru ladari untuk pakaian perempuan.

Dulunya, orang-orang Nias membuat pakaian dari kulit pohon atau menenun serat-serat dari kulit pohon atau rumput. Pakaian laki-laki berupa rompi berwarna cokelat atau hitam, dan dihiasi ornamen kuning, merah dan hitam. Sementra pakaian perempuan berupa selembar kain yang melilit pinggang dan tanpa baju.

Saat akses mendapatkan kain semakin mudah, orang-orang Nias pun membuat baju dengan bahan-bahan baru, dengan didominasi oleh warna merah dan kuning. Sebagai pelengkap, digunakan aksesori seperti anting dan mahkota seperti ikat kepala.

Artikel terkait: Fakta Unik, Sejarah dan Makna Pakaian Koteka dari Papua

8. Pakaian Adat Suku Melayu

Pakaian Adat Suku Melayu

Suku Melayu banyak tersebar di daerah Sumatra Utara dan memiliki pakaian adatnya sendiri. Pakaian adat untuk perempuan suku Melayu adalah baju kurung atau kebaya panjang dipadukan dengan songket.

Umumnya, baju kurung itu terbuat dari brokat atau sutra yang dihiasi dengan detail-detail berwarna emas. Sementara laki-laki Melayu menggunakan pakaian adat yang disebut teluk belanga, yang terdiri dari baju berkerah kocak musang, dipadukan dengan celana bermotif sama.

Lalu, mereka melengkapi penampilan dengan atribut berupa tengkulok atau penutup kepala dari kain songket. Tengkulok merupakan lambang kebesaran dan kegagahan seorang pria Melayu.

Itulah pakaian adat Sumatra Utara yang berbeda-beda jenisnya sesuai dengan wilayah masing-masing. 

****

Baca juga:

Penulis

Tania Latief