Saat ini, ponsel pintar dan akses internet menjadi kebutuhan pokok bagi siswa karena harus belajar jarak jauh (daring). Namun apa jadinya jika ada orangtua yang justru menghambat kegiatan belajar anaknya dengan gadaikan ponsel bantuan belajar, fasiltas dari pemerintah?
Wali Kota Solo Ungkap Kasus Orangtua Gadaikan Ponsel Bantuan Belajar Anaknya
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Foto: Kompas/Labib Zamani)
Ponsel yang digadaikan tersebut merupakan pemberian dari Pemerintah Kota Solo untuk siswa dari keluarga tidak mampu guna mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi wabah COVID-19.
Kasus orangtua yang gadaikan ponsel bantuan belajar itu terungkap setelah Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, melaporkannya ke polisi.
“(Orangtua siswa) sudah dipanggil polisi dan tiap hari wajib lapor,” kata Rudy dilansir Kompas Senin, (19/10/2020).
Rudy menuturkan awalnya ada laporan ponsel pintar milik siswa salah satu SMPN di Solo diminta oleh orangtuanya. Alasannya, orangtua siswa yang berasal dari di Kecamatan Banjarsari itu tidak memiliki ponsel. Namun, bukannya dipakai untuk berkomunikasi, ponsel pintar anaknya itu justru digadaikan. Rudy sempat memberikan ponsel baru sebagai gantinya tetapi diminta lagi oleh orangtua siswa tersebut.
“Terus saya ganti ponsel baru. Setelah diganti baru mau diminta lagi sama orangtuanya. Saya minta polisi untuk mengatasi itu,” tegasnya.
1.500 Ponsel Pintar untuk Siswa Tidak Mampu di Solo
Penyerahan secara simbolis bantuan handphone siswa tidak mampu di Pendapi Gede Kompleks Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Minggu (30/8/2020).(Foto: Kompas/Labib Zamani)
Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, menyerahkan bantuan ponsel kepada siswa yang tidak mampu guna mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tengah pandemi Covid-19.
Penyerahan bantuan ponsel gratis secara simbolis dilaksanakan di Pendapi Gede Kompleks Balai Kota Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (30/8/2020). Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, ponsel yang diserahkan kepada siswa tidak mampu merupakan bantuan dari corporate social responsibility (CSR).
Menurutnya, para siswa yang menerima bantuan ponsel gratis ini sudah melalui proses seleksi. Calon penerimanya diutamakan dari keluarga yang benar-benar tidak mampu.
“Bantuan handphone kita berikan kepada anak yang keluarganya benar-benar tidak mampu dan orangtuanya tidak bisa membeli handphone kepada anak,” kata Rudy.
Rudy berharap dengan adanya bantuan ponsel ini, proses kegiatan pembelajaran jarak jauh antara siswa dengan guru selama pandemi Covid-19 dapat berjalan lancar. Dia juga berpesan agar siswa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya ponsel itu untuk belajar.
“Jangan bermain media sosial yang tidak benar. Gunakan handphone sebaik-baiknya untuk belajar,” tandasnya
Pemberian ponsel itu, lanjut Rudy, sejalan dengan program pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Guna mendukung pembelajaran online Kemendikbud juga memberikan bantuan kuota internet kepada para siswa sebesar 35 GB per bulan.
Pemerintah Kota Solo menargetkan 1.500 unit ponsel pintar bagi siswa tidak mampu di Solo untuk menunjang kegiatan belajar online selama pandemi Covid-19.
“Targetnya 1.500 ponsel yang nanti kita serahkan kepada siswa yang keluarganya benar-benar tidak mampu. Jadi secara bertahap setiap ada bantuan handphone langsung kita serahkan,” terang Rudy.
Ponsel Bantuan Belajar Diberikan kepada Siswa Tidak Mampu dari 50 Sekolah
Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati mengatakan, pihaknya sudah memiliki data siswa tidak mampu untuk memberikan bantuan ponsel. Bantuan ponsel diberikan kepada siswa tidak mampu yang tersebar di 50-an sekolah di Solo, baik negeri maupun swasta.
“Sudah disurvei. Sekolah sudah mempunyai data siswa miskin sebagai acuan untuk bantuan handphone. Kemarin saya minta sekolah untuk meranking siswa yang tidak punya handphone,” kata Etty dilansir Kompas (30/8/2020).
Para siswa yang menerima ponsel bantuan belajar tersebut merasa senang seperti pengakuan Dhela Putri, siswi SMPN 12 Solo. Selama ini, ia harus meminjam ponsel milik ibunya untuk belajar.
“Biasanya saya pinjam handphone-nya mama untuk belajar. Kalau pas mama kerja ya harus menunggu sampai pulang dulu,” kata Dhela Putri, siswi SMPN 12 Solo.
Baca juga:
Waspada Zoom Fatigue, Kondisi Kelelahan Anak Akibat Terlalu Lama Sekolah Online
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.