Tahun ajaran baru 2020/2021 sudah dimulai di bulan Juli ini. Namun kondisi pandemi mengharuskan siswa untuk melakukan pembelajaran secara daring. Hal ini tidak luput dari peran orangtua dan guru. Apa saja peran orangtua belajar daring di rumah?
Karena pembelajaran dilaksanakan di rumah dan tidak bisa bertatap muka langsung dengan guru, maka orangtua atau pengasuh anak di rumah akan menjadi pembimbing anak untuk dapat memahami materi dengan baik.
Memang akan sangat berbeda bagi anak belajar secara tatap muka dan belajar secara daring. Sehingga tugas kita sebagai orangtua untuk memastikan ilmu dapat diserap oleh anak. Jangan sampai karena pandemi anak malah jadi tidak melanjutkan sekolah karena kendala tak bisa tatap muka dengan guru.
Peran Orangtua Membantu Anak Belajar Daring di Rumah
Dukungan orangtua atau wali murid sangatlah penting untuk keberlangsungan pendidikan daring ini. Berikut adalah peran orangtua dalam mendampingi anak belajar secara daring di rumah yang perlu Parents ketahui, dilansir dari Kompas yang mengutip dari akun Instagram resmi Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).
1. Orangtua Memastikan Anak Belajar Daring dengan Aman
Orangtua membantu anak agar dapat belajar dengan aman serta efektif, baik di sekolah maupun di rumah, baik secara luring maupun daring. Jangan lupa untuk mempraktekkan protokol kesehatan sebelum dan sesudah belajar.
2. Beri Semangat Anak untuk Belajar Secara Daring
Anak cenderung mudah bosan dan kehilangan semangatnya, oleh karena itu Parents perlu mendukung dengan memberikannya semangat. Jika belajar di rumah, ciptakanlah suasana yang menyenangkan.
Anak juga bisa diberikan ruangan khusus untuk belajar agar tidak terdistraksi oleh mainan atau benda elektronik lainnya selain yang digunakan untuk belajar.
3. Hubungi Guru atau Dinas
Dalam pembelajaran daring, orangtua berperan sebagai guru di rumah yang ikut menyampaikan materi kepada anak. Apabila mengalami kendala terkait pembelajaran, misalnya tidak memiliki waktu untuk mengajari anak, maka Parents bisa menghubungi guru atau Dinas Pendidikan setempat untuk menemukan solusi yang tepat.
Menurut psikolog anak Ifa H. Misbach, paparan cahaya dari layar yang digunakan untuk melakukan pembelajaran daring akan terlalu ekstrem jika dilihat terlalu lama. Maka dari itu, pembelajaran daring di rumah harus lebih fleksibel.
Orangtua bisa memberi batasan waktu kapan harus melihat ke layar dan kapan untuk tidak terpapar radiasi dari layar. Pastikan anak untuk aktif bergerak juga meskipun di rumah saja.
Pembelajaran di rumah juga diharapkan tidak menimbulkan stress untuk siswa sehingga diterapkanlah pembelajaran berbasis tema atau problem solving. Secara tidak sadar, cara ini dapat membuat anak lebih terampil secara lisan dan juga tulisan.
Belajar Daring, Peran Orangtua Diharapkan Tidak Gaptek
Dilansir dari JPNN, orangtua tetap perlu waspada terhadap ancaman ketergantungan anak terhadap internet khususnya di masa karantina ini. Orangtua atau pengasuh perlu lebih aktif untuk mendampingi serta membangun komunikasi positif dengan anak selama menggunakan internet.
Menurut Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Nahar, penggunaan internet selain memiliki manfaat juga memiliki dampak negatif. Contohnya seperti konten pornografi, kejahatan seksual, dan eksploitasi terhadap anak.
Oleh sebab itu, peran keluarga sangat dibutuhkan untuk menghindari masalah-masalah seperti yang sudah disebutkan di atas ketika anak mengakses internet saat berada di rumah.
Astrid Gonzaga Dionisio, Spesialis Perlindungan Anak United Nations Emergency Children’s Fund (UNICEF) Indonesia, menyatakan bahwa momen belajar di rumah atau school from home (SFH) ini menjadi sebuah kesempatan bagi orangtua atau pengasuh untuk mendampingi anak dalam proses belajar yang dilakukan lewat internet.
“Bagi orangtua tidak ada kata terlambat atau gagap teknologi (gaptek). Mari belajar menggunakan internet untuk dampingi anak-anak kita,” ungkap Astrid.
“Kita harus menjadi tempat yang pertama, baik secara online atau offline bagi anak kita untuk mencurahkan isi hatinya,” tambahnya.
Apakah si kecil sudah mulai belajar dari rumah menggunakan internet? Di dalam pembelajaran daring ini, agar hasilnya bisa maksimal untuk anak memang diperlukan peran orangtua yang aktif sebagai guru kedua di rumah.
Baca juga:
4 Tips agar kegiatan belajar anak di rumah lebih efektif, wajib tahu!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.