Betapa pentingnya orang tua dampingi anak bermain. Sebab, bermain merupakan sarana untuk belajar dan memahami dunia sekitarnya serta banyak manfaatnya. Tidak hanya sebagai media hiburan tetapi juga melatih motorik, sensorik, dan kreativitasnya.
Bermain menjadi salah satu cara anak belajar, terutama pada anak usia dini. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari tumbuh kembang mereka. Bermain bisa menstimulasi daya pikir dan kreativitas anak. Selain itu, bermain juga bisa meningkatkan keterampilan anak.
Mainan Hanya Media, Alangkah Baiknya Orang Tua Dampingi Anak Bermain
Yang perlu dipahami, mainan hanya media untuk belajar anak. Sementara proses belajar terjadi saat mereka bermain. Bermain tidak hanya untuk membuat mereka merasa senang tetapi juga agar mereka belajar. Itulah sebabnya, kehadiran orang tua diperlukan untuk mendukung proses tersebut.
Psikolog Klinis Anak Cecilia Sinaga menyebut bermain bukan hanya dengan anak sendirian. Anak memerlukan partner agar tercipta komunikasi dua arah.
“Tidak hanya untuk anak, bermain itu harus berdua, kalau main sendirian yang terstimulasi satu arah doang, dia sibuk sendiri cari sesuatu, sedangkan jika berdua kita bisa berinteraksi,” ungkap Cecilia dalam acara virtual bersama Toys Kingdom pada Kamis,16 Juni 2022 lalu.
Anak memang boleh bermain sendiri tetapi untuk anak usia dini sebaiknya jangan dilakukan terlalu sering.
“Bermain bisa dilakukan sendiri bisa juga dalam grup. Anak boleh bermain sendiri tetapi bagi saya untuk anak yang masih terlalu kecil jangan terlalu sering, karena nanti stimulasinya nggak banyak,” imbuhnya.
Artikel Terkait: Parents, perhatikan 5 hal ini saat memilih mainan anak
Manfaat Orang Tua Dampingi Anak Bermain
Mendampingi anak bermain tidak hanya meningkatkan bonding dengan buah hati. Anak bisa belajar berinteraksi dengan orang lain. Selain itu anak jadi lebih fokus, dia ada kontak mata, jadi lebih exited, dan meningkatkan rasa ingin tahunya. Selain itu, mendampingi anak bermain juga mendukung empat aspek tumbuh kembang anak, yakni kognitif, fisik, sosial, dan emosional.
- Manfaat Kognitif : Stimulasi daya pikir dan daya ingat, mengasah kemampuan pemecahan masalah , mengajarkan berpikir secara kreatif
- Fisik : stimulasi gerak tubuh, melatih keseimbangan, fokus dan konsentrasi
- Sosio-Emosional: Meningkatkan rasa percaya diri, interaksi sosial, misalnya saat bermain dalam grup, sarana hiburan untuk melepaskan stres .
“Jadi, aspek tumbuh kembang anak itu ada empat, pertama kognitif terkait dengan kemampuan belajar, kedua ada emosional yakni saat anak mengekspresikan emosi, ketiga ada sosial tentang bagaimana anak berteman, yang terakhir physical, anak memang harus sering bergerak,” jelas Cecilia saat mempresentasikan materi tentang “Manfaat mainan sebagai media pembelajaran untuk anak usia dini”.
Yang perlu digaris bawahi, keempat aspek itu tidak dapat berkembang dengan sendirinya. Perlu kehadiran orang tua untuk menciptakan interaksi saat anak bermain.
“Empat aspek tumbuh kembang ini memang harus diawasi, harus diajak interaksi, diajak main, diajak ngobrol, (mendukung) keempat aspek ini lewat interaksi,” katanya lebih lanjut.
Artikel Terkait: Memilih mainan untuk anak 3 tahun, jangan sampai salah beli Parents!
Bermain Bukan untuk Membuat Anak Diam dan Anteng
Seringkali orang tua memberikan mainan kepada anak agar mereka diam dan bisa bermain sendiri. Mereka memberikan gadget atau mungkin mainan lain agar anak-anak sibuk sendiri sehingga para orang tua bisa melakukan pekerjaan yang lain. Namun, hal ini sangat keliru. Bermain adalah proses perkembangan dan perlu kehadiran orang tua di dalamnya.
“Orang tua harus mengembangkan pengetahuan bahwa anak itu bukan sebuah beban untuk orang tua, tetapi anak merupakan perjalanan tumbuh kembang yang tidak akan bisa diulang,” bebernya lagi.
Para orang tua juga diimbau untuk memahami, anak tidak hanya butuh bermain tetapi juga kebutuhan dengan interaksi dua arah. Jadi anak-anak mengerti apa yang mereka lakukan.
Artikel Terkait: Memilih mainan anak 1 tahun yang tepat sesuai perkembangannya
Menurut Cecil, selain mendampingi anak bermain, keberadaan mainan juga penting.
“Kalau anak kecil, anak usia dini lebih pintar, lebih terstimulasi, mereka harus bermain dan harus ada mainannya,” ungkapnya lagi.
Sayang, tidak semua anak bisa mendapat akses mainan yang berkualitas, contohnya anak-anak usia dini di Sikka, Nusa Tenggara Timur. Oleh karena itu, Toys Kingdom tergerak memberikan mainan edukasi kepada mereka melalui program CSR Toys For Kids bekerja sama bersama Kawan Lama Foundation. Toys Kingdom juga mengajak pelanggan untuk berpartisipasi dengan membeli mainan dengan harga khusus untuk didonasikan. Mainan tersebut kemudian disalurkan ke 6 PAUD di Sikka.
Nah, itulah penjelasan tentang alasan pentingnya mendampingi anak bermain. Wah, jadi semakin tercerahkan ya, Parents!
Baca Juga:
Si Kecil Sudah 4 Tahun? Pilih 9 Mainan Ini untuk Membantu Perkembangan Otaknya
7 Mainan Netral Gender untuk Hiburan Anak di Rumah, Unik dan Bermanfaat!
Dokter anak : Mainan jadul lebih baik untuk anak dibanding mainan modern