Kenali Open Relationship, Ketika Pernikahan Tak Lagi Membatasi Kehidupan Seks

Bila Anda ingin menjalani hubungan terbuka atau open relationship, pastikan Anda mengetahui berbahai hal berikut terlebih dahulu.

Dalam sebuah wawancara pada tahun 2009 lalu, Angelina Jolie mengungkapkan fakta mengejutkan tentang hubungannya dengan Brad Pitt. Kepada majalah Jerman, Das Neue Blatt, aktris cantik ini secara tak langsung mengungkapkan bahwa ia dan Brad Pit menjalin hubungan yang terbuka atau open relationship.

"Saya ragu bahwa kesetiaan sangat penting untuk sebuah hubungan. Lebih buruk meninggalkan pasangan Anda dan berbicara buruk tentangnya setelah itu. Baik Brad maupun saya tidak pernah mengklaim bahwa hidup bersama berarti dirantai bersama. Kami memastikan bahwa kami tidak pernah saling membatasi," ujar Angelina Jolie.

Tidak hanya Angelina Jolie dan Brad Pitt, Will dan Jada Pinkett Smith juga pernah secara tak langsung mengungkapkan hubungan yang terbuka pada pernikahan mereka.

"Saya selalu memberitahu Will, Anda bisa melakukan apa pun yang Anda inginkan selama bisa memandang diri sendiri di cermin dan mengatakan bahwa itu baik-baik saja," ujar Jada.

Berkaca pada pengalaman dua pasangan tokoh publik tersebut, sebenarnya apakah yang disebut hubungan terbuka atau open relationship itu?

Artikel terkait: 5 Artis yang gagal di pernikahan pertama meraih bahagia di pernikahan kedua

Hubungan terbuka atau open relationship

Secara singkat, hubungan terbuka atau open relationship merupakan hubungan yang memungkinkan Anda untuk menikah dengan seseorang tetapi tidak monogami secara seksual. Artinya, Anda bisa memiliki hubungan romantisme atau hubungan seks dengan orang lain di luar pasangan sah.

Gagasan ini mulai muncul ketika kebutuhan manusia yang beragam mulai meningkat. Pasangan mulai menginkan faktor lain yang mungkin tidak bisa ia dapatkan dalam hubungan yang sedang dijalani.

Bila Anda ingin menjalani hubungan terbuka atau open relationship, pastikan Anda mengetahui berbahai hal berikut terlebih dahulu.

a. Ketahui perbedaan antara hubungan terbuka dan poliamori

Pertama Anda harus tahu apa yang sebenarnya Anda inginkan. Bila Anda ingin dipenuhi secara seksual dari banyak pasangan tetapi hanya terikat pada hubungan secara resmi dengan satu orang, maka Anda bisa menjalin hubungan terbuka.

Namun bila Anda ingin memiliki banyak pasangan seksual tanpa harus mengikat hubungan secara resmi dengan seseorang maka Anda menjalin hubungan poliamori.

Dr. Elisabeth Sheff, Ph.D, penulis The Polyamorists Next Door dan When Someone You Love adalah Polyamorous mengatakan bahwa intinya adalah jujur pada diri sendiri tentang keinginan Anda.

b. Jangan hanya berfokus pada kesenangan saja

Memang benar bila gagasan memiliki lebih banyak pasangan seksual bisa menggairahkan. Namun jangan hanya berfokus pada kesenangan saja.

"Jangan hanya fokus pada betapa menyenangkan bagi Anda untuk memiliki banyak pasangan. Pikirkan dengan serius tentang bagaimana perasaanmu atau perasaan pasangan lain yang juga memiliki pasangan," tegas Dr. Sheff.

Mungkin Anda menyukai gagasan dapat tidur dengan banyak orang. Namun Anda juga akan merasa sedih jika pasangan melakukan hal yang sama.

Bila Anda tidak siap dengan itu, maka sebaiknya jangan melakukan hubungan terbuka.

c. Berikan kejelasan tentang harapan dan batasan

Bila Anda benar-benar ingin menjalani hubungan terbuka. Maka langkah utama yang perlu Anda lakukan ialah memberikan kejelasan tentang harapan dan batasan.

Misalnya tentang berapa banyak pasangan seksual yang bisa Anda dapatkan dan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Ini menjadi dasar keterbukaan dalam hubungan Anda sehingga hubungan Anda dapat berjalan dengan lancar.

d. Tidak perlu terperinci

Kejujuran dan keterbukaan memang penting dalam sebuah hubungan. Namun Anda tak perlu terlalu terperinci bila tengah menjalani hubungan terbuka.

Anda tak perlu menceritakan secara detail berapa lama Anda menghabiskan waktu dengan orang lain dan apa saja yang Anda lakukan. Sebab, menceritakan secara detail justru bisa menjadi awal dari keretakan sebuah hubungan.

e. Bersikap adil pada setiap pasangan

Hanya karena Anda memiliki pasangan utama bukan berarti Anda dapat mempermainkan pasangan seksual yang lainnya. Anda harus berkomunikasi tentang apa yang diinginkan dan apa yang bisa diberikan untuknya.

Bila yang Anda inginkan hanyalah seseorang untuk sesekali berhubungan, tetapi tidak benar-benar memiliki hubungan yang nyata maka utarakan hal itu padanya. Jangan memberikan dia harapan lebih untuk mengembangkan perasaan.

f. Prioritas

Meskipun Anda bisa menjalin hubungan dengan orang lain. Namun jangan lupa untuk menjaga prioritas pada hubungan utama.

Ini menjadi fakta yang kerap kali dilupakan oleh kebanyakan pasangan.

g. Sadar akan masalah kesehatan dan keamanan seksual

Terlibat dalam berbagai aktivitas seksual dengan beberapa orang dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan. Untuk itu, Anda harus sadar akan masalah kesehatan dan keamanan seksual Anda maupun pasangan.

h. Tetapkan tujuan

Jangan jadikan hubungan terbuka sebagai hubungan yang harus dijalani selamanya. Anda perlu menetapkan tanggal atau waktu kapan hubungan ini akan berakhir.

i. Jangan mengacaukan hubungan utama

Terlibat secara seksual dengan berbagai macam orang dapat mengacaukan perasaan Anda. Jangan pernah menggabungkan hubungan utama dengan hubungan lain yang sedang Anda jalani. Hal ini  tentu saja dapat mengacaukan hubungan utama Anda.

Lebih baik hubungan terbuka dijalani secara terpisah antara pasangan utama dan pasangan lainnya.

***

Itulah informasi mengenai hubungan terbuka atau open relationship dalam pernikahan. Semoga bermanfaat, ya!

 

Referensi: Cosmopolitan, Liputan 6

Baca juga

id.theasianparent.com/satu-kalimat-inilah-yang-menyelamatkan-pernikahan-kami

id.theasianparent.com/pistanthrophobia

id.theasianparent.com/ombrophobia