Olahraga untuk penderita diabetes sangat penting untuk dilakukan. Akan ada banyak manfaat jika para penderita diabetes rajin berolahraga.
Misalnya, manfaat olahraga untuk penderita diabetes yaitu membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga gula darah terkendali. Lalu, dapat menurunkan dan menjaga berat badan.
Memang, ada banyak jenis olahraga yang dapat dilakukan. Akan tetapi, bagi para penderita diabetes, jenis olahraga yang baik untuk mereka adalah yang bersifat aerobik.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Bhanu, Sp.PD, B.Med.Sc. menjelaskan jika para penderita diabetes sebaiknya melakukan olahraga ritmik atau yang terus bergerak. Bukan jenis olahraga yang membangun otot seperti angkat besi.
“Endurance itu olahraga yang bagus. Lalu, jogging, sepeda, renang, itu semua bagus,” jelas Bhanu usai acara Press Launch Web Series ‘JANJI’ oleh Tropicana Slim.
Lalu, bagaimana dengan para penderita diabetes yang sudah lanjut usia dan kestabilan tubuhnya mulai berkurang? Mereka tetap melakukan dapat olahraga aerobik, namun disesuaikan dengan kemampuan dan stamina, tidak boleh dipaksakan.
“Jangan dipaksakan untuk lari dan jalan. Kalau dia bisa bersepeda, olahraga sepeda statis itu lebih baik, dan dia juga bisa jalan di kolam renang bolak balik, olahraga itu yang sekarang sedang saya ajarkan pada pasien,” ungkap Bhanu pada Rabu, 25 April 2019.
Aerobik menjadi olahraga untuk penderita diabetes yang dianjurkan oleh dokter
Alasan mengapa olahraga aerobik lebih disarankan untuk para penderita diabetes yaitu karena dapat membakar gula dalam darah. Sedangkan jika yang bukan aerobik, tubuh lebih mengandalkan bahan bakar selain gula.
“Untuk olahraga yang bersifat aerobik seperti ritmik, pembakarannya akan lebih bagus. Jadi, untuk pembakaran lemak, protein, yang akhirnya dipecah menjadi gula dan gulanya dipakai, jadi lebih sehat,” ungkap Bhanu.
“Olahraga itu pun tujuan akhirnya yaitu dapat mencapai berat badan ideal. Maka, sangat dianjurkan untuk para penderita diabetes,” imbuhnya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Lalu, baiknya olahraga dilakukan sekitar 20 hingga 30 menit. Serta, minimal dilakukan 3 kali dan maksimal 6 kali dalam satu minggu.
“Tetap harus ada prinsip 1 hari libur. Sebab, di saat libur itu, badan kita akan membangun hasil dari proses olahraga yang sudah dilakukan,” katanya.
Maka dari itu, untuk Anda para penderita diabetes tak ada salahnya mulai dari sekarang untuk rajin melakukan olahraga yang bersifat aerobik. Pasalnya, sudah diketahui secara jelas jika olahraga untuk penderita diabetes, khususnya aerobik memiliki manfaat yang luar biasa.
Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes
Medical News Today merekomendasikan para penderita diabetes untuk membatasi sejumlah makanan berikut ini:
- Makanan tinggi karbohidrat
Karbohidrat adalah bagian penting dari semua makanan. Namun, penderita diabetes akan mendapat manfaat dari membatasi asupan karbohidrat mereka dalam diet seimbang atau memasangkan karbohidrat dengan sumber protein atau lemak yang sehat.
- Buah dengan GI tinggi
Sebagian besar buah-buahan rendah GI (Glycemic index). Buah tinggi GI misalnya adalah melon dan nanas, yang dapat meningkatkan glukosa dalam darah.
- Lemak jenuh dan trans
Lemak tidak sehat, seperti lemak jenuh dan lemak trans, dapat memperburuk kondisi penderita diabetes. Banyak makanan yang digoreng dan olahan, termasuk kentang goreng, keripik, dan makanan yang dipanggang, mengandung lemak jenis ini.
- Gula halus
Orang dengan diabetes harus berusaha membatasi atau menghindari gula rafinasi, kemungkinan hadir dalam permen, kue, dan biskuit yang dibeli di toko.
- Minuman manis
Minuman yang mengandung banyak gula, seperti minuman berenergi dan beberapa kopi dapat mengganggu keseimbangan kadar insulin seseorang.
- Makanan asin
Makanan yang mengandung banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah. Kandungan garam dalam produk makanan juga dapat ditulis natrium.
- Alkohol
Minum alkohol dalam jumlah sedikit seharusnya tidak berisiko serius bagi penderita diabetes dan seharusnya tidak mempengaruhi kontrol glukosa jangka panjang. Orang yang menggunakan terapi insulin atau insulin secretagogue mungkin memiliki risiko hipoglikemia yang lebih tinggi terkait dengan konsumsi alkohol.
Bagi orang yang menderita diabetes, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan hingga satu hingga dua gelas alkohol per hari.
Semoga informasi ini bermanfaat.
Baca juga :
id.theasianparent.com/tanda-tanda-penyakit-diabetes-tipe-2
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.