Menstruasi pada perempuan yang beranjak dewasa tentu menjadi hal lumrah terjadi. Namun, apa jadinya bila menstruasi terjadi pada bayi baru lahir? Kondisi ini tentu bisa bisa mengejutkan beberapa pihak, khususnya bagi orang tua. Bertanya-tanya, apa yang bisa menyebabkan menstruasi pada bayi baru lahir atau neonatal menstruation?
Neonatal Uterine Bleeding (NUB) atau neonatal menstruation merupakan fenomena yang jarang disorot. Bahkan tidak sedikit yang menganggapnya kondisi ini memang tidak perlu diteliti lebih lanjut.
Akan tetapi, mungkin saja Parents kaget mendapati adanya noda darah di popok bayi yang baru lahir. Perlu diketahui bahwa fenomena menstruasi pada bayi ini normal terjadi di minggu-minggu pertama kehidupan bayi.
Lantas, sebenarnya apa penyebab bayi dapat mengalami menstruasi dan apakah berbahaya? Berikut adalah ulasannya. Disimak, ya, Bunda.
Artikel Terkait: Penyebab dan Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi
Kisah Bayi Mengalami Menstruasi
Seorang bayi perempuan di Guangzhou, China, mengalami neonatal menstruation. Mendapati fakta bahwa anak yang baru saja lahir mengalami menstruasi membuat sang ibu khawatir.
Lima hari selelah melahirkan, sang ibu dikejutkan oleh kondisi bayi perempuannya yang terlihat mengeluarkan darah dari area kemaluannya. Melihat kondisinya ini, sang ibu kaget lalu segera membawa si kecil ke rumah sakit.
Apa yang dialami oleh anak keduanya ini memang memang dianggap tak lazim sehingga membuatnya panik. Sesampainya di First Hospital of Hangzhou, dokter dr. Wang Di, Spesialis Tumbuh Kembang Anak segera memeriksakan kondisi si kecil.
Dokter Wang kemudian menjelaskan bahwa kondisi ini merupakan ‘menstruasi palsu’ atau dalam bahasa medis disebut juga dengan neonatal menstruation.
Artikel Terkait: Penyebab dan Cara Tepat Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi
Penyebab Bayi Menstruasi atau Neonatal Menstruation
1. Pengaruh Hormon Estrogen dari Ibu
Neonatal menstruation adalah fenomena perdarahan dari vagina pada bayi yang baru lahir atau baru berusia beberapa hari.
Berdasarkan sebuah jurnal yang dipublikasikan oleh Academic Journal of Pediatrics & Neonatology, neonatal menstruation kerap dianggap sebagai fenomena parafisiologis, dan umum disebabkan oleh penurunan mendadak kadar hormon estrogen dari ibu setelah melahirkan.
Perlu Parents ketahui bahwa alat kelamin bayi terpapar banyak hormon dari sang ibu sejak di dalam rahim. Paparan hormon ini dapat menyebabkan berbagai macam hal, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Membuat bagian luar vagina, tepatnya labia mayora dan klitoris, terlihat sedikit bengkak dan menonjol
- Menyebabkan keluarnya cairan kental seperti susu di vagina
- Perdarahan dari vagina bayi setelah lahir yang mirip seperti menstruasi, atau yang disebut juga dengan istilah neonatal menstruation
Ketika berada di dalam rahim, hormon estrogen dari ibu akan berdifusi melintasi plasenta ke dalam sirkulasi janin.
Setelah bayi lahir, kadar estrogen pada bayi akan turun sehingga menghasilkan keputihan fisiologis yang kadang disertai beberapa tetes darah. Kondisi ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari.
2. Fenomena Perdarahan Penarikan Progesteron
Beberapa ahli lainnya menilai neonatal menstruation terjadi karena adanya perdarahan penarikan progesteron, yaitu konsentrasi progesteron dalam sirkulasi janin meningkat secara dramatis ke tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam sirkulasi ibu.
Perdarahan dari vagina yang terjadi adalah sebagai akibat dari penghentian fisiologis progesteron.
3. Bayi Lahir Post-Term
Menurut penelitian, perdarahan uterus neonatus ini terjadi pada sekitar 5% dari bayi yang baru lahir.
Studi lain yang dilakukan pada tahun 1985 juga menemukan hal ini terjadi lebih sering pada bayi yang lahir lebih dari usia 40 minggu kehamilan (sekitar 9,1%), dibandingkan bayi yang lahir di bawah 40 minggu usia kandungan (4,4%).
4. Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah atau Preeklampsia Saat Kehamilan
Kondisi ini lebih banyak terjadi pada bayi dengan berat lahir yang rendah (BBLR) maupun bayi-bayi yang lahir dari kehamilan berisiko tinggi seperti preeklampsia. Oleh karena itu, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan keamanan akan kondisi ini.
Kondisi keluarnya darah ini memang harus dicari tahu sumbernya dengan hati-hati. Sebab, darah tersebut bisa berasal dari dalam maupun luar vagina atau rahim.
Jika dari dalam biasanya memang disebut baby menstruation. Kondisi ini terjadi akibat adanya paparan hormon selama kehamilan dan akan hilang dengan sendirinya seiring dengan penurunan hormonnya.
Menstruasi pada bayi perempuan yang baru lahir ini adalah suatu hal yang normal. Perdarahan tersebut hanya akan berlangsung sebentar saja, dan tidak akan terjadi lagi sampai ia memasuki masa pubertas nanti.
Artikel Terkait: Apa itu Jerawat Bayi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Gejala Neonatal Menstruation
Berikut adalah gejala atau ciri-ciri bayi menstruasi atau neonatal menstruation:
1. Keluar Cairan dari Vagina
Adanya sekresi atau cairan yang keluar dari vagina bayi perempuan yang mirip dengan cairan haid.
2. Neonatal Menstruation Terjadi Beberapa Hari Setelah Lahir
Darah muncul dalam beberapa hari setelah lahir, paling umum terjadi dalam minggu pertama setelah kelahiran bayi.
3. Jumlah Neonatal Menstruation Tidak Banyak
Darah yang keluar tidak terlalu deras seperti menstruasi pada umumnya, tetapi cukup banyak untuk terlihat jelas seperti darah di popok bayi.
Dalam kasus tertentu, payudara bayi juga terlihat lebih besar dari ukuran payudara bayi pada umumnya dan jika ditekan akan keluar tetesan cairan mirip ASI.
Cara Mengatasi Neonatal Menstruation
Lantaran menstruasi pada bayi disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, kondisi ini akan stabil seiring dengan berjalannya waktu dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, ada beberapa hal yang bisa Parents lakukan jika putri kecil Anda mengalami neonatal menstruation yaitu sebagai berikut:
1. Rutin Bersihkan Vagina
Jangan lupa untuk selalu membersihkan vagina bayi dengan lembut secara rutin. Cara melakukannya adalah buka bibir vagina dan bersihkan lipatan-lipatannya.
Tak perlu membersihkan vagina sampai masuk ke dalam, karena vagina adalah organ tubuh dapat membersihkan dirinya sendiri. Gunakan air hangat tanpa sabun untuk mengusap vagina dari depan ke belakang untuk menghindari kontaminasi area vagina dari tinja dan bakteri.
2. Sering Mengganti Popok
Segera ganti popok bayi apabila Parents menemukan adanya darah neonatal menstruation untuk mencegah infeksi dan hal-hal lain yang tidak diinginkan.
Gantilah popok setiap 2 jam sekali. Hal ini juga bermanfaat untuk mencegah ruam popok akibat urin dan feses.
Artikel Terkait: Apa itu Jerawat Bayi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Kapan Harus Ke Dokter?
Selain disebabkan oleh kadar hormon, ada beberapa hal lain yang memicu perdarahan vagina pada bayi baru lahir. Berikut adalah beberapa kondisi medis tertentu yang dapat menyebabkan neonatal menstruation:
- Hemoragi atau perdarahan, jika bayi tak mendapatkan suntikan vitamin K, perdarahan pada vagina bisa jadi tanda adanya penyakit hemoragik
- Kelainan pembekuan darah yang diturunkan
- Sindrom McCune-Albright
- Cedera pada area vagina
- Infeksi pada area vagina
Parents perlu segera menghubungi dokter apabila melihat tanda-tanda kegawatan seperti berikut ini yang muncul disertai menstruasi pada bayi:
- Darah yang cukup banyak, lebih dari beberapa tetes darah
- Perdarahan dari pusar atau bagian tubuh lainnya
- Bayi mengalami memar di bagian tubuh lainnya
- Bintik-bintik merah kecil di kulit yang tidak hilang jika ditekan
- Darah menstruasi bayi berbau busuk
- Suhu tubuh bayi 37,7 derajat celcius atau lebih tinggi
- Adanya beberapa bintik-bintik coklat datar di kulit (cafe au lait spot)
Bau busuk dan keluarnya cairan seperti keputihan pada bayi menandakan adanya infeksi sehingga perlu segera mendapatkan penanganan dari tenaga medis. Perdarahan yang banyak atau tidak kunjung hilang selama beberapa hari juga perlu dikonsultasikan dengan fasilitas kesehatan.
Menstruasi bayi atau neonatal menstruation wajar terjadi jika bayi baru lahir atau berusia beberapa hari. Namun, apabila bayi yang sudah lebih besar, misalnya berusia beberapa bulan tiba-tiba mengeluarkan darah dari vagina, maka Parents perlu waspada. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.
Artikel diupdate oleh: Annisa Pertiwi
Baca Juga:
Waspada Infeksi RSV pada Bayi, Ini Penyebab hingga Cara Mengatasinya!
Kepala Bayi Sudah Terlihat, Ibu Ini Melahirkan di Mobil Dibantu Suami
10 Hal penting tentang bayi baru lahir yang orangtua wajib tahu
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.