11 Negara Paling Tidak Aman untuk Perempuan, India hingga Libya

Ragam bentuk diskriminasi dan kekerasan sering dialami perempuan di negara berikut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di seluruh dunia, perempuan menderita diskriminasi dan segala jenis kekerasan, seperti pemerkosaan, kekerasan seksual, pengangguran, dan kurangnya akses ke peluang kepemimpinan. Bahkan, ada negara paling tidak aman untuk perempuan.

Kira-kira apa saja negara yang paling tidak aman untuk perempuan? Ini daftarnya, Parents!

Artikel Terkait: 10 Negara Paling Bahagia di Dunia, Tertarik Mengunjunginya?

Negara Paling Tidak Aman untuk Perempuan

1. India

Belum lama ini, India tengah menjadi sorotan. Pasalnya, seorang dokter magang meninggal dunia setelah diperkosa beberapa pria. Kejadian ini berlangsung di Sekolah Tinggi Kedokteran dan Rumah Sakit Medis RG Kar.

Kasus ini sedang diselidiki oleh Central Bureau of Investigation (CBI) dan setidaknya ada 30 orang yang menjadi terduga pelaku yang tengah diperiksa. 

Ini bukan kasus pertama yang terjadi. Di tahun 2024, India juga sempat menjadi sorotan ketika seorang selebgram asal Spanyol jadi korban perkosaan oleh segerombolan orang di negara bagian Jharkhand pada awal Maret. 

Maraknya kasus pelecehan yang dialami perempuan lokal maupun turis asing, menjadikan India sebagai salah satu negara yang sangat berbahaya untuk perempuan. 

Mengutip laman CNN Indonesia, para pengamat bahkan menyebut bahwa setiap 16 menit sekali, perempuan di India diperkosa. Setidaknya ada 31.516 kasus perkosaan yang terjadi di India sepanjang 2023. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Hasil jajak pendapat Thomson Reuters Foundation pada 2018 pun menyebutkan bahwa India menjadi negara paling berbahaya bagi perempuan, termasuk bagi turis asing perempuan karena risiko kekerasan seksual dan perdagangan manusia sangat tinggi.

2. Yaman

Yaman juga termasuk negara paling berbahaya bagi perempuan. Negara Timur Tengah ini kental dengan kultur patriarki yang rentan diskriminasi pada perempuan.

Misal, pada 2017, perempuan di Yaman tidak memiliki sebagian besar hak budaya, sosial, dan ekonomi. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perempuan juga menjadi korban dari undang-undang yang diskriminatif.

Anak perempuan di Yaman lebih kecil kemungkinannya untuk bersekolah dibandingkan anak laki-laki. 

Artikel terkait: 4 Hal tentang Kekerasan Verbal dalam Rumah Tangga yang Perlu Anda Ketahui

3. Afghanistan 

Akibat Taliban yang kembali mengambil alih Kabul, berbagai diskriminasi yang dialami perempuan Afghanistan.

Di bawah rezim Taliban, pendidikan dan karier untuk perempuan dibatasi. Meskipun perempuan memperoleh kebebasan di bawah rezim saat ini, tetap saja tidak aman bagi mereka. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagian besar perempuan mengalami pelecehan. Sebanyak 90% perempuan mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berdasarkan laporan WHO tahun 2015. 

Hanya sedikit perempuan yang bisa bekerja di negara itu, setidaknya kurang dari 20% dari angkatan kerja.

Lalu, sebagian besar dari mereka dibayar lebih rendah daripada laki-laki yang melakukan pekerjaan yang sama. 

4. Suriah 

Perempuan di Suriah, baik anak-anak maupun dewasa harus menghadapi segala macam tantangan dalam kehidupan sehari-hari mereka di daerah rentan konflik.

Negara ini memiliki peringkat buruk untuk hak-hak reproduksi, kekerasan gender, KDRT dan inklusi ekonomi. 

Pemerintah Suriah telah menahan lebih dari 3.000 perempuan dalam kondisi yang lebih buruk, dengan sebagian besar tahanan ditolak akses ke perawatan medis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa perempuan dan anak perempuan telah ditahan sebagai sandera karena kerabat laki-laki mereka tidak dapat ditemukan.

Kelompok ekstremis seperti Jabhat al-Nusra dan ISIS merusak kebebasan dan hak perempuan dengan memaksa mereka mengenakan jilbab dan abaya serta menghukum mereka yang tidak mematuhi aturan berpakaian. 

5. Pakistan

Perempuan di Pakistan menghadapi risiko dari praktik tradisional, agama, dan budaya serta kekerasan dan diskriminasi dalam rumah tangga. 

Kekerasan terhadap perempuan termasuk kekerasan seksual dan kekerasan fisik, kebanyakan dilakukan oleh pasangan intim. 

Lebih dari 70% perempuan di Pakistan menderita akibat KDRT, dengan lebih dari 5.000 meninggal setiap tahun akibat kekerasan tersebut. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Pada 2017, negara ini juga mencatat 746 ada tradisi honour killing yaitu pembunuhan demi kehormatan, misalnya perempuan dibunuh karena dianggap membawa aib keluarga. 

Artikel terkait: Angka Kekerasan Seksual di Indonesia Terus Meningkat, Ini yang Perlu Kita Lakukan!

6. Sudan Selatan 

Perperangan telah membuat orang Sudan Selatan menderita, terutama perempuan dan anak-anak, membuat mereka terancam kelaparan dan bahaya lainnya. 

Negara terbaru yang rapuh di Afrika ini merupakan hal yang umum dalam kekerasan intim tertinggi di dunia sebesar 47%. 

Perempuan dan anak menjadi sasaran kekerasan tingkat tinggi dan memiliki sarana yang terbatas untuk menangani kejahatan terhadap mereka.

Perang yang terjadi sering melibatkan kekerasan, perbudakan, penculikan, dan pemerkosaan pada perempuan.

7. Irak

Undang-undang di Irak menetapkan anak perempuan berusia 15 tahun untuk menikah. Hukum keluarga juga mendiskriminasi perempuan mengenai hak asuh anak, perceraian, dan warisan.

Ribuan perempuan di Irak telah dipenjara tanpa tuduhan. Lebih dari 6.000 perempuan dipaksa untuk bunuh diri atau dibunuh di Kurdistan Irak pada tahun 2007.

8. Republik Demokratik Kongo (DRC) 

Jutaan orang menghadapi kondisi kehidupan yang mengerikan di Kongo.

Sekitar 4,3 juta orang telah mengungsi di tengah kekerasan endemik, termasuk mengalami serangan senjata tajam dan pemerkosaan berkelompok.

Maraknya pelecehan seksual dan minimnya akses ke perawatan kesehatan jadi masalah besar.

9. Republik Afrika Tengah (CAR)

Perempuan dan anak-anak terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsi dan negara-negara tetangga karena rentannya kekerasan seksual.

Kelompok-kelompok bersenjata di seluruh negeri merampas barang dan melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan dewasa dan anak-anak.

Artikel terkait: Istri rekam aksi kekerasan suami, lakukan ini bila alami KDRT

10. Mali 

Meskipun kekerasan terhadap perempuan merajalela di Mali, banyak pihak bungkam.

Satu dari dua perempuan di Mali berusia 15-40 tahun telah mengalami kekerasan seksual atau fisik namun tak pernah melaporkannya.

Sekitar 20% anak perempuan di bawah usia 15 tahun juga dipaksa menikah dini.

11. Libya 

Konflik di negara Libya telah menelantarkan puluhan ribu orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Para perempuan menghadapi banyak risiko, termasuk keamanan, privasi dan pelecehan dari pihak berwenang dan kelompok-kelompok liar.

Konflik juga menempatkan perempuan pada risiko pelecehan dan kekerasan seksual, prostitusi paksa, dan kekerasan berbasis gender.

Artikel Terkait: 6 Kiat Solo Traveling ke India untuk Perempuan

Itulah peringkat negara yang paling berbahaya untuk perempuan. Semoga saja angka kekerasan dan diskriminasi perempuan di dunia dapat berkurang ya, Parents.

***

Baca juga:

10 Negara yang Punya Kereta Cepat di Dunia, Siapa Juaranya?

10 Negara Termiskin di Dunia 2023 Menurut Bank Dunia, Apa Saja?

10 Negara Rawan Gempa Bumi di Dunia, Salah Satunya Indonesia!

Penulis

Azahra Syifa