10 Negara Paling Tidak Aman untuk Perempuan, Marak Kekerasan

Ragam bentuk diskriminasi dan kekerasan harus dialami perempuan di negara berikut.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Di seluruh dunia, perempuan menderita diskriminasi dan segala jenis kekerasan, seperti pemerkosaan, kekerasan seksual, pengangguran, dan kurangnya akses ke peluang kepemimpinan. Bahkan, ada negara paling tidak aman untuk perempuan.

Women, Peace, and Security (WPS) Index mengukur dan memberi peringkat kesejahteraan perempuan di semua negara di dunia. Ini diterbitkan oleh Georgetown University’s Institute for Women, Peace and Security and The Peace Research Institute Oslo (PRIO).

Indeks ini menggunakan 3 dimensi dasar inklusi, keadilan dan keamanan untuk mewakili kesejahteraan perempuan di seluruh negara di dunia. Dimensi ini diukur dengan bantuan 11 indikator untuk menghasilkan skor untuk setiap negara.

Kira-kira apa saja sih negara yang paling tidak aman untuk perempuan? Simak bersama yuk Parents

10 Peringkat Negara Paling Tidak Aman untuk Perempuan

1. Yaman - 0,351

Yaman adalah negara paling berbahaya bagi perempuan. Negara Timur Tengah ini kental dengan kultur patriarki yang rentan diskriminasi pada perempuan. Misal, pada 2017, perempuan di Yaman tidak memiliki sebagian besar hak budaya, sosial, dan ekonomi. 

Perempuan juga menjadi korban dari undang-undang yang diskriminatif. Misalnya, seorang perempuan berhak atas setengah dari jumlah yang akan dikompensasikan oleh seorang pria sebagai uang darah. Anak perempuan di Yaman juga lebih kecil kemungkinannya untuk bersekolah dibandingkan anak laki-laki. Krisis saat ini di negara itu semakin memperburuk kondisi perempuan Yaman. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 4 Hal tentang Kekerasan Verbal dalam Rumah Tangga yang Perlu Anda Ketahui

2. Negara Paling Tidak Aman untuk Perempuan: Afghanistan - 0,373

Akibat Taliban yang kembali mengambil alih Kabul, berbagai diskriminasi yang dialami perempuan Afghanistan. Di bawah rezim Taliban, pendidikan dan karier untuk perempuan dibatasi. Meskipun perempuan memperoleh kebebasan di bawah rezim saat ini, tetap saja tidak aman bagi mereka. 

Sebagian besar perempuan mengalami pelecehan. Sebanyak 90% perempuan mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berdasarkan laporan WHO tahun 2015.  Hanya sedikit perempuan yang bisa bekerja di negara itu, setidaknya kurang dari 20% dari angkatan kerja. Lalu, sebagian besar dari mereka dibayar lebih rendah daripada laki-laki yang melakukan pekerjaan yang sama. 

3. Suriah - 0,416

Perempuan di Suriah, baik anak-anak maupun dewasa harus menghadapi segala macam tantangan dalam kehidupan sehari-hari mereka di daerah rentan konflik. Negara ini memiliki peringkat buruk untuk hak-hak reproduksi, kekerasan gender, KDRT dan inklusi ekonomi. 

Pemerintah Suriah telah menahan lebih dari 3.000 perempuan dalam kondisi yang lebih buruk, dengan sebagian besar tahanan ditolak akses ke perawatan medis.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Beberapa perempuan dan anak perempuan telah ditahan sebagai sandera karena kerabat laki-laki mereka tidak dapat ditemukan. Kelompok ekstremis seperti Jabhat al-Nusra dan ISIS merusak kebebasan dan hak perempuan dengan memaksa mereka mengenakan jilbab dan abaya serta menghukum mereka yang tidak mematuhi aturan berpakaian. 

4. Pakistan, Negara Paling Tidak Aman untuk Perempuan dengan Skor 0,460

Perempuan di Pakistan menghadapi risiko dari praktik tradisional, agama, dan budaya serta kekerasan dan diskriminasi dalam rumah tangga.  Kekerasan terhadap perempuan termasuk kekerasan seksual dan kekerasan fisik, kebanyakan dilakukan oleh pasangan intim. 

Lebih dari 70% perempuan di Pakistan menderita akibat KDRT, dengan lebih dari 5.000 meninggal setiap tahun akibat kekerasan tersebut.  Pada 2017, negara ini juga mencatat 746 ada tradisi honour killing yaitu pembunuhan demi kehormatan, misalnya perempuan dibunuh karena dianggap membawa aib keluarga. 

Artikel terkait: Angka Kekerasan Seksual di Indonesia Terus Meningkat, Ini yang Perlu Kita Lakukan!

5. Sudan Selatan - 0,479

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Perperangan telah membuat orang Sudan Selatan menderita, terutama perempuan dan anak-anak, membuat mereka terancam kelaparan dan bahaya lainnya.  Negara terbaru yang rapuh di Afrika ini merupakan hal yang umum dalam kekerasan intim tertinggi di dunia sebesar 47%. 

Perempuan dan anak menjadi sasaran kekerasan tingkat tinggi dan memiliki sarana yang terbatas untuk menangani kejahatan terhadap mereka. Perang yang terjadi sering melibatkan kekerasan, perbudakan, penculikan, dan pemerkosaan pada perempuan.

6. Irak - 0,490 Menjadi Negara Paling Tidak Aman untuk Perempuan

Undang-undang di Irak menetapkan anak perempuan berusia 15 tahun untuk menikah. Hukum keluarga juga mendiskriminasi perempuan mengenai hak asuh anak, perceraian, dan warisan.

Ribuan perempuan di Irak telah dipenjara tanpa tuduhan. Lebih dari 6.000 perempuan dipaksa untuk bunuh diri atau dibunuh di Kurdistan Irak pada tahun 2007.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

7. Republik Demokratik Kongo (DRC) - 0,512

Jutaan orang menghadapi kondisi kehidupan yang mengerikan di Kongo. Sekitar 4,3 juta orang telah mengungsi di tengah kekerasan endemik, termasuk mengalami serangan senjata tajam dan pemerkosaan berkelompok. Maraknya pelecehan seksual dan minimnya akses ke perawatan kesehatan jadi masalah besar.

8. Republik Afrika Tengah (CAR) - 0,513

Perempuan dan anak-anak terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsi dan negara-negara tetangga karena rentannya kekerasan seksual.

Kelompok-kelompok bersenjata di seluruh negeri merampas barang dan melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan dewasa dan anak-anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Istri rekam aksi kekerasan suami, lakukan ini bila alami KDRT

9. Mali - 0,539

Meskipun kekerasan terhadap perempuan merajalela di Mali, banyak pihak bungkam. Satu dari dua perempuan di Mali berusia 15-40 tahun telah mengalami kekerasan seksual atau fisik namun tak pernah melaporkannya. Sekitar 20% anak perempuan di bawah usia 15 tahun juga dipaksa menikah dini.

10. Libya -0,546

Konflik di negara Libya telah menelantarkan puluhan ribu orang yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Para perempuan menghadapi banyak risiko, termasuk keamanan, privasi dan pelecehan dari pihak berwenang dan kelompok-kelompok liar. Konflik juga menempatkan perempuan pada risiko pelecehan dan kekerasan seksual, prostitusi paksa, dan kekerasan berbasis gender.

Itulah peringkat negara yang paling berbahaya untuk perempuan. Semoga saja angka kekerasan dan diskriminasi perempuan di dunia dapat berkurang ya Parents.

Baca juga:

id.theasianparent.com/bentuk-kdrt 

id.theasianparent.com/alasan-kekerasan-seksual 

id.theasianparent.com/kekerasan-oleh-pengasuh-kenali-tanda-tandanya 

Penulis

Azahra Syifa