Berani, lugas, dan kritis membuat Najwa Shihab menjadi idola mereka yang merindukan keadilan. Sosoknya pada acara Mata Najwa membuat siapa saja perempuan yang menyaksikan terinspirasi oleh pribadinya yang cerdas. Namun, sedikit yang tahu kisah Najwa Shihab jadi korban pelecehan beberapa waktu lalu.
Kisah dan Pesan Najwa Shihab Jadi Korban Pelecehan Seksual
Bermula dari akun Instagram pribadi Najwa yang mengunggah kisah viral yang beredar baru-baru ini tentang pengejaran pelaku begal payudara. Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (23/5/2021) pagi di kawasan Jl Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Adalah Ferdian yang merupakan aparatur sipil negara dan istrinya yang berhenti di dekat pasar mobil Kemayoran karena ada masalah pada kendaraannya. Tiba-tiba, Ferdian mendapati seseorang memepet seorang ibu yang sedang asyik bersepeda. Orang tersebut melakukan gerakan seperti hendak menjambret.
“Nah, saya jalan nggak jauh dari saya berhenti itu, ada ibu-ibu naik sepeda, terus dipepet sama pengendara motor. Gerakannya itu kayak mau ngambil sesuatu. Jadi dari ibu-ibu di sebelah kiri, pengendara motor mepet di sebelah kanannya, tangan kirinya kayak ngambil gitu. Saya kirain jambret, karena kena dada depan kirain ambil HP atau apa,” jelas Ferdian mengutip laman Detik.
Ferdian pun berinisiatif untuk mengejar orang tersebut yang langsung tancap gas dengan motornya. Sang istri memutuskan untuk merekam dan rekaman tersebut sontak menjadi viral.
Hal ini lalu diunggah di akun Instagram Najwa Shihab. Lewat unggahannya, Najwa blak-blakan mengungkapkan kalau dirinyta pernah mengalami pelecehan ketika masih duduk di bangku SMA. Saat itu, Najwa sedang menaiki angkot.
Sumber: Matamata
“Saya juga pernah mengalaminya. Waktu SMA, turun dari angkot, saya pernah dicolek kenek kurang ajar,” tulis Najwa memulai ceritanya. Tak berhenti sampai disitu, baru-baru ini hampir saja Najwa mengalami pelecehan lainnya.
“Belum lama ini, waktu lari pagi di area terbuka, pengendara motor sempat berusaha menggapai, saya menghindar dan menepis tangannya,” lanjutnya.
Sadar kisah seperti ini masih marak terjadi di tempat umum, Najwa mengingatkan agar siapa saja yang melihat peristiwa tersebut jangan diam saja. Bahkan, untuk korban dianjurkan untuk berani menghadapi dan melawan dengan metode 5D.
“#CatatanNajwa pernah mengangkat isu ini, tentang pentingnya kita berani menangkal pelecehan seksual dan membantu jika melihat ada korban yang mengalaminya lewat metode 5 D. Ditegur, dialihkan, dilaporkan, ditenangkan, direkam.” pungkas Najwa.
Bagaimana Cara Menangkal Aksi Pelecehan Seksual
Selama ini kebanyakan orang beranggapan bahwa kejadian pelecehan seksual hanya terjadi di malam hari. Padahal, aksi ini bisa terjadi kapan saja. Mirisnya, peristiwa seperti ini juga masih diremehkan. Tak jarang korban pelecehan dipersalahkan karena dianggap mengenakan busana kurang pantas dan dianggap ‘mengundang’.
Dalam kesempatan yang sama, Najwa mengunggah data perihal temuan survei yang dilakukan terhadap 62.000 korban pelecehan seksual di tempat umum. Faktanya, sebanyak 3 dari 5 orang perempuan pernah menjadi korban pelecehan seksual.
Bahkan, 1 dari 10 orang laki-laki turut menjadi korban! Data juga menyebutkan bahwa 1 dari 2 orang korban mengalaminya saat masih berusia di bawah umur.
Patut digarisbawahi pula bahwa pakaian tidaklah menjadi tolok ukur seseorang lantas menjadi korban pelecehan seksual. Survei yang sama menuturkan bahwa 18% korban pelecehan seksual mengenakan rok dan celana panjang, 17% korban memakai jilbab, dan 16% korban berbaju lengan panjang saat peristiwa tidak mengenakkan tersebut terjadi.
Lantas, apa yang bisa dilakukan korban ketika mengalami kejadian tersebut? Hollaback! Jakarta yang fokus pada isu pelecehan seksual memaparkan beberapa step antara lain:
- Bersikap tegas. Rasa takut pasti menghantui saat menyadari menjadi incaran pelaku. Namun, beranilah berbuat dengan menatap mata pelaku sejajar. Kecamlah tindakannya dengan suara yang keras dan jelas. Tidak perlu merasa bersalah dengan apa yang Anda katakan, katakan apa adanya bahwa yang Anda alami adalah sesuatu yang tidak pantas.
- Jangan terpancing. Ada momentum bagi pelaku ketika sudah terpojok, ia akan mengelak bahkan meledek. Jika sudah begini, tetaplah fokus dan jangan sampai sikap tersebut mengalihkan perhatian Anda.
- Libatkan orang lain. Perkembangan zaman dan keberanian membuat banyak orang kini mulai melek akan isu pelecehan seksual. Jika kejadian tersebut Anda alami di tempat umum, jangan takut menyuarakan intonasi sehingga memancing perhatian orang. Beritahukan perilaku pelaku kepada orang sekitar dan laporkan kejadian kepada pihak berwajib.
- Dokumentasikan. Foto dan video bisa menjadi pesan kuat dibanding kata-kata, tak terhitung banyaknya kasus kriminal terungkap karena keberanian seseorang mendokumentasikan kejadian di sekitarnya. Bila Anda merasa aman dan tak sengaja melihat peristiwa pelecehan, jangan sungkan mendokumentasikan melalui foto maupun video. Dokumentasi akan menjadi bukti kuat untuk melaporkan kepada aparat kepolisian.
- Tinggalkan. Setelah selesai, Anda bisa segera meninggalkan pelaku. Simpanlah bukti foto dan video agar Anda bisa mawas diri juga memberitahu kepada kerabat dekat agar lebih waspada dan tidak mengalami kejadian serupa.
Semoga dengan pengukan Najwa Shihab jadi korban pelecehan bisa mengingatkan kita kembali untuk lebih hati-hati dan melakukan beragam langkah saat mengalaminya.
Baca juga:
Bapak Perkosa Anak Tiri hingga Hamil, Bagaimana Melindungi Anak dari Pelecehan?
Viral Kasus Pelecehan Anak di Twitter, Bagaimana Mencegah Anak Jadi Korbannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.