Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak kembali terjadi. Seorang bapak sambung berinisial JAL tega memperkosa anak tirinya yang masih berusia 16 tahun hingga hamil. Tindakan asusila tersebut ketahuan saat korban dibawa ke dukun pijat oleh ibunya. Berikut kronologi kasus bapak cabuli anak tiri hingga hamil.
Bapak Cabuli Anak Tiri hingga Hamil, Pelaku Beraksi saat Ibu Pergi Bekerja
Sumber: Shutterstock
Orang tua seharusnya bisa menjadi pelindung bagi anak-anaknya. Namun, yang terjadi di Kabupaten Serang, Banten, ini justru sebaliknya. Seorang bapak sambung berinisial JAL tega memperkosa anak tirinya hingga berakhir hamil. Pria berusia 45 tahun itu tega berbuat asusila sebanyak 2 kali kepada putrinya sendiri yang masih berusia 16 tahun.
Aksi bejat itu ia lakukan pada bulan Oktober 2020. Saat itu, ibu korban sedang tidak ada di rumah karena pergi bekerja. Melihat kesempatan tersebut, pelaku kemudian melancarkan aksinya. Korban tidak bisa melawan karena mendapat ancaman dari pelaku.
Hingga beberapa bulan kemudian, korban belum berani menceritakan kasus pemerkosaan yang menimpanya. Sampai pada hari Minggu (24/1/2021) kemarin ketika ia dibawa oleh ibunya ke seorang dukun pijat. Si dukun pijat tersebut kaget karena gadis remaja yang dipijatnya ternyata sedang mengandung 3 bulan.
Ia kemudian memberitahukan hal ini kepada ibu korban. Sontak, sang ibu pun sama kagetnya. Ia pun bertanya siapa ayah dari janin yang dikandung putrinya. Barulah pada saat itu, korban menceritakan kebejatan sang ayah tiri yang tega memperkosa dirinya.
Pelaku Sudah Diamankan Polisi
Sumber: Shutterstock
Setelah mengetahui cerita tersebut, ibu korban segera melapor ke kantor kepolisian Cilegon. Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono mengatakan bahwa pelaku langsung diamankan oleh anggota kepolisian setelah mendapat laporan pengaduan dari korban. Meski demikian, hingga saat ini polisi masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
“Pelaku sudah kita amankan. Saat ini kita masih melakukan pendalaman terkait kasus ini,” kata Sigit, Selasa (26/1/2021) seperti dikutip dari Kompas.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Arief Nazaruddin mengatakan bahwa pelaku tega memperkosa anak tirinya karena terdorong oleh nafsu. Pelaku juga mengancam korban untuk menuruti keinginannya. Oleh sebab itu, pemerkosaan tersebut bisa terjadi.
“Ketika ibu kandungnya kerja, dicabuli di rumah anak tirinya. Tentu ada ancaman dari pelaku,” kata Arief.
4 Cara Melindungi Anak dari Kekerasan Seksual
Sumber: Shutterstock
Kekerasan seksual pada anak seperti pelecehan hingga pemerkosaan adalah momok bagi orang tua. Kasus tersebut seakan tak pernah berhenti dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui cara untuk mencegah anak-anak Anda agar terhindar dari kekerasan seksual.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diajarkan pada anak:
1. Ajari Konsep ‘Tubuhmu adalah Milikmu’
Anak perlu dibekali pengetahuan bahwa tubuh kita adalah milik kita sendiri. Artinya tidak boleh ada orang lain yang menyentuh tubuh tanpa seizin diri kita sendiri.
Kita perlu mengajari konsep ini sedini mungkin, termasuk memberitahu anak-anak mengenai alat kelamin mereka beserta fungsinya. Beritahu anak untuk berani berkata tidak dan melindungi organ intim mereka.
2. Menolak Sentuhan yang Tidak Diinginkan
Anda juga perlu memberitahu anak bahwa mereka berhak mengatakan tidak jika mendapatkan sentuhan yang tidak diinginkan.
Sentuhan ini bisa di mana saja termasuk ketika seseorang menyentuh bagian organ intim yang tertutup pakaian dalam. Jelaskan pada mereka bahwa bagian tersebut adalah privasi yang harus dilindungi dan tidak boleh disentuh oleh sembarang orang.
3. Berikan Informasi tentang Perlindungan
Anak harus diberitahu siapa saja orang yang bisa mereka hubungi jika dalam keadaan bahaya. Dalam hal ini, selain orang tua, guru di sekolah juga ikut berperan sebagai agen pelindung.
Artinya apabila anak mendapatkan sentuhan yang tidak diinginkan, merasa tidak nyaman, atau mengalami bentuk-bentuk pelecehan lainnya, ia punya tempat untuk mengadu yang bisa dipercaya.
4. Perhatian Orang Tua
Dalam kasus ini, orang tua perlu lebih sensitif mengenali gejolak emosi yang dirasakan oleh anak. Begitu juga dengan perubahan perilaku mereka. Apabila anak terlihat sedih, marah, atau kecewa, orang tua perlu segera mencari tahu penyebabnya dengan melakukan pendekatan. Pastikan anak nyaman bercerita mengenai hal apapun kepada orang tua termasuk kasus kekerasan seksual yang dialaminya.
****
Nah, Parents, mari kita doakan agar korban segera mendapatkan keadilan. Lindungi anak-anak kita dari segala bentuk kejahatan termasuk kekerasan seksual. Semoga kita bisa menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak dan perempuan.
Baca juga:
Stop Sebar Foto Korban Kekerasan Seksual dan Pornografi Anak di Media Sosial!
PUSKAPA: Hukuman Kebiri bukan Solusi untuk Pelaku Kekerasan Seksual
Kesalahan orangtua yang membuat anak perempuan rentan jadi korban kekerasan seksual
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.