Maksimalkan Potensi Si Kecil dengan MPASI Bergizi Tepat dan Seimbang

Parents wajib tahu! Ini tips penting memaksimalkan tumbuh kembang si kecil melalui asupan nutrisi.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sebagai orang tua, kita selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik bagi Si Kecil untuk memastikannya tumbuh dan berkembang secara maksimal. Salah satu aspek penting yang berperan penting dalam mendukung perkembangan kognitif, fisik, dan emosional ialah nutrisi, salah satunya dengan membersikan MPASI bergizi tinggi.

Nutrisi tepat serta lingkungan suportif sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat, Parents. Nutrisi memainkan peran penting mulai dari masa kehamilan, Si Kecil lahir, hingga tumbuh dan berkembang sebagai periode kritis pembentukan otak. Aspek inilah yang akan menjadi landasan bagi pengembangan keterampilan kognitif, motorik, dan sosio emosional sepanjang hidup buah hati.

Lalu, bagaimana cara untuk memenuhinya, Parents? Berikut ulasannya, ya.

Pentingnya Nutrisi Seimbang untuk Potensi Anak

Sejak lahir hingga berusia 1 tahun, berat badan bayi bertambah tiga kali lipat dan tinggi badan bertambah setengahnya. Proses pertumbuhan ini memerlukan nutrisi tepat, terutama zat besi yang merupakan nutrisi utama dan penting untuk perkembangan mulai dari fase janin, bayi, hingga anak-anak.

Kebutuhan zat besi tinggi pada tahap awal kehidupan anak penting untuk diperhatikan, Parents. Hal tersebut karena kandungan ini sangat penting untuk produksi sel darah merah dan sel otot baru, serta perkembangan otak bayi. Zat besi pun diperlukan untuk berbagai proses sel di otak yang sedang berkembang, terutama dalam hal memori dan pembelajaran.

Artikel Terkait: Perhatikan Aturan Memberikan MPASI, Jangan Sampai Salah

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak

Jangan sepelekan gangguan dan kekurangan zat besi sejak dini, Parents. Sebab, bayi yang mengalami kekurangan zat besi selama 6-12 bulan pertama kehidupannya kemungkinan besar akan mengalami efek kekurangan zat besi yang terus-menerus sehingga memengaruhi fungsi tubuhnya di masa dewasa kelak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Parents, kekurangan zat besi dan penyakit anemia yang disebabkan defisiensi zat besi dapat memengaruhi pertumbuhan dan tingkat energi, serta kinerja motorik dan kognitif pada anak yang sedang berkembang. Beberapa penelitian telah menunjukkan dampak buruk kekurangan zat besi pada pembelajaran dan memori, perilaku afektif, dan sosial anak.

Tak hanya itu, kekurangan zat besi juga berpengaruh pada daya tahan tubuh, sebab ini berfungsi sebagai pembentukan respon terhadap infeksi. Jadi, dapat dikatakan bahwa kekurangan zat besi dapat menjadi hambatan utama bagi potensi anak, Parents.

Artikel Terkait: 6 Persiapan MPASI Bayi Pilihan, Sudah Punya yang Mana?

MPASI Bergizi Tinggi dan Bernutrisi Tepat untuk Tumbuh Kembang Anak

Nutrisi yang tepat bukan sekadar memenuhi kebutuhan dasar, tapi juga memainkan peran penting dalam membuka potensi anak. Meski bayi mendapatkan cadangan zat besi yang cukup dari air susu ibu (ASI), ini hanya berlangsung sampai bayi berusia 4-6 bulan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Setelah usia 6 bulan, ASI saja tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan zat besi bayi. Oleh karena itu, bayi membutuhkan zat besi tambahan dari makanan pendamping ASI (MPASI). 

Memenuhi kebutuhan zat besi sekitar 11 mg zat besi per hari selama periode pertumbuhan bayi bisa menjadi tantangan tersendiri ya, Parents. Padahal faktanya, Si Kecil hanya dapat mengonsumsi makanan dalam jumlah terbatas karena kapasitas tubuhnya.

Contohnya saja dalam tiap 100 gram daging sapi, sayur bayam, atau buah, masing-masing hanya mengandung maksimal 2,7 mg zat besi. Tentu sulit memasukkan 300-400 gram bahan makanan tersebut ke dalam MPASI agar kebutuhan harian Si Kecil tercukupi.

Karena itu, CERELAC hadir menawarkan solusi nutrisi yang dirancang khusus untuk membantu memenuhi kebutuhan zat besi dalam MPASI. Dengan kandungan nutrisi tinggi, terbuat dari bahan alami, tekstur yang pas, berbagai varian rasa, dan tentunya tinggi zat besi, CERELAC menjadi pilihan yang tepat untuk membantu menambah asupan zat besi yang dibutuhkan oleh Si Kecil. Bagaimana caranya?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: 5 Tanda Bayi Siap Diperkenalkan MPASI

CERELAC tidak hanya memberikan kemudahan sebagai makanan pendamping Si Kecil yang bisa dikonsumsi sendiri. Parents bisa mencampurnya dengan air hangat, susu, kaldu, maupun dengan berbagai resep MPASI rumahan.

Ada berbagai resep MPASI yang menggunakan CERELAC sebagai bahan dasar untuk memberikan variasi dalam menu harian si kecil, lo. Misalnya saja resep Bubur Liwet Daging yang memadukan Cerelac Beras Merah, daging giling, kacang merah, dan wortel, untuk variasi rasa dan tekstur makanan Si Kecil, yang tentunya juga menambah asupan zat besi hariannya.

Memperkenalkan variasi rasa dan tekstur selama fase MPASI sangat penting untuk mengembangkan preferensi rasa dan keragaman makanan anak secara keseluruhan. CERELAC menawarkan berbagai macam produk dengan rasa dan bahan berbeda, sehingga memudahkan dalam menciptakan makanan yang beragam dan menarik untuk Si Kecil.

Dengan mencampurkan CERELAC sebagai bahan dasar pembuatan resep MPASI yang kreatif, Parents dapat menstimulasi kreativitas Si Kecil, merangsang selera makannya, dan mendukung perkembangan otaknya. Dengan resep MPASI kreatif berbasis CERELAC, para ibu dapat memberikan makanan yang lezat dan bergizi untuk Si Kecil. Nutrisi CERELAC yang lengkap dan seimbang memberikan landasan bagi tumbuh kembangnya.

Parents, itulah ulasan mengenai pentingnya menyiapkan MPASI bergizi tinggi yang mengandung zat besi. Jadi, sudah siap memberikan asupan nutrisi yang lengkap untuk kebutuhan buah hati? Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!

WebMD. Top Foods High in Iron. https://www.webmd.com/diet/foods-high-in-iron diakses 12 Januari 2024.

 Dr.Lina Ninditya, Dr.Siti Rayhani Fadhila. Memberi Makan pada Bayi: Kapan, Apa, dan Bagaimana? IDAI.or.id. 2016. www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memberi-makan-pada-bayi-kapan-apa-dan-bagaimana diakses 12 Januari 2024.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Olson R, Gavin-Smith B, Ferraboschi C, Kraemer K. Food Fortification: The Advantages, Disadvantages and Lessons from Sight and Life Programs. Nutrients. 2021 Mar 29;13(4):1118. doi: 10.3390/nu13041118. PMID: 33805305; PMCID: PMC8066912. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8066912/ diakses 12 Januari 2024.

 Pham Van Phu, Nguyen Van Hoan, Bertrand Salvignol, Serge Treche, Frank Tammo Wieringa, Nguyen Cong Khan, Pham Duy Tuong, Jacques Berger, Complementary Foods Fortified with Micronutrients Prevent Iron Deficiency and Anemia in Vietnamese infants. The Journal of Nutrition, Volume 140, Issue 12, 2010, Pages 2241-2247, ISSN 0022-3166, https://doi.org/10.3945/jn.110.123711. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0022316622071796 diakses 12 Januari 2024.

****

Baca Juga:

id.theasianparent.com/food-processor

id.theasianparent.com/saringan-mpasi

id.theasianparent.com/ikan-untuk-mpasi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Penulis

nisya