9 Penyebab Mood Swing Saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Meski normal dan kerap terjadi, Bunda perlu tahu faktor penyebab mood swing saat hamil.
Pernahkan Bunda merasakan suasana hati yang berubah secara tiba-tiba tanpa alasan dan sulit mengontrolnya? Kapan itu terjadi, apakah saat hamil? Ya, mood swing saat hamil memang kerap terjadi, dan itu normal menurut para ahli. Berikut ini penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasinya. Disimak, ya!
Daftar isi
Apa Itu Mood Swing Saat Hamil?
Mood swing saat hamil adalah perubahan suasana hati yang terjadi selama kehamilan. Perubahan suasana hati ini tanda dan gejalanya sangat mirip dengan perubahan suasana hati yang dialami banyak perempuan sebelum menstruasi. Di mana di satu waktu ia merasa senang, tetapi satu menit kemudian sedih luar biasa.
Pergeseran emosi yang cepat itu sebagian besar penyebabnya adalah hormon (khususnya hormon estrogen dan progesteron) yang berubah dengan cepat selama kehamilan.
Untuk kadar estrogen saja, lonjakannya sampai lebih dari 100 kali lipat selama 12 minggu pertama kehamilan. Hormon ini dikaitkan dengan serotonin kimia otak, yakni hormon “bahagia”. Namun, serotonin tidak terkoneksi langsung ke ‘kebahagiaan’
Ketidakseimbangan dan fluktuasi neurotransmiter ini dapat menyebabkan disregulasi emosional di mana suasana hati jadi mudah berubah: Cemas, lekas marah, bahagia, dan sebagainya.
Selain estrogen, progesteron –dikaitkan dengan relaksasi- juga meningkat pesat selama kehamilan, terutama selama 3 bulan pertama. Hormon ini memberi tahu otot-otot untuk rileks, sebagian untuk mencegah kontraksi prematur rahim.
Ini juga yang kerap membuat para ibu hamil mengalami konstipasi selama kehamilan. Sebab, hormon tersebut tak hanya bekerja pada otot rahim, tetapi juga memengaruhi saluran usus –ketika usus melambat, konstipasi bisa terjadi.
Artikel Terkait: 10 Kebutuhan Ibu Hamil Trimester 1 Rekomendasi, Sudah Ceklis yang Mana?
Kapan Mood Swing Terjadi di Masa Kehamilan?
Turbulensi emosional ini cenderung paling parah terjadi selama trimester pertama. Di masa itu tubuh Anda sedang menyesuaikan diri dengan perubahan kadar hormon.
Bagi beberapa perempuan, perubahan suasana hati adalah salah satu tanda awal kehamilan, dan umumnya dimulai segera setelah minggu ke-4 kehamilan.
Artikel terkait: Hati-hati! 4 Hal Ini Terjadi pada Janin Jika Ibu Hamil Sering Menangis
Tanda-Tanda Mood Swing Saat Hamil
Tidak semua ibu hamil mengalami perubahan suasana hati yang sama. Dan, tidak semua mood swing digambarkan negatif, seperti marah, khawatir, gelisah, takut, atau benci dengan pasangan tanpa alasan. Ada juga ibu hamil yang menunjukan rasa bahagia, manja selalu ingin dipeluk, rajin bersih-bersih, atau tertawa tidak terkendali.
Dan mood swing tidak hanya terjadi di awal kehamilan –berbarengan dengan fase morning sickness, misalnya- tapi ada juga yang mengalaminya di trimester kedua atau ketiga.
Hal yang pasti, sangat penting untuk membedakan antara naik turunnya emosi yang normal selama kehamilan dan depresi prenatal. Ini agar ibu hamil bisa melakukan langkah-langkah signifikan dalam membantunya mengidentifikasi dan menghilangkan kemungkinan depresi pascamelahirkan (ini karena masih banyak ibu hamil gagal menyadari bahwa depresi juga sangat mungkin terjadi selama kehamilan).
Jadi jika Anda merasa sedih, kecewa, atau putus asa terus-menerus, berbicara dengan dokter kandungan atau konsultan untuk mengatasi masalah mood swing ini.
Apakah Normal Marah-Marah Saat Hamil?
Beberapa ibu hamil merasa lebih mudah marah selama kehamilannya dan merasa kesulitan menjaga emosinya tetap terkendali.
Beberapa penelitian menemukan, kemarahan selama kehamilan dapat berdampak pada janin. Ada juga satu studi yang mengatakan, kemarahan prenatal berkaitan erat dengan penurunan tingkat pertumbuhan janin. Duh, seram, ya.
Oleh karena itu, ada baiknya Bunda mengerem diri jika ingin marah yang membabi buta. Apalagi jika alasan kemarahan itu disebabkan karena tidak menginginkan kehamilan saat ini. Menurut para ahli, itu tidak hanya dapat merusakak perkembangan fisik janin, tetapi juga ikatan awal antara Anda dan bayi.
9 Penyebab Mood Swing Saat Hamil
Perubahan suasana hati selama kehamilan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya hormon, kurang tidur, dan kecemasan. Perilaku mood swing ini bukan sekadar sifat ‘drama’ yang ada pada karakter ibu, melainkan bisa dijelaskan secara ilmiah dari segi fisik, fisiologis, dan juga mental. Ini dia penyebabnya!
1. Perubahan Kadar Hormon
Meski ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap perubahan suasana hati, penyebab terbesarnya ibu hamil mengalami mood swing adalah lonjakan hormon kehamilan yang tiba-tiba. Di awal-awal kehamilan, ibu hamil mengalami peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang kemudian bisa sangat memengaruhi kondisi kesehatan mentalnya.
Hormon estrogen bekerja pada seluruh tubuh dan aktif di wilayah otak yang mengatur suasana hati. Jadi tak mengherankan jika hormon ini juga ‘mengganggu’ pikiran dengan kecemasan, kemarahan yang tiba-tiba, dan depresi.
Di sisi lain progesteron membantu mengendurkan otot dan persendian serta mencegah kontraksi dini. Akibatnya bisa menyebabkan kelelahan, kelesuan, dan bahkan kesedihan pada ibu hamil.
2. Mual
Mual di pagi hari atau yang dikenal dengan istilah morning sickness kerap jadi pemicu mood swing di awal kehamilan (trimester pertama) dan ini memengaruhi 70% hingga 80% perempuan hamil.
Morning sickness menyebabkan gejala fisik yang intens, tetapi juga dapat memiliki efek mental dan psikologis yang besar. Bayangkan saja, ketika Bunda sedang menikmati sarapan, tiba-tiba ada dorongan kuat dari dalam tubuh yang memaksa Anda untuk mengeluarkannya. Atau ketika Bunda sedang bersantai, tiba-tiba Anda mencium aroma yang tidak mengenakan (padahal sebelumnya Anda tidak bermasalah dengan aroma tersebut).
Artikel Terkait: 5 Susu Ibu Hamil Anti Mual Terbaik, Ada Favorit Bunda?
3. Takut Keguguran
Siapa perempuan yang merasa senang telah mengalami keguguran atau infertilitas? Ketakutan akan kehilangan janinnya selama awal kehamilan kerap membuat ibu hamil merasa khawatir dan takut melakukan banyak hal.
4. Kelelahan
Kelelahan yang menjadi gejala awal kehamilan juga berkontribusi pada perubahan suasana hati ibu hamil. Ya, siapa yang akan merasa baik-baik saja secara emosional ketika ia merasa sangat lelah? Apalagi jika itu berlangsung selama beberapa bulan ke depan.
5. Sulit Tidur
Selama trimester ketiga Bunda akan merasa sangat tidak nyaman di malam hari. Perut yang semakin besar membuat calon ibu kesulitan menemukan posisi nyaman untuk bisa tidur. Mereka juga merasa takut dan khawatir menghadapi persalinan yang sudah semakin dekat.
Belum lagi memikirkan barang atau benda apa lagi yang diperlukan bayi Anda nanti. Kondisi ini membuat ibu hamil menjadi lebih murah tersinggung, gelisah atau marah.
Artikel terkait: 8 Jenis Perawatan Tubuh Ini Bisa Bunda Lakukan di Kehamilan Trimester Kedua
6. Perubahan Bentuk Tubuh
Kehamilan trimester kedua sering disebut sebagai fase “bulan madu”. Di fase ini hormon masih berubah tetapi jauh lebih sedikit daripada selama tiga bulan pertama. Kebanyakan ibu hamil justru merasa lebih memiliki banyak energi dan tak lagi mengalami morning sickness.
Akan tetapi, ada pemicu emosional yang potensial. Utamanya yaitu perubahan bentuk tubuh yang membuat ibu hamil sudah mulai sulit menemukan pakaian yang pas dan tepat. Mungkin ada yang senang melihat payudara atau pinggulnya lebih besar, tetapi tetap itu bisa menyulitkan karena hampir semua pakaian di lemari tidak dapat menutupinya lagi.
7. Tes Prenatal
Hal yang kerap memicu mood swing ibu hamil di trimester kedua adalah tes prenatal. Amniosentesis yang mungkin direkomendasikan dokter kandungan terkadang membuat ibu hamil bingung memutuskan untuk menjalaninya atau tidak. Kalaupun dijalani, sering kali menunggu hasilnya membuat mereka menjadi sangat cemas.
8. Libido Tinggi
Tidak semua “perubahan suasana hati” saat hamil itu negatif. Di trimester kedua ini, beberapa perempuan mengalami peningkatan libido dan hasrat seksual. Ini mungkin karena secara fisik mereka mulai merasa lebih baik (tidak mual lagi) dan peningkatan aliran darah ke daerah panggul. Buat Anda para suami, siap-siap menerima ajakan pasangan Anda untuk berhubungan intim.
9. Cemas Menghadapi Persalinan
Cemas dan stres menanti kehadiran buah hati itu wajar. Belum lagi ke depannya status Anda berubah menjadi orang tua, di mana Anda harus menyesuaikan diri dengan segala sesuatunya, serta melakukan perencanaan keuangan yang lebih matang. Rasa tidak percaya diri, khawatir, dan gelisah melanda perasaan Anda.
Ini bisa memicu ketegangan dan mood swing yang tak menentu, hingga kontraksi dan komplikasi pada kesehatan Anda.
13 Cara Mengatasi Mood Swing Saat Hamil
Mood swing saat hamil memang tidak terhindarkan, tetapi bukan berarti tidak ada hal yang dapat Anda lakukan untuk membuatnya sedikit lebih mudah. Berikut beberapa cara mengatasi mood swings yang bisa Bunda lakukan.
1. Bersabarlah dengan Diri Sendiri
Satu-satunya hal yang lebih buruk daripada merasa buruk adalah kenyataan bahwa Anda merasa buruk. Ingatlah bahwa Bunda tidak sendirian, dan penyebabnya bukanlah diri Anda, melainkan hormon. Bersabarlah karena semua ini akan segera berlalu seiring waktu.
2. Bicaralah dengan Pasangan
Bunda mungkin merasa kehilangan kesabaran atau menangis secara tidak terduga. Biarkan pasangan dan anggota keluarga lain tahu bahwa bukan mereka yang menyebabkan Anda demikian. Jangan sampai mereka merasa mereka sudah melakukan kesalahan kepada Anda.
3. Jauhkan Buku-Buku tentang Kehamilan
Bila buku atau artikel tentang kehamilan yang menjadi pemicu ketakutan/kekhawatiran, jauhkan semua itu dari pandangan Anda. Bunda bisa membuat pilihan untuk membaca semua itu ketika emosi Bunda sudah lebih terkontrol. Temukan sesuatu yang lebih positif untuk dibaca atau tanyakan langsung kepada dokter selama pemeriksaan pranatal.
4. Bersiaplah untuk Gelombang Morning Sickness
Salah satu bagian terburuk dari morning sickness adalah itu bisa membuat Bunda sulit mengendalikan suasana hati. Jadi persiapkan diri Anda, misalnya dengan membawa camilan untuk mengatasi rasa lapar yang datang tiba-tiba, membawa kantong plastik agar tidak perlu berlarian ke toilet, atau menyediakan wewangian yang bisa meningkatkan mood.
5. Prioritaskan Tidur
Kelelahan kerap mendera ibu hamil dan membuat Bunda sulit tidur. Jadi kapanpun Bunda memiliki kesempatan untuk tidur, meski itu di pagi atau siang, usahakan untuk tidur. Kurang tidur bisa jadi pemicu emosi tidak terkendali.
6. Pilih Teman yang Mendukung
Bukan bermaksud untuk pilih-pilih teman. Namun, dalam kondisi seperti ini Bunda butuh teman yang membuat merasa nyaman dan tenang, yang tidak men-judge bahwa yang Anda lakukan salah/benar.
7. Ikuti Kursus Melahirkan dan Sewa Doula
Wajar jika Bunda merasa takut menghadapi persalinan. Untuk mengurangi kecemasan, cobalah ikuti kelas pendidikan melahirkan atau mempekerjakan doula.
8. Terhubung dengan Ibu Hamil Lainnya
Punya teman yang senasib itu enak, jadi bisa saling berbagi pengalaman dan informasi. Dari mereka Bunda juga akan belajar banyak hal, seperti bagaimana mengendalikan emosi, makanan yang baik untuk Anda selama hamil, dan lainnya.
9. Cobalah Yoga atau Meditasi
Yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan perasaan sejahtera. Ada banyak aplikasi meditasi online gratis yang bisa Anda coba.
Jika Bunda memutuskan untuk mengikuti kelas yoga, pastikan itu untuk ibu hamil. Atau, jika Bunda tidak dapat menemukan kelas yoga prenatal, Anda bisa mengikuti kelas yoga restoratif dan bicarakan dengan instrukturnya agar menyesuaikan gerakan/posisi dengan kondisi Anda.
10. Makan dengan Baik
Biasanya makanan selalu berhasil mengubah suasana hati marah menjadi lebih bahagia. Jadi coba tenangkan kemarahan batin Bunda dan hilangkan dengan mengonsumsi makanan yang Anda suka –yang sehat dan bergizi tentunya.
Makanan ini akan mengisi bahan bakar tubuh dan memberi energi pada otak Anda yang akan Anda gunakan berkelanjutan untuk membantu Anda tetap tenang dan merasa nyaman.
11. Berolahraga
Olahraga juga bisa jadi pereda stres dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik. Ketika Bunda sedang merasa gelisah atau khawatir, pertimbangkan untuk melakukan kardio ringan, seperti berjalan atau berenang. Olahraga membantu melepas endorfin dan mendorong perasaan positif dan kebahagiaan pada Anda.
12. Mencari Konselor
Terkadang, kehadiran seorang professional dibutuhkan untuk membantu Bunda mengatasi masalah psikis yang Anda alami selama kehamilan. Jadi, jangan ragu mendatangi seorang konselor jika Bunda memang membutuhkan bantuan. Ingat, Bunda, depresi dan kecemasan dapat memiliki berefek buruk pada kesehatan Anda dan bayi di kemudian hari.
Menurut sebuah penelitian seperti ditulis Verywell Family, kurang dari 20% perempuan mengaku mengalami depresi pascamelahirkan.
13. Mengucap Syukur
Banyak perempuan yang tidak memiliki kesempatan untuk bisa hamil. Merasa bersyukurlah Anda mendapatkan anugerah ini. Tunjukkan rasa syukur Anda dengan melakukan kebaikan khususnya selama kehamilan.
Artikel terkait: Ketahui 20 Keluhan Ibu Hamil dan Solusinya
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Konselor?
Bila perubahan suasana hati Bunda mengganggu aktivitas sehari-hari dan menunjukkan tanda-tanda depresi atau kecemasan kehamilan, segera buat janji temu dengan dokter kandungan, bidan, atau konselor.
Berikut ini tanda-tanda yang perlu Bunda waspadai:
- Merasa sangat sedih, mudah tersinggung atau marah tanpa sebab
- Gelisah atau sulit berkonsentrasi
- Merasa takut atau panik
- Perubahan dalam kebiasaan makan atau tidur
- Kurangnya minat pada hal-hal yang biasanya Anda nikmati
- Merasa sangat cemas menjadi seorang ibu atau mengkhawatirkan bayinya
- Jantung berdebar-debar, napas cepat, atau otot-otot tegang
- Memikirkan hal-hal yang menakutkan sepanjang waktu dan tidak bisa menghilangkannya meski sudah berusaha keras.
Mengambil langkah-langkah untuk menjaga kesehatan mental sangatlah penting dan akan membantu Bunda untuk memiliki kehamilan yang lebih menyenangkan serta mengurus bayi di awal-awal kehidupannya. Tetap semangat, ya, Bunda. Semoga Anda dan si kecil selalu dalam keadaan sehat.
Pregnancy Mood Swings: Why You’re Feeling Them and What to Do
www.healthline.com/health/pregnancy/pregnancy-mood-swings#takeaway
Why You Have Mood Swings During Pregnancy and How to Cope
www.verywellfamily.com/mood-swings-during-pregnancy-4159590
Are Pregnancy Mood Swings Normal?
www.whattoexpect.com/pregnancy/ask-heidi/week-15/mood-swings.aspx
Baca juga:
Hamil jadi sering ngantuk di siang hari, normal nggak sih? Ini penjelasannya