6 Model Homeschooling di Indonesia, Pilih yang Tepat untuk Buah Hati

Berbagai homeschooling bisa dipilih sesuai kebutuhan si Kecil. Simak penjelasannya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Saat ini, homeschooling menjadi pilihan sebagian orang tua untuk pendidikan buah hati mereka. Metode sekolah tersebut dianggap memiliki kelebihan dibanding sekolah normal. Salah satunya orang tua bebas menentukan model homeschooling yang tepat untuk anak. Tentu saja, hal tersebut disesuaikan dengan minat, kemampuan, dan gaya belajar anak.

Metode homeschooling mulai berkembang pada 1970-an. Para peneliti, seperti  John Holt,  Dorothy, dan Raymond Moore menyarankan homeschooling sebagai pilihan pendidikan alternatif.

Menurut National Home Education Research Institute, sekarang ada lebih dari 2 juta anak yang belajar di rumah di AS, dengan persentase yang meningkat pesat setiap tahun. 

Sampai saat ini banyak model pembelajaran homeschooling yang berkembang di dunia. Lantas bagaimana di Indonesia? Berikut penjelasannya!

Artikel Terkait: 5 Rekomendasi Homeschooling di Jakarta untuk Buah Hati Parents

6 Model Homeschooling yang Ada di Indonesia 

Melansir Sumber Belajar Kemdikbud, homeschooling dikenal juga dengan istilah sekolah mandiri atau home education, home based learning.

Pengertian homeschooling secara umum merupakan model pendidikan alternatif, atau proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur, dan terarah yang dilakukan orang tua, keluarga, dan lingkungan yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan dan proses pembelajarannya. Tujuannya agar anak dapat mengembangkan potensi sesuai dengan kemampuannya.

Ada beberapa model dan metode home based learning yang berkembang di Indonesia. Kondisi setiap anak dalam sebuah keluarga tentu berbeda-beda. Hal ini memunculkan berbagai model dan juga metode homeschooling, antara lain: 

1. School at Home 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Unsplash

School at home atau disebut juga model terstruktur, yakni pendekatan pendidikan yang dilakukan di rumah dengan materi belajar sama dengan yang di sekolah. Pembelajaran tidak dilakukan dengan mempelajari mata pelajaran terpisah-pisah, tetapi satu tema dikaitkan dengan seluruh pelajaran. 

  • Bersifat terstruktur dan berjenjang
  • Menggunakan kurikulum nasional atau internasional
  • Mata pelajaran kompleks seperti sekolah
  • Menggunakan buku pelajaran sebagai sumber materi belajar
  • Ada ujian atau evaluasi periodik

Banyak orang tua yang menggunakan model school at home. Sebab, sekolah adalah model pendidikan yang paling banyak digunakan di Indonesia.

2. Model Homeschooling Tidak Terstruktur (Unschooling) 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Unsplash

Model ini juga disebut sebagai natural learning, yakni model pembelajaran yang mengikuti prinsip bahwa anak memiliki keinginan natural untuk belajar. Dalam model ini anak belajar dengan pengalaman di dunia nyata, bukan dari textbook.

Minat dan kesukaan anak juga difasilitasi dalam model ini. Anak diajak belajar secara alami, misalnya di taman, tempat bermain atau mengajak jalan-jalan ke mal sambil dijelaskan segala sesuatu yang ada di sekitarnya. 

Model unschooling dipelopori oleh pendidik asal Amerika, John Holt, yang mengkritik kegiatan sekolah pada tahun 1960 an. Ia berpendapat bahwa organisasi sekolah tidak bisa mengeluarkan potensi justru melemahkan antusiasme belajar anak.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Homeschooling atau Sekolah Formal? Baca Ini Agar Bisa Menentukan Pilihan

3. Model Homeschooling Charlotte Mason 

Sumber: Unsplash

Disebut juga sebagai The Living Book Approach, yakni metode pembelajaran memberikan konsep melatih anak untuk membaca “buku hidup” yaitu buku yang isinya tidak hanya menyampaikan fakta, tetapi mampu bercerita, sehingga setelah anak membaca buku mampu menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri. 

Pendekatannya juga mengajarkan kebiasaan baik (good habit), keterampilan dasar (membaca, menulis) serta mengekspos dengan pengalaman nyata seperti mengunjungi museum, pameran, mencari informasi ke perpustakaan dan sebagainya. Tiga hal penting dalam metode pembelajaran ini, yakni: 

  • Variasi: Pengetahuan yang bervariasi dibutuhkan karena materi yang monoton membuat anak bosan untuk belajar. 
  • Kuantitas: Ilmu pengetahuan yang banyak diperlukan untuk mengembangkan kreativitas mereka. 
  • Kualitas: Gaya belajar dan ilmu pengetahuan yang bermutu juga diperlukan bukan sekadar teori yang sulit diterapkan di kehidupan nyata.

4. Model Homeschooling Klasik (Classical)

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Unsplash

Model ini mengacu pada cara pembelajaran abad pertengahan Yunani. Model ini mengutamakan sejarah, studi literatur, hingga aktivitas ilmiah yang disiplin. Cara belajar ini mengacu pada tiga tahap perkembangan anak yang disebut “trivium”, yakni: 

  • Tahapan grammar, yakni saat anak baru bisa menerima dan mengumpulkan informasi pengetahuan dan belum memahami fakta.
  • Tahapan logic, yakni saat anak mulai bisa memahami dan mengerti sebab akibat.
  • Serta tahapan rhetoric, yaitu saat anak sudah bisa menggunakan pengetahuan dan logika untuk berkomunikasi, menerapkan informasi pengetahuan untuk berdebat, bermusyawarah, serta mengambil keputusan.

Artikel Terkait: 4 Rekomendasi homeschooling di Medan yang bisa Parents pilih untuk anak

5. Metode Montessori Approach

Metode ini digagas oleh pendidik dan ilmuwan Italia Maria  Montessori. Ia berprinsip anak-anak memiliki kemampuan untuk belajar, orang tua hanya menyiapkan dan mengatur lingkungan sebagai pendukung proses belajar yang nyata dan alami. Beberapa tata cara pelaksanaan model montessori  antara lain: 

  • Anak merupakan subjek pendidikan, orang tua hanya menciptakan lingkungan yang kondusif untuk belajar
  • Materi pembelajaran yang digunakan sesuai dengan usia anak dan disusun teratur
  • Menggunakan alat peraga untuk memudahkan proses pembelajaran
  • Anak-anak bebas berinteraksi lintas usia karena tidak membagi anak berdasarkan usianya tetapi berdasarkan kurikulum yang ditempuh. 

6. Model The Eclectic Approach 

Model ini memberikan kesempatan pada keluarga untuk merancang program homeschooling sendiri. Orang tua bisa memilih bahkan menggabungkan model yang sudah ada.

Homeschooling model ini bisa disesuaikan dengan kondisi anak dan keluarganya. Tentu saja model ini dirangkai menyesuaikan kebutuhan masing-masing anak. 

Itulah beberapa model homeschooling yang sering diterapkan di Indonesia. Masing-masing model memiliki metode pembelajaran sendiri. Wah, kira-kira mana yang paling sesuai untuk buah hati Parents?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca Juga: 

Rana dan Reza, Anak Homeschooling yang Buktikan Bahwa Belajar Sendiri juga Bisa Berprestasi

10 Homeschooling di Surabaya sebagai Pengganti Sekolah Formal

Homeschooling Untuk Balita Dengan Metode Montessori