Salah Kaprah, 10 Mitos Migrain yang Masih Dipercaya Sebagian Masyarakat

Sebagian masyarakat masih mempercayai sejumlah mitos migrain. Simak penjelasan dan fakta sebeneranya dari mitos seputar sakit kepala sebelah ini

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Migrain adalah kondisi umum yang memengaruhi lebih dari 148 juta di seluruh dunia. Beberapa bukti menunjukkan bahwa prevalensi migrain mungkin meningkat secara global. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), migrain dua kali lebih umum dialami oleh wanita daripada pria. Informasi soal migrain banyak sekali bertebaran di literatur cetak maupun online. Namun, peredaran mitos migrain juga banyak di masyarakat.

Sering kali, gejala utama migrain adalah sakit kepala sedang hingga parah dan 85% orang dengan sakit kepala migrain mengalami rasa sakit yang berdenyut. Namun, sekitar 60% orang melaporkan bahwa rasa sakitnya hanya satu sisi dan sekitar 80% orang mengalami mual dan 30% muntah. 

Selain itu, hampir semua orang dengan migrain mengalami peningkatan kepekaan terhadap cahaya, yakni sebenar 90%, dan suara, yakni 80%. Kali ini, kami akan membagikan beberapa mitos seputar migrain yang banyak berkembang di masyarakat luas, seperti dihimpun dari Medical News Today berikut.

1. Migrain tidak serius

Sebagian besar jenis migrain tidak serius. Namun, dalam beberapa kasus bisa menjadi kronis dan terkadang melemahkan dan melumpuhkan jika tidak diobati secara memadai. 

Sebuah ulasan berjudul “Impact of migraine and migraine therapy on productivity and quality of life” yang menyelidiki dampak migrain pada kualitas hidup melaporkan bahwa banyak orang dengan migrain juga mengalami penurunan produktivitas saat bekerja dan gangguan aktivitas keluarga, sosial, dan waktu luang mereka.

Perlu juga dicatat bahwa tidak semua jenis migrain sama. Ada jenis migrain yang disebut migrain hemiplegia yang cenderung bersifat familial yang dapat menyebabkan stroke. Namun, migrain hemiplegia yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan yang signifikan pada satu sisi tubuh jarang terjadi, yakni sekitar 0,01% dari populasi. 

Dalam kebanyakan kasus, kelumpuhan sembuh dalam beberapa jam atau hari. Namun, dalam beberapa kasus yang sangat jarang, migrain hemiplegia dapat menyebabkan kelumpuhan yang berlangsung lama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: 8 Jenis sakit kepala paling umum dirasakan, ketahui cara mengatasinya

2. Migrain hanyalah sakit kepala

Ini tidak benar dan perlu dicatat bahwa tidak semua migrain melibatkan sakit kepala. Migrain sebenarnya adalah gangguan sakit kepala primer dan lebih dari sekadar sakit kepala. Faktanya, sakit kepala hanyalah salah satu gejala migrain dan beberapa migrain tidak mengalami sakit kepala sama sekali. 

Migrain secara klinis didefinisikan sebagai jenis sakit kepala tertentu yang dirasakan oleh seseorang secara lebih intens, dan biasanya memiliki gejala lain yang menyertai selain rasa sakit yang dirasakan di kepala.

Seseorang dengan migrain daripada sakit kepala akan mengalami kombinasi gejala berikut:

  • Nyeri berdenyut atau berdenyut sedang hingga parah yang terasa seperti melanda seluruh kepala atau berpindah dari satu sisi kepala ke sisi lainnya.
  • Kepekaan yang meningkat terhadap suara, bau, atau cahaya.
  • Masalah penglihatan, termasuk buram, titik terang atau berkedip, atau garis bergelombang atau bergerigi.
  • Masalah perut, yang dapat mencakup kehilangan nafsu makan, mual, muntah, atau perut tidak nyaman.

3. Mitos Migrain: Kafein menyebabkan migrain

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kafein menyebabkan migrain adalah mitos. Kafein tidak menyebabkan migrain, tetapi bisa menjadi pemicu bagi sebagian orang. Kopi dan migrain memiliki hubungan yang kompleks. Konsumsi kafein yang berlebihan dapat memicu migrain. Namun, kafein secara umum dapat membantu meringankan sakit kepala, termasuk sakit kepala migrain. 

Berdasarkan tinjauan terhadap literatur saat ini, tidak ada bukti yang cukup untuk merekomendasikan penghentian kafein kepada semua pasien migrain. Namun, penting untuk digarisbawahi bahwa penggunaan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan kronifikasi migrain dan penghentian kafein secara tiba-tiba dapat memicu serangan migrain.

4. Obat sakit kepala akan menyembuhkan migrain

Saat ini, tidak ada obat untuk migrain, tetapi obat-obatan pasti dapat membantu. Namun, seseorang bisa melakukan pengendalian gejala dan pencegahan migrain. Obat migrain sebenarnya bertujuan untuk mencegah episode migrain dan penggunaan ‘obat abortif’.

5. Tidak ada obat yang dapat mengatasi migrain

Tidak ada obat yang dapat membantu mengurangi migrain merupakan anggapan yang salah. Beberapa obat dapat membantu dan mengendalikan migrain secara signifikan.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Sakit kepala pasca melahirkan, ini penyebab yang perlu Bunda waspadai

6. Tidak dapat mendeteksi migrain tanpa pemeriksaan screening

Pernyataan bahwa mendeteksi migrain harus melakukan pemeriksaan screening adalah sebuah mitos. Migrain adalah diagnosis klinis dan tidak memerlukan screening apa pun untuk memastikannya. Screening hanya dilakukan jika gejalanya tidak jelas atau ada gejala neurologis sama sekali. 

7. Tidak boleh minum obat migrain ketika hamil

Obat migrain, seperti triptan, relatif aman selama kehamilan, terutama setelah trimester pertama. Selain itu, acetaminophen juga aman, tetapi beberapa obat anti kejang harus dihindari karena dapat menimbulkan risiko tertentu. Sebelum hamil, penting bagi orang untuk berbicara dengan dokter mereka tentang rencana perawatan migrain mereka karena tidak semua obat yang dijual bebas aman untuk wanita hamil.

8. Diet migrain dapat menyembuhkan migrain

Banyak orang percaya bahwa menjalani diet tertentu dapat menyembuhkan migrain. Memang beberapa orang merasakan khasiatnya, tetapi banyak pula yang tidak merasakan faedah akan diet tersebut. Migrain akan kembali pada episode tertentu.

9. Minum suplemen tertentu dapat menyembuhkan migrain

Suplemen dapat membantu sakit kepala migrain atau mencegah pemicunya, tetapi mereka tidak akan menyembuhkannya.Seperti disebutkan sebelumnya, tidak ada obat untuk migrain, tetapi suplemen tertentu dapat membantu mencegah migrain bagi sebagian orang. Suplemen, seperti magnesium, vitamin D, dan vitamin B2, merupakan tambahan penting untuk mengatasi migrain, tetapi tidak semua orang bisa merasakan manfaat yang sama.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Migrain bisa terjadi pada anak, ini gejala yang perlu Parents waspadai!

10. Peneliti berhenti meneliti migrain

Pernyataan ini bisa dibilang sangat salah. Para peneliti tidak pernah menyerah dan tidak akan pernah berhenti meneliti persoalan migrain. Ada beberapa upaya penelitian penting yang sedang berlangsung untuk mengatasi patofisiologi migrain dan pilihan pengobatan baru sampai saat ini. 

Baru-baru ini, perangkat neuromodulasi telah memasuki pasar. Perangkat baru dari Theranica bernama Nerivio telah memiliki izin dari Food and Drug Administration (FDA) untuk pengobatan migrain akut. Perangkat ini dikendalikan oleh smartphone dan tidak mencolok dikenakan di lengan atas. Seseorang bisa mengatasi migrain hanya dalam waktu 45 menit.

Baca juga:

Benarkah Bercinta Bisa Menyembuhkan Sakit Kepala? Ini Faktanya

Sakit kepala tak harus minum obat, coba dulu 9 makanan pereda sakit kepala ini

Pusing atau Sakit Kepala Saat Haid? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan