Sebuah penelitian mengungkapkan kandungan mikroplastik dalam pup bayi yang lebih banyak daripada pup ornag dewasa. Melansir dari The Verge, ketika berbicara tentang bayi, sejumlah besar plastik tampaknya masuk ke tubuh melalui mulut dan keluar bersama pup.
Penelitian Mengenai Mikroplastik dalam Pup Bayi
Sebuah penelitian baru yang melibatkan spatula, popok, dan pup mengungkapkan bahwa konsentrasi rata-rata satu jenis mikroplastik dalam pup bayi adalah sepuluh kali lebih tinggi daripada yang ada di pup orang dewasa. Plastik, yang disebut PET, atau Polietilen Tereftalat, banyak digunakan dalam botol dan tekstil poliester.
Artikel terkait: Penelitian: Dampak Kurang Tidur Pengaruhi Perkembangan Otak Anak
Disebabkan Berbagai Faktor, Salah Satunya Kebiasaan Keseharian
Penulis penelitian mengatakan bahwa bayi dapat terpapar pada tingkat mikroplastik yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Hal ini pun bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Ketika bayi memasukkan mainan atau pakaian ke dalam mulutnya, mereka mungkin akan menelan serat kecil atau potongan plastik. Lalu ada wadah plastik makanan, sippy cup, dan botol bayi, yang juga bisa menyebabkan PET masuk ke tubuh bayi.
Mencampur air panas dan susu formula dalam botol plastik dapat melemahkan plastik dan membuat PET terurai. Kemudian, PET pun masuk ke tubuh bayi melalui botol susu.
Di samping itu, bayi yang merangkak juga bisa memasukkan PET melalui mulutnya. PET tersebut bisa berasal dari karpet poliester yang tertelan atau terhirup saat ia merangkak.
Kemungkinan Menyebabkan Masalah Kesehatan pada Bayi
Namun, para ilmuwan sampai saat ini masih belum tau dampak mikroplastik dalam pup bayi ini. Sebab, tidak banyak penelitian tentang bagaimana mikroplastik di sekitar kita — dan di dalam tubuh kita — memengaruhi kesehatan manusia.
Namun, sebuah studi baru tentang kotoran bayi, yang diterbitkan kemarin di jurnal Environmental Science & Technology Letters, cukup membuat beberapa peneliti khawatir. Kurunthachalam Kannan, profesor kedokteran lingkungan dan pediatri di Fakultas Kedokteran Universitas New York, kepada The Verge mengatakan bahwa pada dasarnya, usia bayi merupakan usia awal kehidupan yang cukup rentan.
Paparan plastik dalam tubuh bayi dalam konsentrasi tinggi dapat memengaruhi kesehatan bayi. Para ilmuwan dulu berpikir bahwa plastik yang tertelan akan keluar begitu saja, sama seperti benda lain yang mungkin dimakan anak-anak yang seharusnya tidak mereka makan.
Namun, penelitian yang diterbitkan pada tahun 2019 menunjukkan bahwa potongan plastik yang sangat kecil mungkin benar-benar dapat melewati membran sel untuk menyusup ke sistem peredaran darah tubuh. Jika itu yang terjadi, mikroplastik dapat menyebabkan berbagai masalah.
Lebih lanjut, Kannan menjelaskan bahwa ada bukti bahwa mikroplastik dalam sirkulasi darah dapat menyebabkan peradangan dan kematian sel yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Penelitian mengenai jumlah miroplastik dalam pup bayi ini pun menjadi perhatian. Banyak peneliti lain yang mencoba untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai masalah ini pada anak.
“Ini adalah makalah yang sangat menarik dengan beberapa angka yang sangat mengkhawatirkan,” rekan peneliti University of Strathclyde Deonie Allen, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan kepada Wired.
“Kita perlu melihat semua yang terpapar pada anak, bukan hanya botol dan mainan mereka,” lanjutnya.
Artikel terkait: Penelitian Ungkap Fakta Menarik: Mencuci Piring Bantu Hilangkan Stres!
Butuh Penelitian Lebih Lanjut
Lebih jauh Kannan pun menjelaskan bahwa anggapan yang berlaku dari dua puluh atau tiga puluh tahun yang lalu bahwa plastik tidak berbahaya adalah salah satu alasan belum banyak penelitian tentang masalah ini. Untuk mengubah itu, ia berpendapat, perlu ada lebih banyak dukungan federal untuk penelitian karena studi yang akan melihat populasi yang lebih luas sering kali sangat mahal untuk dilakukan.
“Anda membutuhkan jutaan dolar untuk melakukan penelitian seperti itu dengan 1.000 sampel,” katanya.
“Tentu saja ini akan menjadi studi yang bagus, tetapi membutuhkan banyak sumber daya,” lanjutnya.
Artikel terkait: Penelitian: alasan mengapa autisme sering terjadi pada anak laki-laki
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian mengenai kandungan mikroplastik dalam pup bayi masih perlu dikembangkan. Para peneliti masih belum mengetahui dampak lebih lanjut paparan plastik ini apabila masuk ke tubuh bayi.
Baca juga:
Menurut Penelitian, Ini Faktor Utama Penyebab Keguguran Berulang
10 Manfaat Kesehatan Ini Bisa Dirasakan Saat Anda Rutin Melakukan Hubungan Seksual
Penelitian: Antibodi Vaksin Sinovac Menurun Setelah 6 Bulan Sejak Dosis Kedua