Bagaimana perasaan Bunda ketika mertua sering membandingkan diri kita dengan ibu atau perempuan lain? Tentu apa yang dilakukan sang mertua bikin sedih berkepanjangan, apalagi kondisi emosional Bunda yang baru melahirkan masih sangat rentan terkena baby blues.
Melalui sebuah akun anonim, seorang ibu mengungkapkan isi hatinya di Aplikasi TheAsianparent Indonesia karena seringkali dibanding-bandingkan. Begini curahan hatinya, Bun.
“Mertua bikin sedih karena selalu membandingkan saya dengan kakak ipar”
Sang Bunda menceritakan bahwa ia kerap dibanding-bandingkan dengan kakak ipar karena usia kehamilan yang sama. Ia mengaku seringkali merasa down, terutama bila sang mertua mulai membahas proses melahirkan yang sudah dialaminya.
“Nyesek dan sempat bikin down. Saya ibu baru, anak pertamaku perempuan sekarang usianya 5 bulan. Kebetulan kakaknya suami saya punya anak juga yang lebih tua 17 hari. Jadi saya dan kakak ipar hamil berbarengan, hanya kaka ipar saya ini anaknya laki-laki. Nah, mulut ibu mertua ini yang suka bikin down. Selalu banding-bandingkan kami. Contohnya saya lahiran sesar, dan kakak ipar saya normal. Saya dinilai menyulitkan karena lahiran SC karena mungkin ‘mahal’ tapi kan mau jalan lahir apapun sama semua butuh perjuangan, sakitnya pun sama huhu. Nah kebetulan saya pro ASI, beruntung dan bersyukurnya saya, walaupun ASI-nya gak deras tapi cukup untuk menghidupi anakku. Lalu, kakak ipar ku tak seberuntung aku. Dia sama sekali gak menetes ASI setetes pun seusai melahirkan, mau gamau bayi nya di beri sufor. Eh lagi-lagi bu mertua ‘merendahkan’ kakak iparku yang gak bisa kasih ASI. Kasian kan..
Artikel Terkait : “Janinku hanya bertahan 11 minggu, aku merasa gagal,” curahan hati ibu keguguran
“Anakku juga dibanding-bandingkan…”
Tak hanya sampai di situ, saat si kecil lahir pun, mertuanya itu kerap membandingkan dengan cucu lainnya, lantaran persoalan berat badan.
Namun, rupanya sang Bunda pun tak ingin ambil pusing. Baginya asalkan si kecil sehat dan bahagia, itu sudah jauh lebih bersyukur.
Sekarang anak kami sudah jalan 5 bulan, memang saya akui anakku tak segemuk anak kakak ipar saya. Anakku di 6,7 kg sedangkan anak kakak iparku 8 kg lebih, dan terlihat gempal ( mungkin faktor susu formula, mungkin). Tahukah apa yg diucap mertua kepada saya? “Anak kamu kok kurus banget, gak kaya anak kakak ipar mu, coba tambah sufor aja biar gemuk,” Saya seketika heran, seingat saya dulu ibu mertua pro ASI dan menjelekkan kakak ipar saya yang memutus kan sufor, kok sekarang saya malah diginiin ya?
Saya sudah konsul ke bidan, memang anak saya terlihat tidak terlalu gemuk, tapi normal kok BB nya di usia nya sekarang. Intinya gemes banget ngomongnya seenaknya suka nyakitin. Tapi gimana ya, itu kan orangtua suami saya, jadi yowis saya iya iya tapi engga deh. Toh anak saya yang penting sehat, bahagia. Dan saya yakin kalau bayi ASI pasti cerdas dan jarang sakit. Aamiin. Sekian curhatan hati dari saya. Yang pengalaman nya sama atau mirip-mirip sama saya boleh berbagi cerita sama saya boleh banget.”
Artikel Terkait : Benarkah suami penyebab stres ibu dua kali lipat dibandingkan anak? Suami wajib tahu!
Adakah cara menghadapi mertua yang mulutnya nyinyir?
Bun, saat dihadapkan pada kondisi tersebut, kunci utamanya ialah melakukan komunikasi efektif dengan mertua.
Tidak ada salahnya lho untuk mengutarakan perasaan Bunda. Katakan dengan kalimat yang sopan bahwa membandingkan tidak akan menyelesaikan masalah dan membuat hati orang lain terluka.
Bila Bunda khawatir menyakiti hati mertua, Anda juga bisa meminta tolong suami agar menajadi pihak ketiga dalam berkomunikasi. Harapannya, suami bisa meredakan suasana dan menjadi mediator agar pesan yang ingin disampaikan tidak salah persepsi.
Dalam kondisi ini juga Bunda sebaiknya tidak rendah diri. Cobalah bercerita kepada suami atau support system lain yang dipercaya untuk menenangkan hati.
***
Bunda memiliki kisah menarik seputar kehidupan keluarga? Yuk berbagai cerita di Aplikasi TheAsianparent.
Baca Juga :
10 Hal yang Sebaiknya Tak Dilakukan Ibu Mertua pada Menantu Perempuannya