Hamil lagi padahal baru beberapa lama melahirkan? Kemungkinan besar akan terjadi satu skenario: bayi yang baru lahir akan menyusui bersama dengan si kakak yang masih menyusui juga. Mau tidak mau, Bunda harus menyusui dua anak sekaligus atau kerap disebut tandem nursing. Lantas, apakah hal ini memungkinkan ya?
Tandem nursing merupakan istilah untuk seorang ibu yang menyusui bayi baru lahir dan juga kakaknya yang masih balita. Kondisi bisa juga terjadi pada ibu yang memiliki anak kembar. Kegiatan menyusui bisa saja berlangsung bersamaan atau sendiri-sendiri dengan jadwal tertentu.
Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh, lho, ketika Anda menyusui kakak dan adik bersama-sama, di antaranya:
- Membantu meringankan pembengkakan payudara yang kerap menimpa Busui
- Kakak membantu mengelola produksi ASI. Dengan begitu, bayi tidak akan merasakan gas atau kolik yang bisa memengaruhi sistem pencernaan bayi.
- Meredam rasa cemburu dari kakak terhadap adik yang baru lahir.
- Meningkatkan bonding antara dua anak, terlebih bila Bunda menyusui secara bersamaan.
- Mendukung produksi air susu ibu. Senada dengan prinsip ASI, produksi akan meningkat bila permintaan juga meningkat.
- Meningkatkan ikatan emosional antara ibu dengan si kakak di tengah kesibukan mengasuh adik yang baru lahir.
- Kakak tetap menerima manfaat kesehatan dari ASI.
- Menurunkan risiko kanker payudara. Merujuk laman MD Anderson Cancer Center, menyusui turut mengurangi risiko terjadinya kanker payudara sebelum mencapai menopause. Sebagian besar perempuan yang menyusui mengalami perubahan hormon yang dapat menunda periode menstruasi. Hal itu berdampak dalam mengurangi paparan hormon estrogen yang dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker payudara.
Artikel terkait: 3 Manfaat Pijat Oksitosin bagi Ibu Menyusui, Termasuk Bisa Melancarkan Produksi ASI
7 Tips Menyusui Dua Anak
Bukanlah perkara yang mudah untuk menyusui dua anak di waktu bersamaan. Terlebih, besar kemungkinan kakak belum waktunya disapih dan masih membutuhkan ASI sebagai nutrisi sehari-hari.
Kekhawatiran pun muncul kalau-kalau ASI tidak cukup dikonsumsi dua anak sekaligus. Merujuk laman Parents dan sumber lainnya, berikut tips yang bisa dilakukan.
1. Utamakan Bayi yang Baru Lahir
Jika Bunda memiliki dua anak yang usianya berdekatan, dahulukan adik karena ia membutuhkan ASI lebih sering dibandingkan kakak yang sudah lebih besar. Bukan tanpa alasan, ASI merupakan nutrisi krusial untuk membentuk daya tahan tubuh bayi.
Jangan kaget jika dalam praktiknya, kakak pasti akan protes dan enggan berbagi walaupun dengan adik sendiri. Hingga anak berusia 3 tahun, ia cenderung belum paham apa makna berbagi.
Bersama dengan Ayah, berikan pemahaman perlahan kepada kakak bahwa adik hanya bisa minum ASI dan belum bisa makan makanan lain. Untuk menyiasatinya, Parents bisa membuat jadwal untuk sesekali menyusui anak yang lebih besar sendirian agar bonding tetap terjalin.
Artikel terkait: Amankah Ibu Menyusui Saat Flu? Ini Tips agar Bayi Tidak Tertular!
2. Konsumsi Makanan Bergizi
Mengingat Bunda menyusui dua anak, penting untuk Anda selalu merecharge tubuh dengan makanan yang bergizi. Pastikan Anda mencukupi kebutuhan nutrisi dengan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan zat esensial lainnya.
Jangan lupa cukupi gizi dengan minum susu dan vitamin rutin. Beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk ibu menyusui yaitu sayuran hijau, buah segar, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
3. Cukupi Kebutuhan Cairan
Di samping makanan bergizi, jangan sampai lupakan minum air putih. Perlu diketahui bahwa sekitar 90% kandungan ASI terdiri dari air. Tubuh juga akan menghasilkan hormon oksitosin yang mengambil cairan tubuh untuk dijadikan ASI. Jangan kaget bila Bunda akan merasa mudah haus selama proses menyusui kedua buah hati.
Minumlah setidaknya 3,5 liter air putih setiap hari agar terhindar dari dehidrasi dan produksi ASI tetap lancar.
4. Luangkan Waktu Me Time
Stres tak ayal akan melanda saat menyusui. Jika satu anak saja sudah membutuhkan tenaga ekstra, apalagi menyusui dua anak dalam satu waktu. Sebisa mungkin, Bunda menghindari stres karena ini dapat mengurangi produksi ASI.
Untuk mencegahnya, Bunda berhak meluangkan waktu untuk me time. Sisihkan waktu untuk melakukan aktivitas menyenangkan yang jadi kegemaran Bunda. Misalnya menonton drama, membaca buku favorit, atau sekedar mengobrol dengan sahabat via telepon. Beritahukan hal ini kepada pasangan agar bisa bergantian memegang anak untuk sementara waktu.
Artikel terkait: Benarkah Menyusui Bisa Cegah Kehamilan? Simak Penjelasannya Berikut Ini, Bun!
5. Cari Posisi Menyusui yang Nyaman
Di awal menyusui kakak, Bunda pastinya sudah memiliki posisi andalan saat tiba waktunya menyusui. Berbeda cerita saat adik hadir, Bunda harus menyiasati pose yang nyaman tak hanya untuk kedua anak, namun juga untuk Bunda.
Misalnya, Bunda bisa menyusui keduanya sembari tiduran. Atau, bantal menyusui bisa jadi penolong agar tubuh tidak pegal ketika waktu menyusui tiba.
6. Istirahat Cukup
Memiliki dua anak yang masih membutuhkan perhatian ekstra sudah pasti sangat menguras tenaga. Supaya selalu sehat dan bugar, tetaplah beristirahat dengan teratur setiap hari. Cukup istirahat akan menjauhkan Bunda dari stres.
Manfaatkan waktu tidur siang colongan bersamaan dengan kakak dan adik tidur. Pada waktu ini, enyahkan sejenak tumpukan tugas rumah tangga yang menumpuk. Bunda juga bisa meminta bantuan pasangan untuk membantu pekerjaan rumah tangga.
7. Konsultasikan dengan Dokter
Kendati merupakan kewajiban, menyusui dua anak belum tentu bisa dilakukan seluruh ibu. Untuk itu, konsultasikan dokter perihal kondisi ini dan periksakan juga kesehatan si kecil. Disini dokter akan menilai tumbuh kembang kedua anak dan memastikan mereka mendapatkan ASI yang cukup.
Sekali lagi, bukanlah hal yang mudah untuk menyusui dua anak dalam waktu yang sama. Baik itu anak yang usianya berdekatan atau mungkin anak kembar. Namun, percayalah bahwa hal ini bisa menjadi pengalaman berharga.
Selain mempererat bonding Bunda dengan dua anak, menyusui bersamaan secara tak langsung akan mendekatkan hubungan kakak dan adik. Sibling rivalry akan pudar dan rasa menyayangi serta berbagi dapat tumbuh dengan sendirinya dalam diri kakak.
Selama menjalani tandem nursing, Bunda tidak harus melakukan semuanya sendirian. Jangan sungkan membicarakan semuanya dengan pasangan dan keluarga besar. Bicaralah dengan dokter atau konselor laktasi jika dibutuhkan.
Baca juga:
Teknik dan Cara Ampuh Mengatasi Puting Datar Pada Ibu Menyusui
Bolehkah Ibu Menyusui Saat Demam? Bunda, Simak Tips Aman Melakukannya!