Tekad dan kekuatan seorang ibu untuk menyusui bayinya memang tak perlu dipertanyakan lagi. Danni Bet, seorang ibu dari New Zaeland, salah satu buktinya.
Kejadian ini bermula saat Danni membawa bayi perempuannya, Indi Nathan, yang berusia dua bulan, berkendara untuk mengunjungi ayahnya.
Di perjalanan, tiba-tiba sang ibu kehilangan kontrol mobil dan menabrak pembatas jalan.
Dalam sebuah wawancara dengan Stiff.co.nz, Danni mengingat kembali kecelakaan itu.
“Saat itu saya lihat banyak orang keluar dari gedung untuk melihat saya. Yang bisa saya katakan saat itu hanyalah : Keluarkan bayi saya, dia di dalam mobil, tolong selamatkan bayi saya,” katanya.
“Saya shock berat (setelah kecelakaan),” katanya.
Bayi Indi, yang saat itu tengah tertidur di mobil, terjaga karena kehebohan di luar mobil.
Untungnya lokasi kecelakaan hanya sekitar 10 menit dari sebuah rumah sakit, Christcurch Hospital.
Sesampainya di rumah sakit, shock Danni mulai berkurang. Dia merasa sakit di leher, punggung dan panggul. Dia bahkan harus menggunakan penyangga leher.
Ibu ini juga harus menjalani serangkaian test, termasuk x-ray dan ultrasound untuk melihat kerusakan bagian tubuh dalam yang mungkin terjadi.
Tetap menyusui
Tenaga medis mulanya ingin memberi ibu ini obat penahan rasa sakit karena kondisinya yang cukup parah.
Namun Danni menolak. Dia tahu bahwa bayinya tak tenang, lapar dan dia harus segera menyusuinya.
Dia juga tahu bahwa obat-obatan akan berisiko bagi ASInya. Akhirnya Danni hanya meminum paracetamol untuk mengurangi rasa sakit.
Setelah mendapat perawatan di rumah sakit, Danni tahu ini saatnya untuk menyusui Indi. Para staf rumah sakit meminta ibu ini agar tak menyusui bayinya.
“Saya tanya apakah saya bisa menyusui dia, tapi mereka bilang tidak dan menyarankan menggunakan botol, namun saya bilang,’Tolong jangan’,” kata Danni.
“Saya bisa mendengar dia menangis. Dia sangat gelisah. Dia butuh disusui saat ini,” pinta Danni.
Meskipun tanpa rekomendasi dokter dan perawat, ibu ini tetap bertekad menyusui bayinya.
“Menyusu adalah cara paling ampuh dan cepat untuk menenangkan bayi,” katanya.
“Saya ingin dia, saya ingin menenangkan bayi saya. Setelah kejadian yang membuat trauma, tak bisa hanya memberinya botol susu.
Menyusu langsung adalah yang terbaik yang dia butuhkan saat itu,” katanya meyakinkan para perawat.
Perawat yang semula tak merekomendasikan Danni menyusui bayinya, berubah pikiran melihat kekuatan hati dan momen mengharukan ibu dan anak ini.
Dia lantas mengambil foto mereka dalam kondisi sulit ini: ibu terbaring di ranjang rumah sakit dengan penyangga leher, mencoba menenangkan bayinya dengan menyusui.
Seperti yang Anda bayangkan, foto ini lantas menjadi viral di grup-grup parenting dan media sosial.
Ia menuai banyak dukungan. “Saya memposting kisah kami untuk ibu menyusui lainnya bahwa tak peduli apapun kondisinya, kapanpun di manapun, di tempat umum atau di ranjang rumah sakit, itu adalah hak kita.”
Ibu ini memberi inspirasi dan teladan bagi kita semua.
Sebuah penelitian yang dikutip NHS UK menyatakan, lebih dari 73 persen ibu di Inggris menyusui anaknya. Ada beberapa alasan mengapa ibu memilih untuk menyusui anak, yaitu ASI memang dirancang dengan sempurna untuk bayi Anda, ASI melindungi bayi dari infeksi dan penyakit, dan menyusui akan memberikan manfaat kesehatan bagi ibu.
ASI tersedia untuk bayi kapan pun bayi membutuhkannya. Sebagian besar ibu memilih untuk menyusui karena dapat membangun ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi. Susu formula tidak memberikan perlindungan yang sama dari penyakit dan tidak memberi ibu manfaat kesehatan.
Menyusui memiliki manfaat jangka panjang untuk bayi dan bertahan hingga ia dewasa. Menyusui mengurangi risiko bayi terkena:
1. Infeksi
2. Diare dan muntah
3. Sindrom kematian bayi mendadak (SIDS)
4. Leukemia
5. Obesitas
6. Penyakit kardiovaskular saat dewasa
Tidak hanya bagi bayi, menyusui juga memberi manfaat kesehatan bagi ibu. Semakin banyak Anda menyusui, semakin besar manfaatnya. Menyusui menurunkan risiko terhadap:
1. Kanker payudara
2. Kanker ovarium
3. Osteoporosis (tulang lemah)
4. Penyakit kardiovaskular
5. Obesitas
Semoga bermanfaat dan membuat kita semngat menyusui buah hati, Bunda!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.