Psikolog: Ini 3 Penyebab Banyak orang Menyesal Setelah Menikah dengan Pasangan

"Jangan menumpahkan emosi kita di masa lalu kepada pasangan karena enggak fair," kata psikolog Roslina Verauli.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kebanyakan pasangan merasa bahagia di awal pernikahan. Rumah tangga harmonis, hati berbunga-bunga penuh cinta, dan ranjang selalu hangat. Namun, setelah beberapa waktu, rumah tangga tiba-tiba menjadi hambar, si dia makin dingin, dan Anda mulai kehilangan gairah. Sempat terlintas di pikiran, apakah ini yang namanya menyesal setelah menikah?

Agar tak berlarut-larut, ketahui penyebab mengapa Anda menyesal dan cari tahu cara mengatasinya berikut ini. 

Menyesal Setelah Menikah? Ini 3 Penyebab dan Cara Mengatasinya menurut Psikolog

Sumber: iStockphoto

Pernikahan adalah komitmen seumur hidup. Ketika membicarakan pernikahan, kita tidak sedang berbicara satu dua tahun saja, tetapi puluhan tahun. Tentu ini membutuhkan komitmen yang luar biasa. Oleh sebab itu, penting bagi pasangan untuk memastikan kesiapan fisik dan terutama emosional sebelum memutuskan untuk menikah. 

Kalau tidak siap, bukan tidak mungkin pernikahan bakal kandas hanya dalam waktu singkat. Penyebabnya pun beraneka ragam mulai dari kehadiran orang ketiga, perselisihan, hingga rasa penyesalan setelah menikah. Nah, fenomena yang terakhir ini ternyata makin sering dijumpai beberapa waktu belakangan.  

Roslina Verauli, seorang psikolog klinis anak, remaja dan keluarga mengatakan ada 3 hal yang umumnya menjadi penyebab mengapa seseorang merasa menyesal setelah menikah, yaitu:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

1. Ekspektasi yang Berubah 

Sumber: iStockphoto

Jangan terburu-buru menghakimi pasangan. Sebelum mengatakan, “Aku menyesal telah menikah denganmu”, pikirkan dahulu apa yang dulu membuat Anda jatuh cinta dengan pasangan. Apakah dia masih orang yang sama? Jangan-jangan bayangan kita tentang pasangan ideal sudah berubah sehingga kita semakin menuntut pasangan. 

“Jangan-jangan, si dia sudah enggak sama lagi dengan bayangan ideal kita tentang pasangan,” kata Verauli saat mengikuti Live Instagram dengan topik “Menyesal Menikah” bersama @olevelove, Senin (29/3/2021). 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Menurut Verauli, kita perlu lebih menanyakan diri sendiri, apakah jangan-jangan harapan kita yang berubah seiring berjalannya waktu. Ini bisa saja terjadi karena kita sering membandingkan rumah tangga kita dengan rumah tangga orang lain.

Ia juga menyarankan, setiap kali kita menjumpai satu kekurangan pasangan, maka perlu mengingat 5 kelebihannya. Dengan demikian, kita bisa lebih bersyukur dengan apa yang ada dalam diri pasangan. 

Baca juga: Tidak Selalu Berjalan Mulus, Ini 5 Tips Agar Pernikahan Kedua Lebih Baik

2. Menyesal setelah Menikah karena Tidak Terbuka dengan Pasangan

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Sumber: Shutterstock

Pernikahan adalah komitmen yang eksklusif karena membutuhkan waktu dan pengorbanan seumur hidup. Namun, bagaimana jika di antara waktu yang panjang itu, kita merasa bosan atau menghadapi masalah dengan pasangan?

Verauli mengatakan, dalam hubungan, mustahil tak ada masalah. Biasanya, eskalasi dari masalah adalah emosi negatif seperti marah, kecewa, atau sedih. Nah, emosi negatif ini perlu dikelola dengan baik agar tidak menumpuk.

Jangan hanya karena ingin menghindari konflik, kita bersikap tertutup. Sebab, jika emosi negatif terus menerus diabaikan, maka kita akan kehilangan emosi positif tentang diri kita sendiri. Jadi, harus terbuka tidak hanya secara seksual namun juga secara emosional. 

“Kedalaman kita dengan pasangan itu seperti lapisan bawang,” kata Verauli. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga: Inilah 5 Kebohongan yang Bisa Menghancurkan Pernikahan

3. Inner Child yang Rusak 

Sumber: iStockphoto

Kebanyakan orang tidak menyadari bila masa lalunya terutama masa kecilnya punya dampak yang sangat besar bagi masa depan. Luka batin yang kita rasakan ketika anak-anak seringkali menumpuk menjadi gunung es dan bisa runtuh kapan saja. Oleh sebab itu, penting untuk bisa berdamai dengan diri sendiri sebelum memutuskan untuk menikah. 

Jika kita belum bisa berdamai, bukan tidak mungkin suatu saat emosi negatif yang menumpuk di dalam diri itu akan tumpah. Verauli pun mengingatkan, jangan sampai kita menumpahkan emosi negatif yang kita sembunyikan di masa lalu kepada pasangan karena ini tidak adil. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

“Jangan menumpahkan emosi kita di masa lalu kepada pasangan karena enggak fair,” katanya. 

Menurut Verauli, penting untuk mengenali darimana asal emosi negatif yang kita rasakan. Pastikan jika emosi tersebut berasal dari situasi yang real-time. Jangan sampai kita emosi tetapi yang keluar adalah tumpukan emosi di masa lalu. 

“Konflik selalu ada. Namun ketika ada konflik, respon kita bukan respon yang amplified karena tumpukan masalah di masa lalu,” kata Verauli. 

Parents, demikian penjelasan mengenai fenomena menyesal setelah menikah yang makin marak. Semoga informasi di atas dapat membantu kita mengevalusi diri ya. 

Baca juga:

Usia Pernikahan Rawan Konflik, Atasi Sebelum Hancurkan Rumah Tangga

Konflik Rumah Tangga Tidak Selalu Buruk, Ini Penjelasan Psikolog

Tak Hanya Seks, Jangan Abaikan 8 Rahasia Agar Pernikahan Selalu Bahagia