Pernah gagal berumah tangga terkadang menjadikan kita ragu-ragu untuk memulai pernikahan baru atau pernikahan kedua. Rasa takut akan mengulangi kesalahan yang sama akan menjadi beban jika tidak ditangani dengan baik. Maka dari itu, penting untuk mengetahui tips kunci sukses di pernikahan kedua.
Menurut sebuah penelitian yang diadakan di Bowling Green State University Amerika Serikat, risiko perceraian pada pernikahan kedua 60% lebih besar dan bertambah lima persen untuk pernikahan ketiga atau keempat.
Faktor-faktor seperti belum ‘move-on’ dari pasangan sebelumnya, masalah finansial, merasa sudah berpengalaman, dan terlalu banyak berharap menyebabkan tingginya angka kegagalan di pernikahan kedua.
Dalam hal ini, Nina Teguh selaku psikolog keluarga memberikan pandangannya. Ia menegaskan bahwa pernikahan kedua atau selanjutnya memang tidak akan menjamin akan lebih baik atau lebih kuat.
Sebabnya, ada beragam hal. Namun, salah satu hal yang baik terjadi adalah seringnya melakukan kesalahan yang berulang dengan pernikahan pertama.
Alasan lain juga sering dipicu karena pernikahan kedua dilakukan secara terburu-buru. Alhasil, setelah menikah, baru menyadari kalau satu sama lain sebenarnya tidak cocok, bahkan karena dimulai dengan nafsu.
“Ada juga yang mengira kalau sudah saling cinta, padahal lebih dikarenakan oleh adanya dorongan nafsu saja, atau mungkin tanpa sadar dia menikah dengan sosok yang sama dengan pasangan sebelumnya, tapi tidak sadar,” tambah Nina.
Meskipun tidak selamanya berujung kegagalan kembali, banyak orang yang menemukan kebahagiaannya dan sukses di pernikahan kedua. Lalu apa yang harus dilakukan agar bisa bahagia di pernikahan kedua? Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Parents.
5 Tips Agar Bahagia di Pernikahan Kedua
1. Belajar dari Pengalaman di Masa Lalu Agar Pernikahan Kedua Lebih Baik
Sudah pernah menikah sebelumnya tidak serta merta menjadikan pernikahan berikutnya mulus tanpa cela. Pernah mengalami perceraian sebenarnya dapat membantu Parents untuk melihat lebih baik ‘tanda-tanda’ pernikahan yang kurang sehat dan apa saja yang perlu diperhatikan.
Kenali kelemahan dan kelebihan diri Parents serta pasangan dan belajarlah dari kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan di masa lalu.
2. Hindari Membandingkan Pasangan Baru Dengan Mantan Pasangan
Faktanya, membawa ‘bagasi’ hubungan masa lalu ke dalam hubungan yang sedang dijalani saat ini merupakan hal yang sering terjadi. Sayangnya, hal ini dapat mempengaruhi pernikahan dalam jangka panjang.
‘Membandingkan’ pasangan Anda sekarang dengan mantan pasangan sering kali tak bisa terelakkan. Menurut pakar, hal ini umumnya terjadi karena situasi dan kondisi yang pernah dialami sebelumnya.
Seperti contoh, jika Anda bertengkar dengan pasangan karena masalah uang, maka Parents otomatis akan ingat bagaimana reaksi mantan suami atau mantan istri ketika membahas masalah yang sama. Ingatlah bahwa pasangan adalah orang yang berbeda.
3. Jangan Takut Dengan Adanya Konflik
Mengutip dari The Gottman Method, konflik atau masalah pasti akan terjadi dalam suatu hubungan. 69% masalah yang terjadi di dalam pernikahan memang dapat diatasi, namun tidak dapat dihapus secara permanen. Hadapilah konflik dengan respek dan sabar.
Jangan pernah sekali-kali berpikir untuk menghindar dari masalah. Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan di dalam Journal of Psychosomatic Reseach, emosi yang terpendam dapat menyebabkan dampak buruk untuk kesehatan.
Sejatinya, konflik dapat membuat pasangan menjadi lebih dekat dan mengenal dengan baik kekurangan dan kelebihan satu sama lain.
4. Tips Agar Pernikahan Kedua Sukses, Jadilah Realistis
Pernikahan kedua tidak hanya melibatkan seorang suami dan istri. Keluarga besar serta anak-anak dari pernikahan sebelumnya juga turut serta di dalamnya. Dilema dan tantangan akan menghampiri tanpa pandang bulu.
Untuk itu, penting untuk membangun kepercayaan antar anggota keluarga serta komunikasi yang baik. Jadilah terbuka mengenai pikiran, seperti mendiskusikan harapan, keinginan, rencana, ketakutan, dan lain sebagainya.
Perlu diingat bahwa Parents memang menginginkan pernikahan yang lebih baik dari sebelumnya, tapi bukan berarti pernikahan kedua ini akan mudah. Bersiaplah dan buat rencana dengan pasangan untuk kemungkinan-kemungkinan terburuk agar Parents siap menghadapi semuanya dengan persiapan yang matang.
5. Melakukan Konseling Sebelum Adanya Masalah
Dilansir dari Woman’s Day, banyak orang yang berpikir terapi atau konseling pernikahan adalah solusi untuk sebuah masalah. Menurut Dr. Mark Mayfield, konselor pra-pernikahan professional, melakukan konseling sebaiknya dilakukan sebelum adanya permasalahan yang sebenarnya.
“Jika Anda sedang jatuh cinta, mudah untuk mengabaikan hal-hal kecil yang berpotensi menjadi penyebab masalah. Tapi hal-hal kecil tersebut bisa berubah menjadi masalah besar dengan mudah jika tidak diselesaikan dengan benar,” ungkapnya.
Bantuan pihak ketiga dapat melihat sebuah masalah dari sudut pandang yang baru sehingga mudah untuk mencari solusinya.
“Mencegah lebih baik daripada mengobati, terutama untuk permasalahan yang menyangkut kesehatan mental.” tambah Dr. Mark.
Selain konseling pernikahan yang dilakukan berdua dengan pasangan, Parents pun bisa berkonsultasi dengan psikolog secara individual atau sendirian terutama jika merasa masih terbebani masa lalu dari pernikahan sebelumnya.
Semoga 5 tips untuk pernikahan kedua yang lebih baik di atas bisa membantu Parents yang hendak memasuki pernikahan kedua. Selamat menempuh hidup baru!
Baca Juga:
Cukup 5 Langkah ini, Pernikahan Anda dan Pasangan Akan Selalu Romantis!
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.