Tunda menopause dengan rutin berhubungan intim, mungkinkah?

Dapatkah wanita menunda menopause? Sebuah penelitian di Amerika mengungkapkan bahwa ada korelasi antara aktif secara seksual dan usia menopause.

Aktif secara seksual diketahui memiliki banyak manfaat. Mulai dari membakar kalori, mengurangi stress, mengurangi risiko kanker prostat dan lain lain. Yang menarik, ternyata bercinta secara rutin juga dapat membantu menunda menopause.

Wah, benarkah demikian?

Masa menopause pada perempuan

Perempuan pada umumnya memasuki masa menopause di akhir usia 40-50 tahun. Menopause artinya wanita tidak lagi mengalami menstruasi. Seorang wanita dikatakan mengalami menopause dini atau menopause prematur jika menopause terjadi di usia sebelum 40 tahun.

Namun, menopause ternyata bisa ditunda. Salah satunya adalah dengan rutin melakukan hubungan seks.

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Royal Society Open Science, mengungkapkan bahwa perempuan dalam usia mendekati menopause yang aktif secara seksual lebih mungkin menunda menopause dibanding mereka yang tidak. Yang dimaksud aktivitas seksual adalah intercourse, seks oral, sentuhan, atau stimulasi diri.

Artikel terkait: Gejala Menopause yang Perlu Diketahui Setiap Wanita

Penelitian tentang korelasi seks dan masa menopause

Studi yang merupakan proyek multi-dekade ini dirancang untuk mengumpulkan data dan melacak perubahan biologis dan psikologis dalam tubuh yang terjadi bersamaan dengan menopause. Penelitian dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 1996-1997

Seperti dikutip Healthline, Jennifer Marino, PhD, seorang ahli epidemiologi reproduksi mengatakan bahwa penelitian ini hanya melibatkan wanita usia 42 hingga 52 tahun atau memasuki masa perimenopause (masa transisi menopause). Perempuan dengan menopause dini, yang didefinisikan mengalami menopause sebelum usia 40 tidak diikutkan dalam penelitian.

"Jika seorang wanita lebih jarang untuk bercinta saat mendekati usia setengah baya, maka tubuh tidak akan menerima isyarat fisik dari kemungkinan kehamilan," tulis Meghan Arnot dan Ruth Mace, peneliti dari University College London, dikutip dari AFP.

Data penelitian seks menunda menopause

Data dalam penelitian ini berasal dari wawancara dengan 2.936 wanita dalam USA’s Study of Women’s Health Across the Nation (SWAN) dengan kondisi sebagai berikut.

  • Usia rata-rata responden adalah 45 tahun. Informasi demografis lain dari responden penelitian meliputi:
  • Rata-rata, responden memiliki dua anak
  • 48 persen adalah bule non-Hispanik yang berpendidikan di atas tingkat sekolah menengah
  • 78 persen menikah atau dalam suatu hubungan
  • 68 persen tinggal bersama pasangannya

Artikel terkait: Menopause Dini, Mungkin Terjadi Pada Anda Sebelum Saatnya Tiba

Pada saat wawancara pertama, tidak ada responden yang mengalami menopause tetapi 46 persen dari mereka mengalami perimenopause dini. Ini ditunjukkan oleh perubahan dalam siklus menstruasi. Sekitar 54 persen dari wanita yang mengalami perimenopause, memiliki siklus menstruasi teratur tanpa gejala menopause.

Para peneliti mewawancarai para responden selama rentang 10 tahun. Selama waktu itu, 45 persen dari mereka mengalami menopause alami pada usia rata-rata 52 tahun.

Peneliti memantau kadar estrogen, pendidikan, BMI, ras, kebiasaan merokok, usia saat pertama kali menstruasi, berapa usia perempuan tersebut saat wawancara pertama, dan kesehatan secara keseluruhan.

Hasil dari penelitian seks menunda menopause

  • Wanita yang melakukan aktivitas seksual setiap minggu 28% lebih kecil kemungkinannya mengalami menopause pada usia berapa pun dibandingkan dengan mereka yang melakukan aktivitas seksual kurang dari sebulan.
  • Perempuan yang melakukan hubungan seks setiap bulan memiliki kemungkinan 19 persen lebih rendah untuk mengalami menopause dibandingkan dengan mereka yang melakukan hubungan seks kurang dari sebulan sekali.
  • Para ahli menunjukkan bahwa penelitian ini terjadi korelasional, bukan sebab-akibat, jadi wanita seharusnya tidak merasakan tekanan untuk melakukan lebih banyak seks untuk menunda menopause.

“Saya pikir, bahkan jika hubungan ini pada akhirnya terbukti menjadi penyebab, wanita mungkin harus memutuskan seberapa sering untuk melakukan hubungan seks berdasarkan seberapa sering mereka dan pasangan  ingin melakukan hubungan seks, bukan sekadar dalam upaya untuk mengubah waktu transisi menopause mereka,” kata Jennifer.

Artikel terkait: Ini 10 manfaat bila Anda dan pasangan rajin berhubungan seksual tiap malam

Sementara itu, Dr. Holly N. Thomas, asisten profesor di University of Pittsburgh, mengatakan bahwa frekuensi hubungan seks hanyalah salah satu tautan yang memungkinkan untuk menunda menopause. Dia menunjukkan bahwa wanita yang kurang aktif secara seksual karena kesehatan yang buruk cenderung mengalami menopause pada usia yang lebih muda.

Selain berhubungan seksual, kebiasaan merokok juga dikaitkan dengan usia menopause yang lebih tua. Sehingga ini juga perlu dipertimbangkan jika seorang wanita ingin menunda menopause.

Meski demikian, penelitian ini belum bisa dijadikan patokan bahwa semakin sering berhubungan seks pasti dijamin dapat menunda menopause.  Arnot mengatakan bahwa Ini hanya menunjukkan ada asosiasi antara seks dengan usia menopause. Masih dibutuhkan lebih banyak penelitian lagi untuk mengungkap jalur sebab-akibatnya.

Semoga informasi ini bermanfaat.

Sumber: healthline

Baca juga:

id.theasianparent.com/menopause-pada-lelaki

id.theasianparent.com/seks-setelah-menopause

id.theasianparent.com/penjelasan-dokter-mengenai-hoax-vaksin-hpv