Menulis diary bisa menjadi catatan perjalanan hidup seseorang. Sejak dahulu aktivitas mencatat keseharian telah dilakukan oleh tokoh-tokoh terkenal. Bahkan, buku harian kerap dijadikan sebagai sumber catatan sejarah, misalnya Soe Hok Gie dan Anna Frank.
Menulis buku harian juga bisa dimanfaatkan sebagai terapi depresi. Salah satu contohnya kisah Mantan Presiden Bacharuddin Jusuf Habibie yang menyembuhkan depresinya dengan menulis.
Habibie mengalami depresi kehilangan mendiang istrinya Hasri Ainun Habibie Besari. Ia lantas menuliskan kisah mereka dalam buku Habibie dan Ainun.
Mengajak anak untuk menulis diary juga bermanfaat baginya. Meski tidak berdampak pada sejarah dunia, buku harian akan menjadi catatan sejarah hidupnya.
Ia akan mencatat peristiwa emosional maupun fisik yang dialaminya sehari-hari. Ia mungkin malu jika menceritakan kepada orang lain, tetapi tidak malu ketika menuangkannya melalui tulisan.
Artikel Terkait: Anak Tanya Soal Pacaran, Apa yang Perlu Dilakukan? Ini Pendapat Psikolog!
Manfaat Menulis Diary bagi Anak, Mengasah Keterampilan hingga Menyehatkan Mental
Jangan lagi menganggap remeh, menulis diary bukan sekadar sebagai ajang curhat, tetapi juga berdampak baik bagi kesehatan mental. Berikut sederet manfaatnya!
1. Menulis Diary Jadi Catatan Sejarah Hidupnya
Saat anak menulis diary, mereka akan mencatat semua aktivitas dan bagaimana perasaan mereka saat menjalaninya. Mereka akan bisa melihat kembali hal-hal yang telah mereka capai pada masa lampau.
Selain itu, buku harian dapat membantu mengingatkan mereka dengan peristiwa-peristiwa kecil yang mungkin terlupakan seiring berjalannya waktu. Pada saat sedih dan terpuruk, ia bisa membaca kembali buku tersebut dan memperoleh energi baru untuk melanjutkan hidup.
2. Membantu Mengenali Diri Sendiri
Rutin menulis buku harian dengan rutin ternyata dapat membantu anak mengenali dirinya. Menulis diary membuatnya mengetahui apa yang ia sukai, syukuri, angan-angan, bahkan cita-cita masa lampau yang belum tercapai.
Dengan demikian, ia akan menjadi lebih mengenal karakternya dan lebih yakin dalam menentukan apa yang ingin ia capai dalam hidup.
Artikel Terkait: Saat si Kecil Mulai Belajar Menulis
Sebuah laporan National Literacy Trust tahun 2015 menyebut, anak-anak yang menulis buku harian paling tidak sebulan sekali memiliki kemampuan menulis di atas yang diharapkan pada tingkat usia mereka, dibandingkan dengan yang tidak menulis buku harian.
Meski hanya mengungkapkan isi hati, menulis buku harian juga melibatkan otak. Ia harus berpikir untuk menuangkan apa yang ada di dalam pikirannya ke dalam rangkaian kalimat. Saat anak lebih dewasa dan tulisan mereka menjadi lebih detail, mereka akan belajar memproses dan mengomunikasikan ide-ide kompleks secara efektif.
4. Membantu Anak Jadi Lebih Terorganisasi
Menulis jurnal atau buku harian membantu anak memecah pengalaman kompleks menjadi informasi yang relevan dan berguna. Ia juga bisa mengategorikan masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Dalam tingkat lanjut ia akan mampu menganalisis masalah yang dihadapinya bahkan menyimpulkan cara untuk mengatasinya. Hal tersebut dapat menumbuhkan pola pikir lebih terorganisasi pada anak.
5. Baik untuk Kesehatan Mental
Menulis di buku harian ternyata bisa mengurangi stres. Menuangkan perasaan melalui tulisan merupakan cara yang aman untuk anak berkatarsis (meluapkan emosi). Anak akan dapat merekam dan menghidupkan kembali peristiwa tanpa rasa takut maupun konsekuensi negatif ketika meluapkannya.
Misalnya seorang remaja terkadang mengalami masalah emosional dengan anak yang lebih tua atau saudara lainnya. Buku harian dapat membantunya merasa tidak kesepian. Mereka bisa bercakap-cakap dengan diri sendiri melalui tulisan. Lantas merenungkan apa yang mereka alami.
Artikel Terkait: Parents, Ini Cara untuk Mengajari Anak Menulis dengan Baik
Tips Membiasakan Anak agar Rutin Menulis Diary
Membiasakan anak menulis buku harian tentu tidak semudah yang dibayangkan. Terlebih bila ia memiliki banyak aktivitas lain yang lebih menyenangkan. Parents bisa memulainya secara perlahan dan lakukan tips-tips berikut ini.
-
Padukan Tulisan dan Gambar
Anak-anak biasanya lebih suka dengan kegiatan menggambar ketimbang menulis. Buatlah buku harian dengan menempelkan gambar atau foto kemudian membubuhinya dengan tulisan.
-
Mulai dengan Daftar Kegiatan
Ketika anak lebih besar, mereka bisa mulai diajarkan membuat daftar kegiatan atau jadwal harian. Mereka mungkin akan memulai dengan tulisan singkat. Selanjutnya bisa berkembang dengan tulisan yang lebih rinci.
-
Ajak Mengungkapkan Perasaan
Setelah mencatat banyak kegiatannya, ajak dia untuk menuliskan apa yang ia rasakan juga.
Mulai sekarang, yuk, ajak buah hati Parents untuk rutin menulis diary atau buku harian.
Baca Juga: