Parents ingat kapan terakhir kali menulis dengan tangan? Kemajuan teknologi yang cukup pesat akhir-akhir ini memang menjadikan budaya menulis tangan sudah mulai jarang dilakukan.
Banyak orang saat ini sudah mulai bermigrasi ke tulisan digital, hampir semua dokumen sekarang dicatat secara digital melalui komputer, tablet, atau smartphone. Padahal, sebenarnya menulis tangan memiliki manfaat luar biasa, termasuk untuk anak-anak.
Artikel terkait: 7 Cara mempersiapkan metode belajar anak yang menyenangkan
Menulis dengan Tangan Dapat Meningkatkan Aktivitas Otak
Melansir dari Psychology Today, penelitian terbaru mengonfirmasi bahwa menulis dengan tangan bermanfaat bagi anak dan orang dewasa. Studi yang dilakukan di Norwegia mencatat aktivitas otak menggunakan EEG yang melacak gelombang otak.
Sebanyak 12 orang dewasa muda berusia awal 20 dan 12 anak sekitar 12 tahun yang berpartisipasi mengenakan penutup kepala dengan lebih dari 250 elektroda selama 45 menit saat mereka menulis dengan tangan atau mengetik di keyboard.
Pemindaian otak menunjukkan bahwa otak mereka jauh lebih aktif saat menulis dengan tangan. Manusia berevolusi dengan belajar melalui indra—semakin banyak indra yang digunakan, semakin baik. Indra akan diaktifkan ketika menekan pena ke kertas, melihat huruf, dan bahkan mendengar goresan tulisan.
Sementara papan ketik memberi Anda lebih sedikit umpan balik. Anda menggunakan gerakan serupa untuk setiap huruf daripada menggunakan koordinasi motorik halus yang terlibat dalam tulisan tangan.
Artikel terkait: 4 Cara Belajar Anak Kinestetik Beserta Tipsnya agar Lebih Menyenangkan
Menulis Tangan Dapat Memperkuat Informasi yang Diterima
Penelitian lain juga menunjukkan hal yang sama. Dalam penelitian terhadap 42 orang dewasa yang mempelajari huruf hijaiyah, melihat bahwa menggunakan tangan dapat memperkuat informasi yang datang kepada Anda secara visual dan suara. Selain itu, gerakan jari yang terlibat dalam menulis juga dapat mengirimkan sinyal otak yang spesifik dan berguna.
Dalam sebuah eksperimen dengan anak berusia lima tahun yang tidak bisa membaca atau menulis, para sukarelawan mencetak, mengetik, atau menjiplak huruf dan bentuk.
Kemudian, ketika mereka melihat bentuk-bentuk itu saat menjalani pemindaian otak, hasilnya menunjukkan bahwa bagian otak yang terkait dengan membaca hanya menyala jika mereka telah mencetak bentuk-bentuk itu, bukan jika mereka telah mengetik atau menelusurinya.
Jadi, strategi yang baik adalah memberikan krayon dan pulpen kepada anak-anak dan mendorong mereka untuk menulis surat sebagai bagian dari waktu bermain mereka sambil mengucapkan nama-nama huruf dengan keras.
Artikel terkait: 3 Macam gaya belajar anak yang perlu diketahui setiap orangtua
Tulisan Tangan Dapat Meningkatkan Kreativitas
Terbiasa menulis menggunakan tangan juga dapat meningkatkan kreativitas anak. Mengapa bisa demikian?
Dalam sebuah penelitian, siswa kelas dua menulis lebih banyak kata dengan menggunakan pena daripada menggunakan keyboard. Selain itu, siswa kelas empat juga cenderung lebih cepat menulis kalimat lengkap dengan pena daripada keyboard.
Dari situ dapat dilihat bahwa tulisan tangan dapat membuat anak terus menggali kreativitas mengenai apa yang ia tulis.
Kemudian, penelitian lain menemukan bahwa anak-anak menghasilkan lebih banyak ide saat menulis dengan tangan. Esai yang dihasilkan dengan tangan lebih terorganisir dan berwawasan luas serta memiliki tata bahasa yang lebih baik.
***
Dari penjelasan di atas, kita bisa melihat berbagai manfaat yang akan didapat ketika kita, termasuk anak-anak, menulis menggunakan tangan. Oleh karena itu, meskipun saat ini kemajuan teknologi menjadi sesuatu yang perlu diikuti, tetap biasakan anak untuk menulis di atas kertas dengan menggunakan tangan.
Akan tetapi, jika Parents menginginkan alternatif lain, Parents bisa memberikan anak tablet dan pen stylush. Meskipun hasilnya dalam bentuk digital, setidaknya kedua alat ini mampu mengakomodasi anak untuk tetap melakukan aktivitas menulis dengan tangan.
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
12 Pilihan Aplikasi Belajar Online Gratis untuk Anak Selama SFH
3 Penyebab Anak Tidak Suka Belajar yang Perlu Parents Ketahui!