Secara alami, anak-anak pada dasarnya penuh dengan rasa ingin tahu dan hasrat yang kuat untuk mempelajari segala sesuatu di sekitarnya. Sayangnya seiring berjalannya waktu, seringkali anak tak suka belajar karena sesuatu hal.
Mereka yang dulu penuh rasa ingin tahu kini jadi acuh dan selalu berontak jika disuruh belajar. Apakah penyebabnya? Dilansir dari situs theatlantic.com, berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan anak tidak suka belajar.
Penyebab anak tak suka belajar
1) Tuntutan akademik
Sejak hari pertama sekolah anak sudah dicekoki dengan pemikiran bahwa dia harus mendapat nilai tinggi di semua pelajaran dan kalau bisa jadi juara kelas. Anak diajarkan bahwa potensinya hanya ada pada intelektualitas saja sedangkan karakter dan potensi lainnya tidak penting.
Di sini anak mulai mengalami tekanan dalam belajar sehingga hilanglah rasa sukanya pada proses belajar. Karena dorongan yang datang dari luar terlalu banyak, dia tidak bisa menemukan kesenangan dalam proses belajar seperti sebelumnya. Inilah yang seringkali menyebabkan anak tak suka belajar.
2) Diajarkan takut pada kegagalan
Memiliki anak yang selalu juara kelas tentunya membanggakan, tapi menerapkan standar yang terlalu tinggi pada anak juga tidak baik. Akibatnya, anak menjadi takut gagal dan membuat orang tuanya kecewa. Apalagi jika orang tua menerapkan hukuman atas kegagalan yang dialami anaknya.
Saat menemui kesulitan, anak akan membiarkan orang tuanya mengambil alih dan menyelesaikan masalah. Contohnya saat mengerjakan PR matematika yang sulit, anak meminta jawaban pada orang tua. Demi nilai bagus, tak mengapa kalau PR-nya tidak dikerjakan sendiri.
Kesukaan anak pada proses belajar pun semakin terkikis dengan keinginan untuk menyenangkan orangtuanya. Selain itu, anak menjadi tidak berani menghadapi resiko, saat menghadapi rintangan yang sulit anak cenderung menghindarinya karena takut gagal.
3) Fokus pada hasil dan mengabaikan usaha
Sering terjadi kemampuan dan kecerdasan anak hanya dilihat dari nilai rapornya saja, atau seberapa banyak piala dan piagam yang ia dapatkan. Bukan pada usaha yang telah ia kerahkan untuk mencapainya.
Imbasnya, anak tak pernah mengambil pelajaran dari setiap proses yang dilaluinya karena ia selalu fokus pada hasil demi menyenangkan orang tua. Meski anak menemukan cara-cara kreatif untuk mendapatkan hasil yang bagus dari usahanya, cara-cara tersebut akan segera terlupakan dan tak berarti baginya setelah ia mendapatkan hasil yang sesuai dengan espektasi orang tuanya.
Oleh karena itu, tak ada salahnya jika orang tua membiarkan anaknya gagal. Beri kesempatan anak kita untuk jatuh agar dia bisa belajar bagaimana untuk bisa bangkit.
Jika anak terbiasa menghadapi tantangan tanpa takut gagal, dia bisa menghadapi rintangan sebesar apapun di masa depan nanti.
Baca juga:
id.theasianparent.com/15-cara-agar-anak-suka-matematika/
Secara alami anak anak akan memiliki rasa penuh keingintahuan dan hasrat yang kuat untuk mempelajari hal hal baru disekitarnya. Namun seiring berjalanya waktu, anak justru tidak suka belajar karena sesuatu hal. Bahkan beberapa anak akan selalu berontak dan tak acuh saat disuruh belajar. Ada beberapa penyebab anak tak suka belajar yang orangtua wajib ketahui. Mari simak ulasan selengkapnya berikut.
Penyebab Anak Tidak Mau Belajar
1. Tuntutan Akademik
Saat anak pertama kali masuk dan mengikuti pembelajaran, anak sudah akan dicekoki dengan pemikiran bahwa ia harus mendapatkan nilai tinggi di semua mata pelajaran. Anak juga akan diajarkan bahwa potensinya hanya ada pada intelektualitas saja, sedangkan karakter dan potensi lainnya tidak penting. Dalam hal ini akan mulai memiliki tekanan dalam belajar sehingga ia menjadi bendi untuk belajar dan selalu berontak setiap kali dipaksa untuk belajar.
2. Diajarkan Pada Takut Kegagalan
Memiliki anak yang selalu juara kelas tentunya akan sangat membanggakan. Namun menerapkan standar yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk anak. Hal ini akan membuat anak untuk menjadi takut gagal dan takut membuat orangtuanya kecewa. Apalagi jika orangtua menerapkan hukuman atas kegagalan yang dialami oleh anak. Ketakutan untuk gagal ini akan dilakukan dengan menghalalkan semua cara agar mendapatkan nilai bagus mulai dari menyontek dan lainya.
3. Hanya Fokus Pada Hasil
Seringkali terjadi bahwa kemampuan dan kecerdasan anak hanya dinilai dari nilai rapornya saja. Bahkan bisa dihitung berdasarkan berapa banyak piala yang didapatkannya. Imbasnya anak tak suka belajar dan cenderung ingin mendapatkan hasil tanpa perlu berusaha demi menyenangkan orangtuanya. Meski anak akan menemukan cara yang kreatif untuk mendapatkan hasil yang bagus dari usahanya, cara tersebut akan terlupakan dan hanya terfokus pada hasilnya saja.
Nah itulah beberapa penyebab yang membuat anak tidak menyukai belajar dan meremehkannya. Sebagai orangtua penting hukumnya untuk mendukung keinginan anak agar mengetahui bakatnya sejak kecil. Peran orangtua dalam pendidikan ini juga penting untuk membentuk anak menjadi seorang yang sportif dan bangga dengan hasil yang didapatnya.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.