Perkalian matematika merupakan salah satu elemen dasar dari proses pengoperasian dalam matematika. Menghafal perkalian dasar dari 1 hingga 10 merupakan hal yang mutlak. Bagi sebagian besar anak, menghafal perkalian bukanlah persoalan sulit. Mereka dengan amat mudahnya mengfapal bilangan-bilangan itu di luar kepala.
Namun karena tiap anak itu unik, kemampuan mereka dalam menghafal perkalian tidaklah sama. Ada anak yang amat cepat menghafal, tetapi ada juga yang amat lambat. Kesulitan ini timbul biasanya pada anak yang sulit berkonsentrasi.
Pada anak yang mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, menghafal perkalian matematika dengan tehnik menghafal seperti yang biasa diajarkan di sekolah-sekolah umum, biasanya akan mengalami kesulitan berkali-kali lipat daripada anak biasa.
Apa yang bisa dihafal hari ini, akan hilang tanpa bekas di keesokan harinya. Bila dibiarkan, hal ini selain membuat kesal pengajar juga dapat menimbulkan rasa frustasi dalam diri si anak.
Agar anak tidak mengalami rasa frustasi yang mendalam, sudah selayaknya orangtua mencari tahu bagaimana cara paling efektif mengajarkan hafalan perkalian matematika pada buah hatinya.
Salah satu teknik yang bisa digunakan untuk menghafal perkalian matematika adalah dengan memadukan teknik menggunakan jari dan lagu.
Mengapa menggunakan jari?
Dalam operasi matematika, kita mengenal banyak metoda pengajaran dengan menggunakan jari untuk melambangkan angka-angka. Selain lebih mudah dan praktis, metoda memvisualkan angka dengan jari akan membantu anak berkonsentrasi terhadap bilangan yang sedang dihapalkan. Selain untuk memudahkan mengingat secara otomatis.
Misalkan dengan mengacungkan jari telunjuk jari kanan kita, kita otomatis akan menyebutkan angka satu, begitu juga bila kita mengacungkan dua jari (jari telunjuk dan jari tengah) untuk angka dua. Begitu seterusnya hingga angka 5.
Perubahan bilangan terjadi dimulai dengan angka 6. Yaitu dengan menutup jari kelingking setelah angka 5 ( yang mengembangkan kelima jari). Angka tujuh dengan menutupkan jari kelingking dan jari manis. Angka delapan dengan menutup ketiga jari (dari kelingking hingga jari tengah). Dan angka sembilan dengan menutup keempat jari, kecuali jempol.
Sementara angka sepuluh, duapuluh dan selanjutnya (hingga sembilan puluh), ditandai dengan menggunakan jari telunjuk di tangan kiri dan seterus seperti halnya angka satuan di tangan kanan.
Penggunaan jari dimaksudkan agar anak-anak tidak mudah lupa dengan bilangan angka yang sedang dihafal. Lantas lagu, mengapa harus menggunakan lagu untuk menghapal perkalian?
Berikut beberapa alasan mengapa kita bisa menggunakan lagu untuk menghapal perkalian matematika.
1. Untuk menjaga keseimbangan otak kanan dan otak kiri
Otak kanan untuk hal -hal yang bersifat kreatif, sementara otak kiri untuk hal-hal yang bersifat analitik. Lagu adalah bagian dari kinerja otak kanan, dan operasional matematika bagian otak kiri.
2. Untuk meningkatkan mood anak
Menyanyikan lagu-lagu yang anak-anak kenal akan membuat mereka bersemangat dan menghilangkan kejenuhan serta rasa lelah dalam diri anak.
3. Menimbulkan rasa rileks bagi anak
Untuk menghafal, anak perlu kondisi jiwa yang tenang dan rileks. Penggunaan lagu akan membuat anak merasa nyaman dan menghilangkan rasa takutnya terhadap perkalian.
Menghafal perkalian matematika dengan menggabungkan dua metoda ini, belum dikenal secara luas. Namun sangat efektif untuk mengajar anak-anak yang mengalami kesulitan dalam menghapal perkalian matematika. Pilihlah lagu-lagu yang akrab dan dihapal anak dengan mengganti syair lagunya dengan deret bilangan meloncat, sesuai bilangan perkalian yang dihafal.
Sebagai contoh :
1. Untuk perkalian 2.
Mintalah anak untuk menyanyikan lagu Topi Saya Bundar dengan syair berikut :
Dua empat enam…
delapan, sepuluh , duabelas…
empatbelas… enambelas…delapanbelas…
duapuluh, perkalian dua.
2. Untuk perkalian 3
Mintalah anak menyanyikan Burung Kakaktua dengan syair berikut :
Tiga, enam, sembilan…
duabelas, limabelas, delapan belas…
duaempat, duatujuh,
tigapuluh perkalian tiga.
Catatan : mintalah anak untuk menggunakan jarinya sesuai dengan pengucapan bilangan, agar anak terbantu dalam mengingat angka.
Memang pada mulanya terasa sulit, namun yakinlah putaran lagu ketiga dan keempat, anak-anak akan hapal dan tidak mudah hilang.
Selamat mencoba…
Anda pasti tertarik juga dengan artikel menarik lainnya:
Cara Mengalikan Bilangan Dengan Cepat
Belajar Matematika Lewat Cerita
Daftar SD Terbaik di Jakarta Menurut Akreditasi BAN-SM
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.