Anak susah makan sayur selalu menjadi dilema besar bagi Bunda. Karena asupan serat dan nutrisi yang hanya ada di dalam sayuran tidak bisa didapatkan anak.
Seringkali, Bunda harus menghadapi drama di meja makan ketika anak menjadi rewel saat disuruh makan sayur. Segala cara sudah dilakukan agar si kecil menyukai sayuran, namun selalu gagal.
Agar Bunda tidak lagi bingung menghadapi anak susah makan sayur, berikut ini kami berikan tips jitu yang bisa Bunda praktekkan di rumah.
Tips menghadapi anak susah makan sayur
1. Buat menu makanan berbahan sayur dengan rasa yang enak
Biasanya, anak susah makan sayur karena rasanya yang kurang sedap dibanding makanan lain, sehingga mereka tidak suka dan lebih memilih makanan non sayur. Orang dewasa juga pastinya tidak suka jika makan sayur tanpa rasa.
Sebab itu, mulailah membuat variasi makanan berbahan sayur dengan rasa yang lezat dan disukai anak-anak. Misalnya, sup ayam dengan sayuran yang banyak, sayur tumis dengan saos tiram dan tambahan bakso kesukaan anak, hingga pizza brokoli pun bisa Bunda coba.
Artikel terkait: Anak sulit makan sayur? Coba resep pizza brokoli ala Chef Billy Kalangi ini
2. Jangan sembunyikan sayur di dalam makanan anak
Menyembunyikan sayur di dalam makanan, atau menyamarkannya hingga terlihat seperti makanan lain, hanya akan memberi kesan bahwa sayur adalah makanan yang buruk. Sehingga Parents harus melakukan trik seperti itu agar anak makan sayur.
Sebaliknya, buatlah makanan dengan bahan sayur yang lezat. Dengan kombinasi bahan makanan yang disukai anak, seperti sosis, bakso atau daging. Sehingga sayurnya pun akan terasa lezat dimakan.
3. Jadikan makan sayur sebagai hal yang menyenangkan, dan bukan kewajiban
Salah satu hal yang membuat anak susah makan sayur ialah ketika orangtua terus mengingatkan manfaat makan sayur bagi kesehatan. Sehingga terkesan bahwa makan sayur adalah sebuah tugas atau kewajiban. Hal ini tentu membuat anak semakin enggan makan sayur.
Hilangkan kebiasaan ini, buat anak merasa bahwa makan sayur itu menyenangkan, dan bukan sebuah kewajiban. Parents bisa memberi contoh dengan makan sayur sebagai cemilan di waktu santai, seperti salad
Jika anak melihat orangtuanya begitu menikmati sayuran, tentu dia akan tertarik untuk mencoba. Dan mulai menyukainya.
4. Sajikan sayur yang disukai anak
Pastinya Parents ingin anak menyukai segala jenis sayur. Namun tidak bisa dihindari, anak pasti memiliki sayuran favorit dan sayuran yang ia sukai. Bunda masih bisa tetap menawarkannya berbagai macam sayuran, dengan tetap memberinya kesempatan untuk makan sayur yang ia sukai.
5. Biarkan mereka memilih menu berbahan sayur yang diinginkan
Jangan memutuskan semuanya sendiri, tanyalah anak Anda sayuran apa yang ingin dia makan. Hindari menghakimi pilihannya hanya karena Bunda bosan memasak menu yang sama, ataupun memaksa anak memilih menu lain.
Meski menu sayuran yang ia minta itu itu saja, setidaknya ia mau makan sayuran. Bukankah itu yang Bunda inginkan?
6. Kenalkan ia dengan sayuran sejak dini
Saat anak pertamakali mengenal makanan padat, berikan variasi sayuran dalam menu MPASI-nya. MPASI kemasan yang dijual di pasaran, biasanya hanya sedikit memuat kandungan sayur, itupun dengan rasa yang tidak terlalu kuat.
Mulai sekarang, cobalah membuat menu MPASI sendiri dengan kombinasi sayuran yang bervariasi setiap hari. Sehingga anak bisa mengenal rasa dan tekstur dari sayuran sejak dini. Jadi, ketika tumbuh besar dia sudah terbiasa mengkonsumsi sayuran.
Artikel terkait: Menu MPASI Unik setiap hari yang bisa Bunda tiru di rumah
7. Jangan memaksa
Seringkali, anak susah makan sayur bukan karena tidak suka, namun karena dia memang pemilih soal makanan. Jangan pernah memaksanya makan sayur, dan yakinkan dia bahwa tidak ada hukuman atau hal buruk yang akan terjadi jika sesekali tidak makan sayur.
Memaksa anak makan sayur, hanya akan membuatnya semakin membenci makanan sehat. Parents tentunya tidak ingin hal ini terjadi kan?
Baca juga:
Resep Cemilan Sehat untuk Anak yang Tidak Suka Sayuran
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.