Fakta-Fakta tentang Mengeringkan ASI Saat Menyapih, Benarkah Bisa dengan Minyak Kayu Putih?

Mengeringkan ASI dengan minyak kayu putih ditempuh beberapa orang dalam perjalanannya menyapih anak. Bagaimana faktanya dari segi medis?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Mengeringkan ASI dengan minyak kayu putih ditempuh beberapa ibu dalam perjalanannya menyapih anak.

Minyak kayu putih atau minyak eucaliptus ini diklaim berperan banyak dalam proses menghentikan produksi ASI ini.

Namun, benarkah minyak kayu putih bisa menghentikan produksi ASI setelah menyapih dan disarankan dari segi medis? Kita simak penjelasannya beserta tips menghentikan ASI secara alami.

Artikel terkait: 10 Cara menyapih anak yang wajib Bunda coba

Mitos Mengeringkan ASI dengan Minyak Kayu Putih

Apakah anggapan mengeringkan ASI dengan minyak kayu putih benar secara medis?

Dokter sekaligus konsultan laktasi dr. Gita Permatasari kepada theasianparent mengungkapkan bahwa setelah disapih, berarti sudah tidak ada stimulasi di puting dan areola payudara, sehingga produksi prolaktin dan oksitosin juga akan berkurang.

“Ujungnya produksi ASI akan berhenti sendiri, dan ASI yang masih ada bisa terserap oleh tubuh” jelas dr. Gita.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Terkait mitos mengeringkan ASI dengan minyak kayu putih, dokter Gita menyampaikan bahwa belum ada penelitian ilmiah lebih lanjut.

“Belum ada bukti ilmiah tentang hal ini. Namun, eucalyptus (kayu putih) bisa mengurangi nyeri akibat payudara yang bengkak,” jelas dokter Gita.

ASI Secara Alami Akan Berhenti Sendiri

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, kemudian secara bertahap memperkenalkan makanan padat sambil terus menyusui selama setidaknya enam bulan lagi sampai usia 1 tahun.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Kapan anak bisa mulai disapih? World Health Organization (WHO) menyarankan ibu menyusui bayinya setidaknya hingga usia 2 tahun. Lepas dari usia 2 tahun ini, bunda bisa bersiap untuk pensiun dari ibu menyusui.

Terkait proses perjalanan menyapih ini, Dokter Gita menyampaikan, sebagian bunda akan berhenti memproduksi ASI hanya dalam beberapa hari saja. Namun, ada juga yang harus menunggu waktu lama sampai ASI-nya tak lagi mengalir dalam payudaranya. Kuncinya bersabar dan mulai mengurangi frekuensi menyusui perlahan-lahan.

Tips Menghentikan ASI saat Menyapih Anak

Cara mengeringkan atau menghentikan produksi ASI secara alami adalah dengan berhenti menyusui sepenuhnya. Dengan berhenti menyusui sepenuhnya, lama-kelamaan produksi ASI akan berkurang dan berhenti dengan sendirinya.

Hal ini seturut dengan saran dari dokter Gita. “Disarankan secara alami, tidak disarankan menggunakan obat-obatan penghenti ASI,” tegasnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Tips Mengeringkan ASI dengan Daun Pappermint

Selain mengeringkan ASI dengan minyak kayu putih, terdapat juga ide menghentikan suplai ASI dengan menggunakan daun pappermint.

Minyak pappermint diklaim bisa mengurangi produksi ASI, saat dioleskan langsung ke payudara.

Namun di sisi lain, dari segi medis minyak peppermint dalam dosis tinggi sangatlah berbahaya dan beracun. Sehingga penggunaan minyak ini tidak disarankan saat menyusui atau sedang menggendong si kecil.

Terkait penggunaan minyak pappermint ini, dokter Gita mengungkapkan bahwa minyak jenis ini memang bisa membantu mengurangi produksi ASI.

“Peppermint mengandung kadar estrogen yang tinggi, yang pada sebagian besar perempuan dapat membantu mengurangi suplai ASI. Selain itu, peppermint essential oil memberikan efek dingin pada payudara, sehingga mengurangi nyeri akibat payudara bengkak,” tutur dr. Gita.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel terkait: Susah menyapih anak? Contek cara unik selebgram ini dalam menyapih sang buah hati

Sage untuk Mengeringkan ASI?

Ada kalangan juga yang bilang, kita bisa menghentikan ASI dengan menggunakan sage. Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal PubMed Central, daun sage dapat membantu bunda dalam masa menyapih.

“Sage mengandung estrogen alami yang dikenal dapat mengeringkan suplai ASI Anda. Hentikan konsumsi jika merasa detak jantung meningkat,” saran dokter Gita.

Mengeringkan ASI dengan Daun Kubis

Daun kubis juga diklaim dapat menekan laktasi saat digunakan dalam jangka panjang.

“(Daun kubis) dapat membantu mengurangi pembengkakan  atau peradangan pada payudara sewaktu proses menyapih,” kata dr.Gita.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mencoba metode daun kubis ini adalah sebagai berikut.

  • Bersihkan daun kubis hijau dengan air
  • Masukkan daun kubis ke dalam wadah dan taruh di lemari es
  • Taruh satu daun kubis di dalam bra
  • Jika sudah layu, gantilah dengan daun kubis yang baru.
  • Begitu seterusnya

Benarkah Teh Melati dan Daun Parsley Bisa Menurunkan Produsi ASI?

Minum teh melati dipercaya bisa menghentikan ASI. Bagaimana dasar teorinya?

Dokter Gita menjelaskan, teh melati akan menekan produksi kadar prolaktin atau hormon yang membantu tubuh wanita memproduksi ASI. 

Selain teh melati, rempah dapur kita, yaitu peterseli (parsley) juga diklaim bisa menurunkan produksi ASI. Hal ini dibenarkan juga oleh dokter Gita.

“Peterseli atau parsley ini juga bisa menurunkan kadar hormon prolaktin di dalam tubuh sehingga dianggap bisa menurunkan produksi ASI,” katanya.

Tips dari Dokter untuk Menghentikan ASI Setelah Bayi Disapih

Jika ingin lebih cepat menyapih anak, Bunda dapat mengurangi satu sesi menyusui setiap harinya selama satu minggu.

Pengurangan sesi menyusui secara bertahap ini juga tidak akan membuat Bunda menderita pembengkakan payudara yang membuat tidak nyaman. Stok ASI di payudara juga akan berkurang secara bertahap. 

“Bila anak menunjukkan keinginan mau menyusu kembali, alihkan perhatiannya dan ajaklah bermain atau bercerita,” saran doker Gita.

Anak memang tidak bisa langsung lepas dari tahap menyusui, jadi bunda perlu bersabar dalam prosesnya. Dokter Gita menyarankan bunda untuk menggunakan bra tanpa kawat yang nyaman, sehingga tidak menekan saluran ASI. “Hindari menstimulasi puting dan aerola payudara secara berlebihan,” lanjut dokter Gita.

Artikel terkait: Mengatasi bayi muntah atau gumoh, bagaimana caranya?

Tips Mengurangi Bengkak Payudara

Di awal ibu mulai berhenti menyusui, payudara akan membesar, nyeri, dan membengkak. Untuk mengurangi bengkak payudara saat menyapih anak, berikut adalah tips dari dokter Gita:

  • Bila payudara bengkak, coba kompres berkala.
  • Perah sedikit ASI dengan tangan seperlunya. Namun, jangan melakukannya terlalu sering karena malah bisa merangsang produksi ASI. “Cara ini bisa menimimalisir terjadi nya mastitis (peradangan pada payudara),” terang dr. Gita.
  • Bisa coba dengan kompres daun kol dingin, gantilah daun kol bila sudah layu.
  • Bisa coba oleskan peppermint essential oil pada payudara untuk memberikan sensasi dingin. “Hati-hati saat menggendong bayi dekat payudara, karena bisa mengiritasi kulit bayi yang masih sensitif,” pesan dokter Gita.

Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Menyapih Anak

Sebagaimana dilansir dari laman parenting One Step at A Time, dalam hal menyapih anak ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan, berikut di antaranya:

Jangan mengoleskan sesuatu yang tidak enak ke payudara

Hal ini sering dilakukan oleh para ibu, agar anak kapok menyusu. Namun ternyata praktik ini bisa menghancurkan kepercayaan anak, dan kemungkinan tidak berhasil juga tinggi.

Jangan menyapih dengan mengabaikan anak

Mengabaikan anak bisa berisiko membuat anak trauma, bila ibu harus pergi, usahakan memompa ASI agar suplai tetap tersedia.

Jangan membiarkan anak menangis saat meminta ASI

Saat tidak ada seorang pun yang menenangkannya saat menangis, anak akan kehilangan kepercayaan pada orangtua yang selama ini memberinya rasa nyaman dan aman.

Jangan menyapih secara mendadak

Ibu dianjurkan untuk tidak melakukan penyapihan secara mendadak. Hal tersebut dapat memberikan rasa trauma untuk si kecil. Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan secara bertahap dan bayi telah berusia lebih dari satu tahun.

Selamat menyapih si kecil, Bunda.

 

Baca juga:

id.theasianparent.com/cara-menyapih-anak-secara-alami

id.theasianparent.com/berhati-besar

id.theasianparent.com/fase-phallic