Mengatur keuangan rumah tangga tentu saja perlu dilakukan dengan baik agar cash flow tidak berantakan. Termasuk mengindari tekanan finansial yang bisa memicu terjadinya konflik dalam rumah tangga.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya jika Parents memahami bagaimana cara mengelola keuangan keluarga, yang dapat membantu keluarga terhindar dari tekanan finansial jangka panjang.
Kiat-kiat ini juga cenderung sederhana, tetapi dapat membuat perbedaan besar dan positif bagi situasi keuangan Anda dan keluarga.
Artikel terkait: Mengajarkan Anak Tentang Cara Mengatur Keuangan Sesuai Usianya
Kiat mengatur keuangan rumah tangga #1: Pengeluran harus lebih kecil dari pemasukan
Dilansir dari Financial Planning Association of Australia, Wally David, CFP, seorang Financial Planner dari Wealth Management Financial Services Pty Ltd mejelaskan bahwa, untuk maju secara finansial, pengeluran keluarga tidak boleh besar pasak dari tiang. Artinya, pengeluaran setiap bulan tidak boleh lebih dari pemasukan yang diterima.
Satu tanda yang menunjukkan pengeluaran lebih dari pendapatan adalah, saat Anda tidak bisa membayar kartu kredit secara penuh pada akhir bulan. Atau saat harus berutang kembali untuk menutupi tagihan bulanan.
Kiat ke #2: Tahu pasti kebutuhan bulanan
Apakah selama ini Anda mengetahui dengan pasti berapa besar pengeluaran setiap bulan? Faktanya, sangat sedikit orang yang dapat dengan yakin menyebutkan jumlah uang yang mereka keluarkan setiap bulannya. Padahal, hal ini jelas diperlukan.
Untuk mengatasinya, sebaiknya gunakan aplikasi pencatat pengeluran untuk mulai mengukur pengeluaran pasti keluarga Anda. Cobalah selama sebulan untuk memperkirakan uang untuk kebutuhan pokok, tagihan, atau barang-barang lainnya pada bulan berikutnya.
Atau gunakan cara tradisional dengan membuat beberapa post pengeluaran menggunakan amplop?
Artikel terkait: 4 kesalahan pengelolaan keuangan keluarga Indonesia yang rentan picu perceraian, begini cara mengatasinya!
Kiat ke #3: Berpikir jernih sebelum membeli
Umumnuya kita sering menghabiskan lebih banyak uang ketika kita sedang emosional. Jadi, sebelum membeli barang pastikan untuk meredam emosi dan berpikir dengan jernih untuk mempertimbangkan apakah memang barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak.
Bahkan hal ini berlaku pada saat Anda ingin belanja bulanan dalam keadaan lapar. Alhasil, semua produk rasanya ingin dibeli.
Kiat ke #4: Hindari berutang
Jika satu-satunya cara untuk membeli suatu barang, adalah dengan menggunakan kartu kredit atau penawaran bebas bunga, maka itu mungkin pertanda bahwa Anda tidak mampu membeli barang tersebut. Jadi, jangan beli barang tersebut.
Tunda sampai memiliki uang, dan tidak perlu memaksakan diri hingga harus utang.
Kiat ke #5: Suami-istri harus terbuka
Penelitian yang dilakukan oleh Relationships Australia mengungkapkan 37 persen wanita dan 30 persen pria menyebutkan bahwa, stres keuangan merupakan penyebab kesengsaraan dalam perkawinan.
Jadi, berusahalah terbuka dengan pasangan saat Anda membeli barang apapun, jangan menurunkan atau mengubah harga untuk mencegah kesalahpahaman keuangan di dalam rumah tangga.
Semoga informasi di atas bermanfaat!