Bermain bersama adalah cara mengoptimalkan perkembangan bahasa anak
Berkaitan dengan artikel kami Tahapan Perkembangan Bahasa Pada Balita, kami menghubungi terapis wicara Melanie Yatest untuk meminta solusi apa yang sebaiknya orang tua lakukan untuk mengoptimalkan perkembangan bahasa pada anak.
Apa tip terbaik Anda untuk para orang tua? Adakah cara atau permainan, baik itu digital atau konvensional, yang dapat membantu perkembangan bahasa balita dan prasekolah?
Ada banyak hal bisa orang tua lakukan untuk membantu perkembangan bahasa balita. Diantaranya adalah:
1. Saat bermain dengan mereka, bicaralah sesuai dengan tingkat usianya. Berdiri atau duduklah sama tinggi agar mudah mengupayakan kontak mata saat bicara dengan mereka.
2. Berikan komentar terhadap apa saja yang sedang mereka lakukan atau lihat. Gunakan kalimat sederhana saat berkomentar. Bicarakan tentang semua aktivitas yang sedang dilakukan bersama. Misalkan, saat membongkar belanjaan, maka cobalah sebutkan nama-nama benda yang baru saja dibeli.
Atau saat mandi, cobalah tanyakan aktivitas yang hendak ia lakukan setelah mandi. Duduklah bersamanya saat ia menonton TV. Sambil mendampingi, komentari apa yang sedang anak nonton. Misalkan tentang tingkah polah tokoh yang menyebalkan, mengapa ia menyebalkan, apakah hal tersebut termasuk perbuatan baik atau buruk dan masih banyak lagi.
3. Bila si Kecil mengucapkan satu dua kata dengan salah, ulangilah kata tersebut, namun jangan memintanya untuk mengucapkan kembali.
4. Saat si Kecil mengucapkan satu kata, cobalah untuk mengucapkannya kembali dengan merangkainya dengan 2-3 kata yang lain. Misalkan ia mengucapkan kata “enak”, maka lanjutkannlah “O iya, kue ini enak.”
5. Mendongenglah, karena semakin banyak orang tua mendongeng maka akan semakin kaya perbendaharaan kata-kata mereka.
6. Anak-anak senang belajar jika ia tertarik dengan aktivitas dihadapannya. Jadi, bersenang-senanglah. Jangan takut terlihat kenak-kanakan di hadapan Balita Anda.
Bermain telepon, salah satu cara untuk membantu perkembangan bahasa anak
Untuk membangun konsentrasi serta kemampuan mendengarnya, maka cobalah bermain identifikasi suara.
Peganglah satu atau dua benda yang ada di sekitar rumah dan buat suara dengan barang-barang tersebut. Cobalah meniup botol kosong, ketukkan sendok pada sebuah cangkir, kerincingkan kunci, meremas-remas kertas, atau goyangkan paperclips dalam sebuah toples.
Biarkan si Kecil bermain dengan benda-benda tersebut agar ia dapat mengenali bunyi yang dihasilkan dari setiap benda yang bergerak. Setelah si kecil menguasai bunyi masing-masing benda; atau permainan suara-suara tersebut terlihat terlalu mudah ditebak olehnya, maka tambah atau gantilah jumlah dan jenis benda yang kita gunakan.
Jangan lupa untuk bergantian bermain. Ijinkan si Kecil yang membuat suara, dan orang tua yang menebaknya. Ada banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Misalkan menyusun balok, menuang sereal, menyusun puzzle, menggelindingkan bola dan lain sebagainya. Gunakan kata, “Giliran, Ibu!” atau “Giliran Kakak, sekarang!”
Untuk mendorong si Kecil merangkaikan kata, cobalah:
1. Menyanyikan lagu bersama-sama, terutama lagu yang mengajakanya untuk menggerakkan badan.
2. Bermain menebak benda dari beberapa pilihan yang diberikan. Minta si kecil memasukkan benda yang ia tebak ke dalam sebuah kotak. Lakukan hal ini dengan aneka benda yang ia temui sehari-hari.
3. Ambillah foto atau print beberapa gambar yang mirip benda-benda yang ada dirumah. Minta ia menebak apa nama benda tersebut. Kemudian minta si Kecil untuk menunjukkan atau mencocokkan foto/ gambar terhadap benda aslinya.
4. Bermain pura-pura. Bermain boneka , bergaya dengan aneka kostum, mengikuti sandiwara si Kecil adalah cara terbaik mendorong anak mengasah kemampuan berbahasa.
Bagaimana seharusnya mendorong Balita untuk bicara, sementara ia lebih suka menunjuk untuk mengatakan atau meminta sesuatu?
Berusahalah untuk mengatur ulang suasana di rumah agar si Kecil lebih terangsang untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya. Misalnya letakkan barang yang biasa ia gunakan jauh dari jangkauannya atau sedikit lebih tinggi, dan saat ia menunjuk barang tersebut, tanyakan, “Apa yang adik inginkan, mobil mainan atau balok susun?”
Gunakan bahasa tubuh dan isyarat. Isyarat dapat menjadi penghubung saat kita tidak dapat bicara dengan orang yang sedang bicara dengan kita. Penelitian terakhir menyebutkan bahwa isyarat dapat mengurangi frustasi atau stres yang timbul saat terjadi masalah komunikasi. Isyarat tidak akan menghambat pembicaraan, seperti yang banyak orang yakini selama ini.
Dan terakhir, janganlah lupa untuk selalu mensejajarkan tubuh saat berbicara dengan si Kecil. Sering-seringlah mengulang kata yang orang tua ucapkan dan perjelas dengan bahasa tubuh. Tapi, jangan lupa meminta si Kecil untuk mengulang kata tersebut setelahnya.
Artikel in dipublikasikan atas ijin Treetop Theraphy
Klik link berikut untuk mendapatkan artikel tentang bermain bersama anak
Atau klik di sini untuk membaca Tahapan Perkembangan Bahasa Pada Balita.
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.