X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Bocah 5 tahun meninggal di tangan ibu kandung : "Mama, aku janji akan jadi anak yang lebih baik..."

Bacaan 4 menit

Pada bulan Maret 2018, sebuah kasus kekerasan pada anak membuat heboh warga Jepang. Pasalnya, korban KDRT tersebut masih berusia 5 tahun. Anak malang itu bernama Yua Funato, dan kekerasan yang dilakukan orangtuanya membuat gadis kecil itu akhirnya kehilangan nyawa.

Yua mengalami kekerasan fisik yang dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri bersama ayah tirinya. Selain itu, si kecil Yua juga dibiarkan kelaparan. Bahkan, pihak medis melaporkan bahwa salah satu penyebab kematian bocah malang itu berhubungan dengan kondisi tubuhnya yang mengalami malnutrisi.

Korban KDRT baru berusia 5 tahun…

korban kdrt

Menurut laporan dari The Japan Times, Yudai Funato (33), dan istrinya Yuri (25), telah melakukan kekerasan secara fisik pada si kecil Yua sejak bulan Januari 2018 hingga memicu kematian si gadis kecil pada bulan Maret 2018

Selain melakukan KDRT, Yudai dan Yuri juga membiarkan Yua kelaparan. Hal ini membuat tubuh kecil Yua yang sistem imunnya masih lemah mengalami sepsis, yang dipicu oleh pneumonia. Sedangkan penyakit pneumonia sendiri biasanya disebabkan oleh kondisi malnutrisi.

Saat meninggal, berat tubuh Yua hanya 12 kg, bobot tubuhnya ini biasanya dimiliki oleh anak berusia 1 tahun.

Yudai dan Yuri ditangkap polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Namun sayangnya hal tersebut sudah terlambat. Si kecil Yua sudah kehilangan nyawanya di usia yang sangat belia.

“Mama, aku janji akan jadi anak yang lebih baik…”

Bocah 5 tahun meninggal di tangan ibu kandung : Mama, aku janji akan jadi anak yang lebih baik...

Korban KDRT berusia 5 tahun meninggal di tangan ibu kandung.

Dalam berita yang dilaporkan oleh Reuters, sebuah detail yang menghancurkan hati terungkap dalam kasus KDRT yang menimpa anak 5 tahun ini.

Sebelum meninggal, si kecil Yua menuliskan sebuah pesan di buku catatan untuk ibundanya, pesan itu berbunyi:

Mama, aku akan membuat diriku melakukan lebih banyak, melakukan lebih baik daripada apa yang kulakukan hari ini, tanpa harus disuruh oleh Papa dan Mama. 

Jadi, kumohon maafkan aku, kumohon. Aku mohon maafkanlah aku…..

Ternyata pesan ini ditulis oleh Yua secara paksa setelah didesak oleh ayah tirinya. Media setempat melaporkan bahwa Yudai dan Yuri sering sekali memukul bahkan menendang gadis malang tersebut. Yua tidak menerima perawatan medis apapun meski kondisi tubuhnya sudah parah.

Pekerja sosial tahu bahwa Yua mengalami KDRT

pelecehan pada anak

Korban KDRT tidak mendapat pertolongan dari lembaga sosial setempat.

Tiga minggu sebelum kematian Yua, dilaporkan bahwa sang ibu Yuri, menolak kunjungan dari pekerja sosial ke tempat tinggalnya di Tokyo. Tampaknya, pekerja sosial juga tidak mendesak untuk tetap mengunjungi tempat tinggal mereka karena keluarga Yudai Funato tidak berasa dalam supervisi pemerintah lagi setelah kepindahan keluarga Yuri dari Kota Kagawa ke Tokyo.

Dr. Fujiko Yamada, dari Japanese Medical Society on Child Abuse and Neglect, menyatakan bahwa para pekerja sosial tersebut gagal melihat tanda-tanda bahwa Yua menjadi korban KDRT di rumah orangtuanya, bahkan meski mereka sudah mengunjungi apartemen Yuri.

Ternyata, saat masih tinggal di Kagawa, Yua juga mengalami KDRT hingga pekerja sosial sempat menampungnya. Dia sempat dua kali dipisahkan dari Yuri dan Yudai setelah terlihat tanda-tanda adanya kekerasan terhadap gadis kecil tersebut.

Pada bulan Juli 2017, pihak berwajib mengembalikan Yua kepada ibu dan ayah tirinya. Namun mereka masih berada dalam pengawasan ketat dari pihak berwenang, termasuk observasi rutin dari dokter.

pelecehan pada anak 1

Setiap bulan, dokter sudah memberi peringatan pada pekerja sosial bahwa Yua mengalami tanda-tanda kekerasan fisik, bahkan bocah malang itu juga mengatakan ia tak mau kembali ke rumah orangtuanya. Hal ini seharusnya menjadi tanda bahaya, namun sayangnya justru diabaikan.

“Saya ingin tahu mengapa pihak berwenang tidak mengambil tindakan,” tutur Dr. Yamada. “Bagaimana bisa, pernyataan dari dokter dan Yua sendiri, bisa dianggap remeh adalah hal yang sangat tidak masuk akal.”

Semoga kasus ini bisa menjadi pelajaran agar pemerintah di Jepang bisa lebih serius dalam menangani kasus anak-anak yang menjadi korban KDRT. Jangan sampai, apa yang menimpa si kecil Yua terulang pada anak lain.

Semoga Yua beristirahat dengan tenang di alam sana, bisa bermain dengan bebas tanpa merasakan sakit ataupun kelaparan lagi.

***

Bocah 5 tahun meninggal di tangan ibu kandung : Mama, aku janji akan jadi anak yang lebih baik...

Disadur dari tulisan Nalika Unantenne di theAsianparent Singapura

Baca juga:

Pengakuan seorang ibu, "Aku berhenti memukul anakku karena alasan ini…"

Cerita mitra kami
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Waspada Penyakit Hepatitis Misterius, 3 Anak di DKI Jakarta Meninggal Dunia
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Tips Cerdas Hadapi New Normal, Ikuti Cara Berikut
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Bunda bisa jadi pahlawan melawan COVID-19, begini caranya
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura
Momen Spesial S-26 Loyalty Program Mengajak Keluarga Terpilih Ke Singapura

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Berita Terkini
  • /
  • Bocah 5 tahun meninggal di tangan ibu kandung : "Mama, aku janji akan jadi anak yang lebih baik..."
Bagikan:
  • Bocah perempuan 5 tahun dicabuli di toilet sebuah mal, waspadai bahayanya!

    Bocah perempuan 5 tahun dicabuli di toilet sebuah mal, waspadai bahayanya!

  • Anak 3 tahun dianiaya oleh gurunya, ini curhatan sang ibu

    Anak 3 tahun dianiaya oleh gurunya, ini curhatan sang ibu

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Bocah perempuan 5 tahun dicabuli di toilet sebuah mal, waspadai bahayanya!

    Bocah perempuan 5 tahun dicabuli di toilet sebuah mal, waspadai bahayanya!

  • Anak 3 tahun dianiaya oleh gurunya, ini curhatan sang ibu

    Anak 3 tahun dianiaya oleh gurunya, ini curhatan sang ibu

  • Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

    Momen Nikita Willy Gendong Anak, Posisi Duduk Jadi Sorotan

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.