Mendengar dengkuran orang dewasa atau ngorok kala mereka tertidur, memang menjengkelkan. Tapi jika anak tidur mendengkur? saya bertanya dalam hati, Apakah hal ini wajar? Apakah penyebabnya?
Penyebab anak tidur mendengkur
Tidur ngorok atau mendengkur pada anak merupakan salah satu tanda adanya sumbatan jalan nafas pada saat si kecil tidur. Penyebabnya adalah penyempitan maupun perubahan struktur saluran nafas bagian atas oleh beberapa hal, yang berakibat timbulnya keluhan ini, karena udara melewati saluran nafas yang mengalami penyempitan atau hambatan.
Hal menyebabkan penyempitan atau perubahan saluran pernafasan tersebut, contohnya antara lain:
1. Pembesaran tonsil atau amandel ataupun kelenjar-kelenjar di sekitarnya (andenoid), hal ini merupakan penyebab yang paling sering terjadi
2. Kegemukan pada anak juga dapat menyebabkan penyempitan saluran nafas akibat timbunan lemak pada jalan nafas.
3. Kelainan struktur tulang wajah, seperti tulang wajah atau tulang rahang yang kecil sehingga saluran nafas menjadi kecil dan sempit.
Dan pada kenyataannya di Indonesia, 5-10 % anak usia 3-10 tahun mendengkur di saat tidur. Tapi hal ini bukan menandakan hal yang wajar.
Dampak negatif:
1. Mendengkur menyebabkan berkurangnya oksigen secara perlahan dan lama, sehingga dapat menggangu pertumbuhan
2. Anak akan mengalami rasa kantuk dan letih pada saat siang (sekolah) kualitas tidur yang buruk atau tidak lelap, yang terjadi karena kekurangan oksigen. Prestasi di sekolah dapat menurun karena konsentrasi belajar juga menurun.
3. Amandel yang besar dapat mengakibatkan kesulitan menelan makanan, sehingga dapat menggangu pertumbuhan
Langkah yang terbaik jika mengetahui dengan jelas penyebabnya adalah dengan berkonsultasi ke dokter spesialis THT, untuk mengetahui penyebab dan solusi terbaik untuk buah hati.
Jika anak tidur mendengkur
Apa yang harus Parents lakukan jika anak tidur mendengkur atau memiliki napas yang berisik? Walaupun bernapas berisik saat tidur sering terjadi pada anak-anak, tetapi bisa jadi itu merupakan tanda anak Anda mengalami kesulitan bernapas. Nama medis untuk ini adalah obstructive sleep apnoea.
Poin penting yang perlu diingat tentang mendengkur atau bernapas dengan berisik adalah sebagai berikut, yang dirangkum dari Kids Health.
1. Mendengkur atau bernapas berisik mungkin karena anak Anda menderita obstructive sleep apnoe.
2. Obstructive sleep apnoe adalah penyempitan saluran udara di bagian belakang hidung dan tenggorokan saat tidur dan menyebabkan anak mengalami kesulitan bernapas.
3. Efeknya pada anak dapat mencakup gangguan tidur, perilaku yang buruk dan kesulitan belajar di sekolah.
4. Amandel dan adenoid yang membesar merupakan penyebab obstructive sleep apnoe, dan operasi dapat menyelesaikan masalah.
5. Anak-anak yang kelebihan berat badan dan obesitas memiliki risiko lebih besar menderita obstructive sleep apnoe.
Obstructive sleep apnoe adalah suatu kondisi di mana terjadi penyempitan saluran udara di bagian belakang hidung dan tenggorokan selama tidur. Hal ini bisa menyebabkan anak mengalami kesulitan bernapas atau jeda dalam pernapasannya.
Anak kemudian akan bangun sebentar karena mereka tidak dapat bernapas dengan benar, seringkali dengan napas terengah-engah. Kejadian ini dapat terjadi berkali-kali sepanjang malam dan tidur yang terganggu dapat mengakibatkan perubahan perilaku di siang hari seperti kantuk, perilaku hiperaktif, impulsif, konsentrasi buruk dan kesulitan belajar di sekolah.
Jika Anda khawatir anak Anda menderita obstructive sleep apnoe, bawalah ke dokter anak. Dokter akan memeriksa atau merujuk mereka ke ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan jika amandel dan kelenjar gondok mereka dianggap menyebabkan masalah.
Dokter mungkin ingin mengetahui semua tentang pola tidur anak dan akan memeriksa jalan napas dengan melihat ke mulut mereka. Dokter juga dapat merujuk anak Anda untuk polisomnografi atau studi tidur.
Perawatan untuk obstructive sleep apnoe tergantung pada apa yang menyebabkannya. Perawatan yang paling umum adalah menghilangkan adenoid dan amandel untuk membuka jalan napas.
Jika operasi tidak sesuai untuk anak Anda atau jika anak Anda masih memiliki obstructive sleep apnoe setelah kelenjar gondok dan amandel diangkat, maka dokter mungkin menyarankan perawatan dengan masker khusus yang dikenakan anak saat tidur. Perawatan ini disebut CPAP (continuous positive airway pressure).
Simak artikel menarik lainnya:
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.