X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Mengapa Anak Sering Berperilaku Lebih Buruk Saat Ada Ibu?

Bacaan 4 menit

Baru-baru ini saya membaca artikel yang sangat lucu dengan judul ‘Penelitian: Anak Bertingkah 800% Lebih Buruk Ketika Ada Ibu di Ruangan‘ (berdasarkan penelitian palsu).

Meski artikel tersebut hanya candaan, namun para orangtua, khususnya ibu, bisa merasakan sedikit kebenaran di dalamnya.

Saya sendiri merasa memang benar bahwa anak berperilaku lebih buruk saat ada ibu dengan melihat tingkah anak saya sendiri.

Anak saya bisa berperilaku baik dan bermain sendiri dengan riang saat bersama ayahnya. Tapi ketika saya datang, seketika ia menjadi rewel dan merengek untuk hal-hal tidak jelas.

Padahal sebelumnya ia bisa tanpa lelah berlari-lari keliling taman dan blok-blok perumahan. Namun saat melihat saya, dia akan merengek minta gendong sepanjang jalan pulang.

Karena itu, kalimat dari ‘penelitian palsu’ ini membuat saya berpikir:

“Apa yang kami temukan adalah bahwa anak-anak umur delapan bulan ke atas bisa bermain dengan gembira tapi setelah melihat ibu mereka memasuki ruangan, 99,9% lebih mungkin untuk mulai menangis, melepaskan amarah mereka, dan perlu perhatian ibunya sesegara mungkin.”

ini Power of Boobies bayi rewel nangis terus

Pendapat dokter tentang anak berperilaku lebih buruk saat ada ibu

“Ibu melambangkan ‘kebutuhan’ untuk anak-anak, dan anak-anak menghubungkan kebutuhan mereka akan makanan dan kelangsungan hidup dengan Ibu mereka,” kata Ann Corwin Ph.D, dokter konsultasi di Parenting Doctor.

Itulah sebabnya anak-anak akan meningkatkan perilaku buruk mereka untuk mendapatkan perhatian dari Ibu kapanpun mereka bisa.

Peran ayah, di sisi lain, melambangkan ‘kepercayaan’, ‘keberanian’ mengambil risiko dan ‘bermain’ untuk anak-anak.

Sehingga anak-anak tidak terlihat begitu putus asa untuk mendapatkan perhatian dari ayah mereka, karena ayah tidak berperan penting untuk kelangsungan hidup (menurut mereka).

Anak-anak secara alami berperilaku berbeda untuk mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan. Jika Bunda memberikan perhatian lebih kepada anak saat ia merengek atau mengamuk, itulah mengapa perilaku ini terus terjadi.

uang sekolah

Ada beberapa solusi yang bisa Parents lakukan untuk mengatasi hal ini:

  • Pertama dan yang terpenting, selalu ajak anak melatih kemampuan verbal sehari-hari mereka dengan dengan memberi label/nama pada apapun. Misalnya, sebutkan kata untuk semua yang Anda berikan padanya dan ketika ia mencoba untuk mengatakannya ulang, tatap matanya dan ulangi kata tersebut sekali lagi. Dengan meningkatkan kemampuan bahasa anak, perilaku suka mengamuk akan perlahan memudar.
  • Ketika anak merengek tanpa menggunakan kata-kata, jangan melihat matanya atau menyentuhnya. Anda dapat mengalihkan perhatiannya, atau memindahkannya dari belakang. Kunci untuk mengubah perilaku ini adalah orangtua hanya menanggapi rengekan anak ketika ia menggunakan kata-kata untuk menggambarkan perasaan atau kemauannya.
Ia menangis karena Anda tak suka ia menolak mematuhi jam tidurnya. Maukah Andamengalami ini setiap hari?

Ia menangis karena Anda tak suka ia menolak mematuhi jam tidurnya. Maukah Anda mengalami ini setiap hari?

Mengatasi Anak dengan Temperamen Negatif

Menurut Very Well Family, cara yang baik untuk mengatasi temperamen negatif adalah dengan mengambil empat pendekatan berikut ini.

  1. Mengabaikan bad mood

Ketika Parents tidak bereaksi terhadap sikap negatif anak, Anda maju selangkah dalam memadamkan perilaku negatif. Sikap yang menyatakan penerimaan terhadap temperamen negatif dan semua yang anak Anda rasakan, akan menjaga hubungan Anda tetap utuh dan memungkinkan Anda untuk terus memengaruhinya dengan perkembangan positif.

  1. Identifikasi kebutuhan

Parents akan segera tahu pola suasana temperamen negatif anak. Mungkin lebih buruk di pagi hari, atau tepat setelah pulang sekolah. Ketika Anda memenuhi kebutuhan dasar anak seperti kesejahteraan fisik, memperhatikan perkembangan sosialnya, dan memberi perhatian positif, anak-anak akan mengembangkan kontrol yang lebih kuat atas emosi mereka dan kemampuan untuk memoderasi suasana hati negatif.

  1. Hadapi negativitas

Jangan biarkan anak Anda meningkatkan suasana hati mereka atau mengendalikan seluruh suasana keluarga dengan perilaku mengeluh dan negatif yang terus-menerus. Hadapi pernyataan tidak rasional atau tunjukkan aspek positif dari suatu situasi.

  1. Ajarkan perilaku positif

Meminta seorang anak dengan temperamen negatif untuk tiba-tiba mengembangkan sikap positif dan ceria adalah hal yang sulit, tetapi Anda dapat membantu mereka belajar bertindak secara positif bahkan ketika mereka tidak senang karenanya. Bantu mereka mengembangkan hobi dan minat yang mereka sukai, dan dapat meredakan atau menenangkan suasana hati yang negatif.

Bagaimana dengan anak-anak Bunda? Apakah rewel juga saat ada Bunda di dekatnya? Lantas bagaimana cara Bunda mengatasinya? Mari berbagi di kolom komentar.

 

Baca juga:

10 Cara Cerdas Menghadapi Anak Tantrum

Tantrum, Mengapa Terjadi dan Bagaimana Mengatasinya?

Cerita mitra kami
Kurang Zat Besi Bisa Sebabkan Gangguan Pertumbuhan Anak, Cek Fakta Lengkapnya!
Kurang Zat Besi Bisa Sebabkan Gangguan Pertumbuhan Anak, Cek Fakta Lengkapnya!
Fungsi Zat Besi untuk Anak dalam Cegah Anemia dan Gangguan Kognisi
Fungsi Zat Besi untuk Anak dalam Cegah Anemia dan Gangguan Kognisi
Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak 1 Tahun Menurut Dokter Spesialis Anak
Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi Anak 1 Tahun Menurut Dokter Spesialis Anak
5 Kunci Dukung Kecerdasan Anak dan Tumbuh Kembang Optimal
5 Kunci Dukung Kecerdasan Anak dan Tumbuh Kembang Optimal

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Putri Fitria

  • Halaman Depan
  • /
  • Balita
  • /
  • Mengapa Anak Sering Berperilaku Lebih Buruk Saat Ada Ibu?
Bagikan:
  • Surat terbuka untuk ibu yang anaknya mengamuk di restoran tanpa sebab

    Surat terbuka untuk ibu yang anaknya mengamuk di restoran tanpa sebab

  • Anak Mengamuk di Tempat Umum

    Anak Mengamuk di Tempat Umum

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

  • Surat terbuka untuk ibu yang anaknya mengamuk di restoran tanpa sebab

    Surat terbuka untuk ibu yang anaknya mengamuk di restoran tanpa sebab

  • Anak Mengamuk di Tempat Umum

    Anak Mengamuk di Tempat Umum

  • 7  Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

    7 Artis Melahirkan di Usia Muda, Ada yang punya 4 Anak di Usia 30 Tahun!

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar perawatan dan kesehatan bayi.