Ketika Pria Sulit Mengakui Kesalahan, Ini 3 Sebab dan Cara Mengatasinya!

Kira-kira, apa yang membuat pria sulit mengakui kesalahan dan meminta maaf? Psychology Today menjelaskan penyebab dan cara mengatasinya berikut ini!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Entah itu hanya kesalahan kecil atau mungkin besar, butuh keberanian untuk mengakuinya. Namun ada beberapa pria –wanita juga ada sebenarnya- yang sulit sekali mengakui kesalahannya. Kira-kira, apa ya yang membuat seseorang sulit mengakui kesalahan dan minta maaf?

Ketika Pria Sulit Mengakui Kesalahan, Ini 3 Sebab dan Cara Mengatasinya!

1. Ego yang Besar

Image: Pexels

Pria yang gengsi mengakui kesalahan, menurut Psychology Today, erat kaitannya dengan ego yang besar, yang merasa terancam jika mengakui kesalahan. Secara ‘konstitusi psikologis’ ini sebenarnya menunjukkan bahwa mereka lemah.  

Ada pria yang menerima dirinya salah lantas merasa hancur secara psikologis. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi ‘kehancuran’ tersebut, ia membangun mekanisme pertahanan dengan tidak mengaku salah atau menempatkan dirinya dalam posisi bersalah. 

Artikel terkait: 5 Tindakan yang harus dihindari setelah suami istri bertengkar!

2. Rapuh secara Psikologis

Image: Pexels

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Psychology Today juga menerangkan, pria yang berulang kali menunjukkan perilaku semacam ini, ia rapuh secara psikologis. Mungkin bagi orang lain ia terlihat seolah-olah percaya diri, teguh pendirian dan tidak mudah goyah. Tapi sesungguhnya, itu bukanlah kekuatan karakter, melainkan indikasi dari kelemahannya. Mereka TERPAKSA menolak mengakui kesalahan untuk melindungi hatinya yang rapuh.

Mengakui kesalahan memang bukan hal yang menyenangkan, itu ‘cacat’ bagi ego siapa pun. Dibutuhkan kekuatan emosional dan keberanian untuk mengakui dan menghadapi kenyataan akan kesalahan yang dilakukan.

3. Disonansi Kognitif

Image: Pexels

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Para ahli seperti melansir New York Times menyebutkan, kondisi ini sebagai Cognitive Dissonance (disonansi kognitif). “Disonansi kognitif adalah apa yang seseorang rasakan ketika konsep diri -saya pintar, saya baik, saya yakin benar- terancam oleh bukti bahwa ia melakukan sesuatu yang tidak cerdas, bahwa ia melakukan sesuatu yang menyakiti orang lain, bahwa kepercayaan itu tidak benar,” kata Carol Tavris, penulis buku Mistakes Were Made (But Not by Me) melansir New York Times.

Untuk mengatasinya, ia menyangkal kesalahannya dan bersikeras bahwa ia benar. Mengakui kesalahan atau meminta maaf sangat tidak menyenangkan baginya.

Satu studi yang diterbitkan European Journal of Social Psychology menemukan, orang yang menolak meminta maaf setelah melakukan kesalahan punya harga diri yang tinggi dan merasa lebih memegang kendali atau berkuasa daripada mereka yang dengan mudah mengakui kesalahannya.

Artikel terkait: Bingung bagaimana meminta maaf pada pasangan? Ini 12 hal yang harus diperhatikan!

Bagaimana Sikap Anda?

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Image: Pexels

Semua tergantung Anda! “Bagaimana Anda menanggapi orang-orang seperti itu, terserah Anda,” tulis Psychology Today dalam lamannya. Satu kesalahan yang tidak boleh Anda lakukan adalah menganggap penolakan mereka yang gigih sebagai kekuatan atau keyakinan, karena itu mutlak kelemahan dan kerapuhan psikologis mereka. Tapi di sisi lain, jangan mendesak atau memaksa mereka mengakui kesalahannya. Melainkan memberi ruang dan waktu untuk mereka memikirkan sikapnya.

6 Keuntungan Mengakui Kesalahan

Image: Unsplash

Sesungguhnya ada banyak manfaat dari mengakui kesalahan. Beberapa di antaranya seperti yang dijelaskan penulis studi di atas, Tyler Okimoto, berikut ini:

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan
  1. Memberi kekuatan pada pasangan. “Permintaan maaf memberi kekuatan kepada penerimanya –dalam hal ini pasangannya,” terang Tyler.
  2. Meminta maaf juga memberi kekuatan kepada Anda untuk mengurangi rasa malu dan mendapatkan pengampunan dari pasangan.
  3. Tidak ada dendam. Dengan mengakui kesalahan, kedua belah pihak juga tidak menyimpan dendam.
  4. Tetap percaya. Konsekuensi panjang dari mengelak kesalahan adalah kepercayaan yang rusak antarpasangan. Dengan demikian ini bisa mendorong konflik berikutnya dan juga pembalasan.
  5. Menerima kritik secara membangun. Dengan mengakui kesalahan, Anda juga terbuka terhadap kritik, mau mengasah keterampilan, memperbaiki kebiasaan buruk, dan meningkatkan diri Anda secara keseluruhan.
  6. Lebih bertanggung jawab. Peneliti Stanford, Carol Dweck dan Karina Schumann, menemukan bahwa pria cenderung lebih bertanggung jawab atas kesalahannya dan memiliki kekuatan untuk mengubah perilakunya.

Artikel terkait: Sumbu Pendek Banget! 7 Zodiak yang Mudah Marah, Apakah Parents termasuk?

Belajar Mengakui Kesalahan Itu Mudah

Image: Pexels

Iya, belajar mengakui kesalahan itu mudah. Bagaimana caranya?

  • Langkah awalnya adalah: mau! Merasa diri ‘benar’ bukanlah sesuatu yang salah, tapi setidaknya itu bisa Anda gunakan untuk melihat situasi dari perspektif sebaliknya.
  • Belajarlah mengenali pembenaran yang Anda buat: rasional atau tidak?
  • Ingat orang-orang yang mau menerima kesalahan Anda dan memaafkan perbuatan Anda. Anda akan belajar bahwa sifat kerendahanhati mereka sangatlah manusiawi. Sebaliknya, penolakan Anda untuk meminta maaf justru menunjukkan kepercayaan diri yang rendah.

Jadi, kalau salah, jangan malu untuk mengakuinya, ya. Itu bukan tanda Anda kalah atau mengalah, melainkan kebesaran hati dan bagian dari tanggung jawab dari perbuatan Anda.

 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Baca juga:

7 Cara ampuh mengatasi suami yang suka marah, Bunda perlu tahu!

Merasa mudah marah dari biasanya? Ini hal yang perlu Anda lakukan

10 Cara Berbaikan dengan Pasangan setelah Bertengkar