Kabar baik datang untuk para penderita thalassemia. Pasalnya, saat ini para penderita thalassemia sudah bisa menerima vaksin Pfizer. Melansir dari Detik.com, salah seorang penderita thalassemia menceritakan pengalamannya menerima vaksin Pfizer dosis pertama. Vaksin jenis ini dipilih berdasarkan petunjuk dari dokternya yang menyarankan untuk memilih vaksin tersebut daripada Sinovac dan AstraZeneca.
“Sebenarnya bukan karena saya pilih-pilih vaksin tapi karena saya punya riwayat penyakit anemia. Anemia itu kurang-lebih sudah dua tahun. Saya sempat didiagnosis thalassemia, jadinya pas saya sempat mau coba vaksin AstraZeneca dan Sinovac itu enggak bisa,” kata pasien bernama Dwzl Shaum kepada Detik.com.
Artikel terkait: Tak Perlu Panik, Ini Penyebab Demam setelah Vaksin Covid-19 dan Cara Mengatasinya
Penderita Thalassemia Berisiko Tinggi Terinfeksi COVID-19
Melansir dari British Columbia Ministry of Health, para penderita thalassemia memang termasuk dalam golongan risiko tinggi untuk infeksi COVID-19 yang parah daripada yang lain. The Thalassemia International Federation juga telah mengategorikan thalassemia “risiko tertinggi” berdasarkan usia, penyakit, dan faktor terkait komorbiditas. Namun, penderita thalassemia yang memiliki risiko paling tinggi adalah orang dengan kriteria berikut:
- Berusia di atas 50 tahun
- Ketergantungan transfusi
- Tidak ditransfusikan dengan nilai hemoglobin kronis di bawah 70 g/L selama dua sampai tiga tahun terakhir
- Orang yang menerima terapi kelasi besi
- Orang dengan splenektomi atau orang dengan asplenia
- Mereka yang memiliki penyakit penyerta, termasuk diabetes, hipertensi pulmonal, endokrin, jantung, atau penyakit pernapasan
Benarkah Penderita Thalassemia Sudah Bisa Menerima Vaksin Pfizer?
Lantaran thalassemia dianggap sebagai kondisi medis mendasar yang parah, uji coba vaksin terhadap kelompok ini masih belum dilakukan. Dengan demikian, belum ada penelitian yang membahas mengenai efektivitas vaksin terhadap penderita thalassemia.
Banyak orang dengan talasemia telah menjalani splenektomi, yang mengganggu fungsi kekebalan tubuh. Transfusi kronis dan kelebihan zat besi juga dianggap mengganggu respons imun seseorang dengan thalassemia.
Seperti kebanyakan vaksin, ada potensi respons imun tumpul pada individu yang kekebalannya terganggu karena penyakit atau pengobatannya. Meski demikian, sampai saat ini, tidak ada peringatan atau tindakan pencegahan serius yang terkait dengan vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna mRNA pada orang dengan thalassemia di luar populasi umum. Dengan demikian, penderita thalassemia kemungkinan bisa menerima vaksin Pfizer dan Moderna.
Artikel terkait: Segera Digunakan di Indonesia, Apakah Vaksin COVID-19 Moderna Boleh untuk Ibu Hamil?
Apa Itu Thalassemia?
Melansir dari Healthline, thalassemia adalah kelainan darah bawaan yang terjadi ketika tubuh membuat bentuk hemoglobin yang tidak normal. Hemoglobin adalah molekul protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen.
Gangguan tersebut mengakibatkan penghancuran sel darah merah berlebihan yang menyebabkan anemia. Anemia adalah suatu kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah yang normal dan sehat. Thalassemia diturunkan melalui gen. Dengan demikian, penderita thalassemia biasanya memiliki anggota keluarga yang memiliki kelainan serupa.
Thalassemia disebabkan oleh mutasi genetik atau penghapusan fragmen gen kunci tertentu. Ada tiga jenis utama thalassemia (dan empat subtipe):
- Thalassemia beta, yang meliputi subtipe mayor dan intermedia
- Thalassemia alfa, yang mencakup subtipe hemoglobin H dan hidrops fetalis
- Thalassemia minor
Artikel terkait: Lebih Cepat Menular, Seberapa Ampuh Vaksin Lawan Virus Corona Delta?
Gejala Thalassemia
Gejala thalassemia bisa bermacam-macam. Beberapa yang paling umum termasuk:
- Kelainan bentuk tulang, terutama di wajah
- Urine gelap
- Pertumbuhan dan perkembangan yang tertunda
- Kelelahan yang berlebihan dan kelelahan
- Kulit kuning atau pucat
Tidak semua orang memiliki gejala thalassemia yang terlihat. Tanda-tanda gangguan juga cenderung muncul kemudian di masa kanak-kanak atau remaja.
***
Jadi, penderita thalassemia bisa saja menerima vaksin Pfizer. Namun, sebelum memutuskan untuk mengambil vaksin tersebut, perlu konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, ya, Parents.
Jika Parents ingin berdiskusi seputar pola asuh, keluarga, dan kesehatan serta mau mengikuti kelas parenting gratis tiap minggu bisa langsung bergabung di komunitas Telegram theAsianparent.
Baca juga:
Vaksin COVID-19 Memengaruhi Kesuburan? Berikut Faktanya
Viral Dugaan Influencer Dapat Jatah Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga, Ini 5 Faktanya!
Tak Perlu Panik, Ini Penyebab Demam Setelah Vaksinasi COVID-19 dan Cara Mengatasinya
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.