Sering kali orang tua mengatakan bahwa memilih pasangan haruslah dipertimbangkan bibit, bebet, dan bobotnya. Pernyataan tersebut bisa dibilang masih relevan jika dipraktikan di era saat ini. Meskipun jodoh bisa jadi adalah sebuah takdir, tapi tetap saja memilih pasangan dengan rasional adalah hal yang penting dikedepankan agar tak salah pilih dan menyesal di kemudian hari.
Lantas, bagaimana cara memilih pasangan dengan rasional? Psikolog Verauli membagikan tipsnya berikut ini!
Baca Juga: Memilih Batal Cerai, 5 Pasangan Artis Ini Kembali Mesra Hingga Kini
Unggahan Psikolog Verauli Tentang Memilih Pasangan yang Baik dengan rasional
1. Memilih Dengan Logika Bukan Hanya Perasaan
Psikolog Roslina Verauli turut angkat bicara mengenai bagaimana memilih pasangan seumur hidup yang baik dan membawa ketenangan hidup.
Melalui laman Instagramnya, beliau mengungkapkan ketika memilih jodoh, maka berarti kita tidak hanya sekedar memilih teman kencan atau pacar saja, jadi sebaiknya hindari tindakan bucin, dan memilih pasangan dengan rasional sangat diperlukan.
Bucin atau sifat terlalu cinta pada pasangan akan membutakan mata kita dari hal-hal yang seharusnya kita waspadai.
2. Pasangan Merupakan Cerminan Diri
Dalam unggahannya, Roslina Verauli juga mengungkapkan ketika dulu dirinya akan menentukan pasangan, maka yang ia lihat pertama kali bukan dari segi materi atau tampang rupawan saja, namun lebih melihat bagaimana karakter dan atribut yang ada pada lelaki tersebut.
Selain itu, saat memilih pasangan kita juga wajib berkaca diri dan memahami sebenarnya apa sih yang benar-benar kita butuhkan dari pasangan kita?
Selanjutnya yang juga penting, sebelum menjalin sebuah hubungan, hendaknya kita juga paham value yang ada pada diri kita dan bagaimana gaya hidup yang kita jalani.
Kebanyakan pasangan dengan beda gaya hidup juga akan membahayakan hubungan jika keduanya tidak mampu saling beradaptasi hingga melengkapi.
3. Memilih Pasangan dengan Rasional, Kecerdasan Lebih Menarik daripada Hal Lainnya
Psikolog Verauli mengatakan, secara pribadi, baginya memiliki pasangan yang cerdas, bisa berdiskusi dengan baik, berorientasi pada masa depan, memiliki hati yang baik, pribadi yang sederhana, dan dapat diajak kerjasama terutama untuk urusan keluarga adalah hal yang utama serta menarik untuknya.
Pasangan yang neko-neko, banyak gaya, hingga lebih suka memperhatikan diri sendiri bukan nilai plus baginya dan bukan termasuk cara memilih pasangan dengan rasional tentunya.
Kebanyakan laki-laki yang punya masa depan cerah justru datang dari cara berpikirnya yang mempesona dan dapat menjadi daya tarik tersendiri. Namun pastinya kecerdasan ini tidak digunakan sebagai ajang pamer dan omong kosong semata ya!
Baca Juga: Memaafkan Pasangan yang Selingkuh, Mungkinkah? Ini Kata Psikolog
4. Banyak yang Diamati Saat Memilih Jodoh Seumur Hidup
Saat memilih pasangan dengan rasional dan untuk seumur hidup, wanita harusnya mampu melihat jauh ke depan, bukan semata-mata berfokus pada satu dua hal saja, misalnya yang paling tampan, atau yang paling kaya. Background keluarga juga penting, terutama bagaimana cara mereka membangun relasi dengan orang lain.
Ini kaitannya dengan cara hidup di lingkungan sosial. Orang yang mampu membawa diri dengan baik di lingkungan sosial pasti akan lebih mudah menjalani hidup daripada yang acuh tak acuh.
Psikolog Verauli juga menganjurkan sebelum memutuskan memiliki hubungan serius dengan orang lain, kita juga perlu tahu bagaimana riwayat orang tersebut saat berpacaran hingga bagaimana lingkup pertemanannya.
Tak hanya itu saja, wanita juga harus pandai mengamati bagaimana cara lelaki tersebut menyelesaikan masalahnya dan bagaimana cara ia merespon terhadap lawan jenis.
5. Memilih Pasangan dengan Rasional, Menikah Bukan Perkara Cinta Saja, Namun Kemapanan Juga Perlu
Semua orang pasti setuju saat berbicara tentang kemapanan. Ada beberapa kemapanan yang diharapkan dimiliki kedua pasangan sebelum memutuskan untuk menikah, beberapa di antaranya adalah kemapanan materi, cara berpikir, cara mengelola emosi, hingga pengetahuan agama sebagai pedoman menjalani kehidupan.
Pahami kata kemapanan di sini ya Parents, yang dimaksudkan kemapanan yang asalnya dari usaha laki-laki itu sendiri tanpa campur tangan orang tua.
Psikolog Verauli juga mengungkapkan, laki-laki harus mampu berdiri sendiri untuk mengusahakan modal nikah dan nafkah untuk keluarga nantinya.
Baginya, laki-laki yang hanya mokondo, serba tergantung pada orang lain, gagal bertanggung jawab untuk dirinya, hingga suka pamer harta orang tua adalah sebuah pantangan.
Jika ingin memilih pasangan dengan rasional, maka bagian ini tidak boleh dilewatkan karena termasuk bagian terpenting.
6. Validasi dari Keluarga Penting untuk Didengarkan
Sebelum mengenalkan pada orang tua, validasi anggota keluarga lain bahwa calon pasangan ini layak untuk menemani seumur hidup juga penting, namun kita perlu lihat kembali apakah validasi tersebut murni untuk kebaikan kita atau ada kepentingan lain yang tidak bertanggung jawab.
Menurut Verauli, data menyebutkan bahwa pernikahan yang dijodohkan oleh kedua pihak keluarga justru punya tingkat keberhasilan lebih tinggi karena keduanya mendapatkan dukungan dan validasi penuh dari seluruh anggota keluarga besar serta merupakan sebuah modal dalam memilih pasangan dengan rasional.
Baca Juga:
Ingin Hubungan Romantis? Ajukan Pertanyaan Berikut Ini
Tak Selamanya Buruk, Ini 7 Keuntungan Memiliki Suami yang Lebih Tua
7 Alasan Perlu Beri Pelukan Romantis pada Pasangan Setiap Hari, Sudah Melakukannya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.