Progam hamil idealnya memang direncanakan dengan matang. Untuk menjaga jarak atau menunda, maka menggunakan alat kontrasepsi pun bisa dipilih. Mengingat ada banyaknya jenis alat kontrasepsi, ada banyak faktor yang memengaruhi pemilihan alat kontrasepsi. Salah satunya, pertimbangan memilih memilih alat kontrasepsi sesuai usia.
Dalam hal ini, dr. M. Charnain Ibrahim, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya, menegaskan merencanakan, rencana dan pemilihan setiap keluarga pastinya berbeda. Oleh karena itu disediakan beragam pilihan alat kontrasepsi atau KB (Keluarga Berencana) yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Pilihan metode pencegahan kehamilan pun amat beragam, ada yang menggunakan alat ada juga yang obat. Antara lain adalah sebagai berikut.
- Alat: IUD (intrauterine device atau alat kontrasepsi dalam rahim), implant, kondom
- Obat: Obat hormon berupa pil kombinasi dan suntik hormon
- Metode: Coitus interruptus (melakukan interupsi sebelum ejakulasi untuk mencegah kehamilan), kalender masa subur, dan sterilisasi tuba
Artikel Terkait: Bingung Memilih Alat Kontrasepsi yang Paling Cocok? Ini Tips dari Dokter Kandungan
Pertimbangan Saat Memilih Kontrasepsi
Ada beberapa pertimbangan atau faktor yang mempengaruhi saat memilih alat kontrasepsi, yaitu
- Angka waktu menunda kehamilan
- Risiko kontrasepsi hormonal
- Risiko saat hamil
- Usia biologis wanita
Sebagai contoh, untuk keluarga yang berencana untuk menunda kehamilan dalam jangka pendek dapat memilih alat seperti kondom atau pil KB. Sedangkan untuk jangka panjang dapat digunakan IUD yang masa pakainya lebih lama.
Untuk memilih alat kontrasepsi yang tepat, Parents sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan bidan atau obgyn yang membantu memasang alat kontrasepsi. Biar bagaiman pun, Masing-masing alat kontrasepsi tentu memiliki kelebihan, kekurangan, dan efek sampingnya masing-masing.
Kondisi kesehatan dari Parents sendiri harus diperhatikan. Apabila Parents mengalami kondisi tidak bisa menggunakan kontrasepsi hormonal seperti suntik atau pil, dianjurkan menggunakan alat kontrasepsi non-hormonal yang tidak akan mengganggu keseimbangan hormon,
“Pemilihan kontrasepsi harus disesuaikan dari segi efektivitas dan efek samping dari kontrasepsi yang dipilih untuk setiap keluarga,” ungkap dr. Charnain.
“Secara umum dari segi efektivitas dan risiko, urutan yang dapat dipilih adalah sterilisasi tuba, IUD, implant, suntik hormon, obat hormon, kondom, kalender masa subur, dan coitus interruptus,” lanjutnya.
Pemilihan Alat Kontrasepsi Sesuai Usia
Dikutip dari Intisari Online, pilihlah alat kontrasepsi yang paling nyaman. Berikut adalah contoh pemilihan alat kontrasepsi sesuai dengan umur akseptornya.
1. Usia Muda
Di usia muda, 20 hingga tahun, dibutuhkan alat kontrasepsi yang sifatnya lebih fleksibel. Pilihan yang bisa dipertimbangkan adalah suntik dan pil hormonal, serta kondom. Perlu diperhatikan pula bahwa KB hormonal ini bisa berpengaruh terhadap kesehatan.
Sedangkan untuk penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi, menurut para ahli sebaiknya digunakan secara tandem atau berbarengan dengan alat kontrasepsi lainnya untuk meningkatkan tingkat keberhasilannya mencegah kehamilan.
2. Usia Matang
Di usia 30 hingga 40 tahun banyak pasangan yang berpikir untuk tidak lagi menambah anak karena disibukkan oleh berbagai macam rutinitas dan faktor usia.
Oleh karena itu untuk pasangan berusia matang disarankan mneggunakan metode pencegahan kehamilan yang lebih pasti. Alat KB yang bisa dipakai dalah IUD, implant atau susuk KB serta NuvaRing yaitu cincin silikon yang mengeluarkan estrogen dan progesteron untuk mencegah terjadinya ovulasi.
3. Memilih Alat Kontrasepsi Untuk Usia Pre Menopause
Lebih dari 50 persen kehamilan di atas usia 40 tahun adalah kehamilan yang tidak direncakan, oleh karena itu penggunaan alat kontrasepsi di usia 40-50 tahun pun harus tetap digunakan untuk mencegah kehamilan.
Beberapa dokter merekomendasikan penggunaan pil rendah estrogen dan progesterone untuk usia pre menopause karena pada usia tersebut produksi hormon estrogen sudah mulai melambat.
Opsi sterilisasi pun bisa dipilih karena tingkat keberhasilannya lebih tinggi dan cenderung lebih praktis untuk pasangan yang sudah masuk di tahapan usia ini.
Artikel Terkait: Mengenal 4 Alat Kontrasepsi Pria, Mana Paling Ampuh Cegah Kehamilan?
KB Untuk Perempuan di Masa Pre Menopause
Banyak pasangan yang bingung memilih alat kontrasepsi sesuai dengan usianya. Namun dr. Charnain menjelaskan bahwa pemilihan alat KB sebaiknya tidak melihat dari usia.
“Pembagian pemilihan kontrasepsi sebaiknya jangan dilihat dari faktor usia, tetapi lebih dilihat dari faktor jangka waktu menunda hamil, risiko obat hormonal, risiko penyakit apabila perempuan sedang hamil, dan usia biologis, yaitu mendekati menopause,” dr. Charnain memaparkan.
Pada perempuan yang sudah berusia matang, disarankan untuk tetap menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Banyak orang yang menganggap jika sudah memasuki usia pre-menopause, perempuan akan sulit hamil.
“Fakta menyebutkan bahwa ibu yang mendekati menopause tetap saja bisa hamil walaupun persentasenya rendah,” jelasnya.
Pada perempuan Indonesia rata-rata menopause terjadi pada usia 50-55 tahun. Menopause dini juga bisa terjadi tergantung dari usia biologis masing-masing wanita. Usia biologis di sini maksudnya adalah usia dari sel-sel tubuh yang menggambarkan seberapa tua tubuh.
“Usia 40 tahun masih banyak yang secara biologis dapat hamil. Pemilihan yang lebih baik untuk menunda kehamilan pada usia 40 tahun ke atas adalah dengan kontrasepsi sterilisasi tuba, IUD, atau implant,” dr. Charnain menambahkan.
Semoga informasi memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan usia berikut bisa bermanfaat untuk Parents sekalian, ya.
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca Juga:
Kontrasepsi pil kb tidak disarankan untuk orang dengan 5 kondisi ini, catat!