Kerap Dibandingkan, Kenali Keuntungan dan Risiko Melahirkan Normal vs Caesar

Setelah mengetahui keuntungan dan risiko dari masing-masing prosedur persalinan, diharapkan Bunda bisa memutuskan metode yang tepat untuk melahirkan buah hati.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Melahirkan normal vs caesar sudah menjadi topik perdebatan lama di antara ibu-ibu muda. Namun, perdebatan ini tentunya tidak begitu berguna, karena setiap metode persalinan memiliki manfaat dan risikonya masing-masing. 

Apa saja risiko dan manfaat dari melahirkan secara normal dan caesar? Yuk, simak penjabarannya di sini.

Melahirkan Normal vs Caesar, Bunda Pilih yang Mana?

Sebagian besar ibu hamil mungkin akan memilih persalinan normal yang melewati vaginal. Selain karena alasan lalami, ada juga anggapan bahwa melahirkan dengan persalinan normal lebih sah dikatakan sebagai ibu karena sudah merasakan rasa sakitnya. Namun, persalinan dengan metode caesar juga terus meningkat intensitasnya. 

Artikel Terkait: Mengenal Kelahiran En Caul: Risiko, Penyebab, Jenis, sampai Mitosnya

Melahirkan Secara Normal

Melahirkan secara normal adalah metode persalinan melalui vagina tanpa operasi pembedahan. Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan risiko melahirkan secara normal.

Keuntungan Melahirkan Normal

1. Proses Persalinan dan Pemulihan yang Lebih Cepat dan Singkat

Proses persalinan normal biasanya membutuhkan waktu yang lebih singkat. Apalagi, proses pemulihannya juga lebih cepat dibandingkan dengan melahirkan secara caesar.

Dengan begitu, ibu dan buah hati bisa lebih cepat meninggalkan rumah sakit. Pada umumnya, bila dinilai sudah cukup sehat dalam waktu 24 sampai 48 jam, ibu sudah dapat meninggalkan rumah sakit.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Jika ibu hamil melakukan persalinan normal pada kehamilan pertama, biasanya ia mampu untuk melakukan prosedur yang sama pada persalinan selanjutnya.

2. Ibu Dapat Melakukan Bonding dengan Bayi secara Lebih Cepat

Lantaran proses pemulihan yang cepat, ibu bisa segera melakukan interaksi dengan buah hati yang baru dilahirkan. Ibu juga bisa melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dan memberikan ASI eksklusif sesegera mungkin.

3. Ibu dan Bayi Memiliki Risiko Kesehatan yang Lebih Sedikit

Jika melakukan persalinan normal, ibu akan terhindar dari segala risiko pascaoperasi seperti perdarahan, infeksi reaksi anestesi, dan sakit yang berkepanjangan. Bayi yang dilahirkan pun memiliki tingkat kesehatan yang lebih tinggi karena bisa langsung berinteraksi dengan ibundanya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

4. Biaya yang Lebih Murah

Biaya persalinan normal jelas jauh lebih rendah dibandingkan dengan persalinan secara caesar.  

Risiko Persalinan secara Normal

Selain keuntungan yang sudah disebutkan di atas, ada juga risiko melakukan persalinan normal sebagai berikut.

1. Risiko Komplikasi saat Persalinan, Misalnya Perdarahan

Risiko pendarahan hebat saat persalinan normal adalah sesuatu yang susah untuk diprediksi. Terkadang ada saja kasus di mana ibu hamil dengan risiko rendah dan dengan kesehatan yang baik bisa mengalami perdarahan saat melakukan persalinan normal.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Persalinan normal juga riskan menyebabkan ibu hamil mengalami cedera saat proses melahirkan. Jika bayi yang dikandung memiliki ukuran yang cukup besar, ada kemungkinan bahwa ibu mengalami cedera, misalnya memar pada kulit atau retak tulang saat proses persalinan.

Artikel Terkait: Pendarahan Setelah Melahirkan

2. Risiko Vagina yang Harus Dijahit Jika Robek atau Digunting 

Prosedur episiotomi atau vagina yang mesti dijahit ketika robek saat proses persalinan merupakan salah satu risiko yang paling sering terjadi ketika Bunda memutuskan untuk melakukan persalinan secara normal. 

Selain itu, ketika bayi melewati vagina ibundanya, ada risiko kulit ke jaringan di sekitar vagina akan melar dan robek hal ini bisa menyebabkan melemahnya otot pinggul yang berfungsi mengontrol air seni.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

3. Risiko Sakit di Sekitar Daerah Perineum

Setelah melakukan persalinan normal, biasanya ibu akan mengalami sakit yang cukup lama di daerah vagina dan anus atau lebih sering disebut dengan perineum.

Melahirkan dengan Prosedur Operasi Caesar

Persalinan dengan prosedur caesar makin diminati banyak orangtua di zaman sekarang. Persalinan melalui bedah caesar dilakukan dengan cara mengeluarkan bayi melalui sayatan dari perut ibu. Biasanya, prosedur caesar dilakukan di usia kehamilan di atas 38 minggu. 

Berikut ini adalah keuntungan dan risiko persalinan yang dilakukan secara bedah caesar.

Keuntungan Melahirkan secara Caesar

Berikut ini adalah beberapa keuntungan persalinan dengan operasi caesar.

1. Menjadi Solusi bagi Ibu Hamil yang Memiliki Risiko Komplikasi Kehamilan Tinggi

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Ibu hamil dengan risiko komplikasi yang tinggi serta tidak disarankan melakukan persalinan secara alami seperti:

  • Usia lebih dari 35 tahun
  • Minum alkohol atau obat-obatan saat hamil
  • Pernah menjalani operasi sebelumnya pada rahim, seperti operasi caesar
  • Memiliki riwayat kondisi medis seperti diabetes, preeklamsia, atau masalah pembekuan darah
  • Mengandung lebih dari satu janin
  • Mengalami komplikasi tertentu selama kehamilan, seperti hambatan pertumbuhan janin atau masalah dengan plasenta

2. Menurunkan Risiko Cedera Kelahiran

Risiko cedera kelahiran, seperti distosia bahu atau janin mengalami patah tulang, yang umumnya didapat dari persalinan secara alami bisa dicegah dengan melakukan operasi caesar.

3. Bisa Memilih Waktu Kelahiran 

Lantaran persalinan dilakukan dengan operasi caesar, Bunda bisa memilih sendiri tanggal kelahiran buah hati asalkan masih dalam rentang waktu yang ditentukan oleh dokter. 

Risiko Melahirkan secara Operasi Caesar

1. Waktu Pemulihan yang Lebih Lama

Ibu yang mengalami persalinan dengan operasi caesar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk pulih, dibandingkan dengan waktu pemulihan setelah persalinan normal. Setidaknya dibutuhkan waktu 4-6 minggu agar bisa pulih setelah operasi caesar. Luka operasi juga menimbulkan bekas luka dan rasa nyeri. 

2. Dampak Pasca Persalinan Terasa Lebih Lama

Setelah melakukan operasi caesar, biasanya Bunda akan dilarang melakukan berbagai aktivitas, seperti olahraga, mengendarai mobil, dan mengangkat beban berat. Selain itu, luka sayatan bekas operasi caesar juga memerlukan perawatan yang rutin dan teratur. 

Ada juga kemungkinan terjadinya komplikasi akibat anestesi pascaoperasi, seperti mual, mengantuk, pusing, sakit kepala parah, hingga kerusakan saraf.

Artikel Terkait: Merawat Luka Pasca Operasi Caesar

3. Tidak Bisa Langsung Membangun Koneksi dengan Bayi yang Baru Lahir

Melansir dari laman Hellosehat, perempuan yang melakukan operasi caesar tidak bisa langsung memberikan ASI eksklusif bagi buah hatinya.

4. Kemungkinan Kembali Melakukan Operasi Caesar di Proses Persalinan Selanjutnya

Setelah pernah melakukan operasi caesar, biasanya persalinan selanjutnya pun akan direkomendasikan untuk melakukan prosedur yang sama.

Dari yang sudah dijelaskan tadi, faktanya kedua metode persalinan tersebut memang memiliki keuntungan dan risikonya masing-masing, sehingga jangan lagi membeda-bedakan antara proses melahirkan normal vs caesar. Lagi pula, predikat "ibu" tidak hanya diperoleh dari bagaimana proses persalinan yang dijalaninya.

Sumber: Alodokter, Healthline, Hellosehat

Baca Juga:

id.theasianparent.com/ibu-melahirkan-di-rumah/

Penulis

Rian Andini