Maulid Nabi Muhammad SAW jatuh pada tanggal 16 September pada tahun 2024 ini. Hari ini menjadi salah satu hari besar keagamaan dan ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Jika Parents, termasuk yang merayakannya setiap tahun, ketahui terlebih dahulu sejarah singkat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Pada dasarnya, Maulid atau Milad dalam bahasa Arab berarti hari lahir. Maka dari itu, perayaan Maulid Nabi dimaksudkan untuk merayakan hari kelahiran Rasulullah SAW.
Di Indonesia sendiri perayaan ini sudah menjadi tradisi. Bahkan, ada beberapa tradisi unik yang berasal dari berbagai daerah dari penjuru negeri.
Artikel Terkait: 20 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW untuk Kerabat dan Orang Tersayang
Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal menurut kalendar Hijriyah di kota Mekkah. Mengutip dari Suara, asal muasal hari kelahiran Rasulullah dirayakan sebagai peringatan ini dimualai sejak abad ke-4 Hijriyah oleh Dinasti Fathimiyyun di Mesir yang berkuasa pada tahun 362-567H.
Maulid Nabi pertama kali diperingati pada zaman khalifah Mu’iz Ii Dinillah. Sayangnya, perayaan Maulid sempat dilarang pada masa kepimpinan Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy. Peringatan tersebut kembali dilakukan ketika Salahuddin Al Ayyubi berkuasa pada tahun 579 Hijriyah.
Perayaan dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan semangat juang umat Islam yang tengah menghadapi Perang Salib untuk merebut Yerussalem kembali. Awalnya, usulan tersebut ditolak pihak ulama karena dinilai tak sesuai syariat.
Ada beberapa pendapat lain yang mengatakan bahwa peringatan Maulid pertama kali diadakan pada masa pemerintahan khalifah Mudhaffar Abu Said, seperti dilansir dari Detik.
Saat itu, khalifah tengah mencari cara untuk membangkitkan heroisme umat Muslim yang sedang berperang melawan Jengis Khan.
Perayaan Maulid Nabi diadakan besar-besaran selama tujuh hari tujuh malam untuk memperlihatkan kebesaran umat Islam dan daerah-daerah yang dimpimpinnya seperti Afrika Utara, Mesir dan Suriah.
Menurut informasi yang bereda, perayaan tersebut menghabiskan biaya hingga 300.000 dinar emas. Dihidangkan pula 5.000 ekor kambing, 10.000 ekor ayam, dam 100.000 keju. Acara ini pun suskes meningkatkan moral umat Islam.
Artikel Terkait: Panduan Keluarga Muslim, Belajar Silsilah Nabi Muhammad Hingga Nabi Adam
Tradisi Perayaan Maulid Nabi Unik di Indonesia
Di Indonesia sendiri tradisi perayaan Maulid Nabi mulai berkembang sejak masa Wali Songo dengan tujuan untuk menarik minat masyarakat memeluk agama Islam di tahun 1404 Masehi.
Tradisi tersebut makin berkembang hingga sekarang. Uniknya beberapa daerah tertentu memiliki tradisi Maulid Nabi yang unik dan khas, yaitu sebagai berikut.
1. Loram Kulon, Kudus, Jawa Tengah
Desa Loram Kulon di Jati, Kudus, Jawa Tengah memiliki tradisi yang unik bernama Kirab Ampyang.
Perayaan tersebut digelar dengan arak-arakan tandu berisi hidangan nasi yang dibungkus daun jati dan dirangkai menyerupai gunungan serta bermacam buah-buahan dan sayuran.
Ampyang tersebut kemudian diarak dan didoakan oleh tokoh-tokoh pemuka agama.
Setelah itu, hidangan tersebut dibagi-bagikan kepada warga. Acara ini biasanya berlangsung di halaman Masjid Wali At-Taqwa Desa Loram Kulon.
2. Maulid Nabi di Madura
Masyarakat Madura merayakan Maulid Nabi dengan acara yang disebut Muludhen, yaitu berbondong-bondong mengunjungi masjid dan melakukan berbagai macam kegiatan.
Kegiatan tersebut diantaranya adalah membaca riwayat hidup Nabi dan ceramah keagamaan. Disajikan pula berbagai hidangan untuk dimakan bersama.
3. Gorontalo
Tradisi Walima kerap dilakukan di Gorontalo untuk menyambut Maulid Nabi. Warga akan menyiapkan kue-kue tradisional seperti buludeli, wapili, dan pisangi yang disusun kemudian diarak dari rumah ke masjid terdekat.
Nantinya, kue-kue tersebut akan dibagikan kepada semua orang.
4. Yogyakarta
Grebeg Maulud di Yogyakarta dirayakan dengan parade prajurit Keraton.
Disiapkan 7 buah gunungan, yaitu tumpukan makanan yang akan diarak dari Keraton hingga Kadipaten Pura Pakualam.
Artikel Terkait: 59 Daftar Nama Bayi Pilihan Berdasarkan Nabi dan Orang yang Dekat dengan Nabi
5. Padang Pariaman
Warga Padang Pariaman memperingati hari kelahiran Rasulullah SAW dengan membuat Bunga Lado, atau pohon yang dihias dengan uang kertas.
Uang-uang tersebut kemudian disumbangkan ke panti asuhan atau masjid.
6. Maulid Nabi di Banjarmasin
Tradisi Baayun Maulid di Banjarmasin cukup unik, yaitu membuat ayunan khusus yang dihias oleh janur.
Masyarakat kemudian mengayun anak-anak bayi dalam ayunan tersebut sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran Rasulullah.
7. Aceh
Pada tanggal 12 Rabiul Awal, suku Alas dari Aceh akan memasak makanan yang bernama lemang.
Lemang terbuat dari ketan dan santan yang dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar selama empat jam lamanya.
Artikel Terkait: Bacaan yang Bisa Diamalkan saat Maulid Nabi: Shalawat Nariyah hingga Matsurat
Menarik bukan sejarah dan tradisi unik perayaan Maulid Nabi dari berbagai daerah di Indonesia? Apakah Parents sendiri memiliki cara khusus untuk merayakan hari kelahiran Rasulullah SAW ini?
***
Baca Juga:
Bisa Membuat Doa Terkabul, Ini Dia 5 Manfaat Membaca Selawat Nabi
10 Sikap Romantis Suami Kepada Istri Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW
Nama bayi perempuan shalihah terinspirasi dari nama istri para Nabi