Saat ini mata rabun tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, namun juga anak-anak. Mata rabun pada anak jika tak segera ditangani akan membuat mereka sulit beradaptasi dengan kehidupan.
Mata rabun jauh anak atau miopi merupakan suatu kondisi saat mata seseorang bisa melihat objek di dekat dengan jelas, namun akan menjadi terlihat lebih buram saat objek berada lebih jauh. Kondiis ini sangat mungkin terjaid pada anak, terlebih bila ada riwayat penyakit maupun karena kebiasaan screen time si kecil. Setidaknya ada 60% anak-anak menderita mata rabun sejak usia dini.
Lalu seperti apa sih gejala, penyebab dan cara mencegahnya?
Seperti apa gejala miopi pada anak?
Ada beberapa gejala mata rabun anak yang sebaiknya diwaspadai.
Parents, ada beberapa gejala miopi yang biasanya terjadi, di antaranya :
- Mengalami sakit kepala karena mata lelah
- Buram saat melihat benda yang jaraknya jauh
- Sering menyipitkan mata atau menutup mata sebagian untuk melihat dengan jelas
Secara lebih spesifik, ada beberapa gejala yang biasanya terjadi pada si kecil. Jika Parents menemukan si kecil memiliki gejala-gejala berikut ini, segera periksakan anak ke dokter mata. Apa saja?
- Mengalami kesulitan untuk melihat benda yang jauh
- Melakukan aktivitas yang melibatkan penggunaan mata dari jarak dekat, seperti menonton TV dan membaca buku
- Sering mengeluh sakit kepala, mata berair dan mata yang nampak lelah
- Sering menggosok mata
- Si kecil terlihat lebih sering berkedip
Segera konsultasikan kondisi mata anak Anda ke dokter mata, sebaiknya periksakan secara rutin dan intens.
Artikel Terkait : Hindari Kerusakan Mata Anak Sejak Dini, Ikuti 6 Tips Kesehatan Mata Berikut
Penyebab mata rabun anak
Parents sebaiknya ketahui berbagai penyebab mata rabun yang terjadi pada si kecil.
Ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan miopi atau rabun mata si kecil bisa terjadi, di antaranya :
Genetika
Kondisi ini cenderung terjadi pada anak yang memiliki riwayat miopi di keluarganya. Risikonya akan jauh lebih meningkat bila kondisi ini terjadi pada kedua orangtua
Kebiasaan dalam keseharian
Seorang anak yang lebih sering terpapar screen time, membaca dalam Kondiis ruangan yang gelap, bisa meningkatkan risiko mengalami miopia. Oleh karena penting bagi orangtua untuk memerhatikan kebiasaan yang mencakup durasi screen time dalam keseharian.
Selain itu, seorang anak yang lebih sering berada di dalam ruangan akan lebih rentan mengalami miopi dibandingkan anak yang menghabiskan waktu di luar ruangan.
Mencegah mata rabun pada anak
Untuk mencegah kondisi miopi, ada beberapa upaya yang bisa Parents lakukan.
Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai orangtua agar si kecil tak terkena rabun mata. Apa saja?
- Berikan contoh anak Anda untuk membaca sambil duduk bukan sambil tiduran. Berikan jarak minimal 30 cm dari mata ke buku.
- Larang si kecil untuk menatap layar terlalu dekat, baik layar televisi maupun layar gadget.
- Pastikan kamar si kecil memiliki pencahayaan yang baik untuk mendukung aktivitas hariannya, agar ia tak membaca di tempat yang redup.
- Untuk usia anak dini, berikan batasan waktu untuk menonton TV dan menggunakan komputer atau gadget untuk menjauhkannya dari risiko rabun mata si kecil.
- Ingatkan mereka untuk selalu beristirahat setelah melakukan aktivitas membaca selama 30 menit.
- Minta mereka untuk melakukan aktivitas di luar ruangan dengan pemandangan hijau, ketimbang di dalam ruangan dan terpapar radiasi dari peralatan elektronik.
- Untuk mencegah keterlambatan pengobatan, setidaknya setiap 3-6 bulan sekali bawalah si kecil ke dokter mata untuk melakukan pemeriksaan rutin.
- Jika ternyata si kecil sudah menderita rabun mata, maka berikan perawatan mata yang tepat. Dengan cara membelikan kacamata sesuai dengan resep dokter dan berikan asupan vitamin A untuk mencegah rabunnya bertambah parah.
Artikel Terkait : Mata anak bengkak? Jangan panik, ini cara jitu mengatasinya
Kira-kira si kecil sudah menunjukkan gejala rabun mata ini belum, Parents? Jika sudah terlihat, jangan ragu untuk segera konsultasikan ke dokter mengenai kondisi mata si kecil, ya!
Baca juga:
Ukuran mata besar adalah satu gejala kelainan Sindrom Axenfeld Rieger, apa bahayanya?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.