X
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan ProdukMasuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Artikel Premium
  • Breastfeeding Week 2023
  • Cari nama bayi
  • Perawatan Ibu dan Bayi
  • Kulit Bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Parenting
    • Keluarga
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
    • Marvelous Asian Mums Special 2021
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Videos
    • Kata Pakar Parenting
    • Plesiran Ramah Anak
    • Pilihan Parents
    • Kisah Keluarga
    • Kesehatan
    • Kehamilan
    • Event
    • Tumbuh Kembang
  • Belanja
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP
  • Awards
    • TAP x Tokopedia Awards 2023

Inilah 4 jenis gangguan pendengaran pada anak dan cara mengobatinya!

Bacaan 4 menit

Saat ini, 466 juta orang di dunia mengalami gangguan pendengaran. 7 persen diantaranya adalah anak anak. Berikut ini kami akan berikan penjelasan lengkap mengenai masalah pendengaran yang bisa menimpa anak.

Jenis-jenis masalah pendengaran pada anak yang perlu Anda ketahui

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher yang berpraktik di RS Pondok Indah, dr. Hably Warganegara, Sp. THT-KL, MARS menjelaskan beberapa jenis gangguan pendengaran pada anak berikut ini:

#1: Tuli Kongenital

Jenis-jenis masalah pendengaran pada anak.

Jenis dan terapi gangguan pendengaran pada anak

Tuli konginetal yaitu tuli berat/sangat berat yang terjadi sejak lahir. Tuli konginetal disebabkan oleh faktor bawaan (riwayat hamil, riwayat lahir), dan didapat (infeksi).

Gejala tuli konginetal yaitu anak belum dapat bicara sesuai usia (delayed speech). Tuli konginetal dapat menyebabkan berbagai masalah seperti:

  • Gangguan THT (25 % penyebab gangguan bicara pada anak )
  • Ganggaun psikologi
  • Gangguan sentral.

Untuk mengetahui apakah anak mengalami tuli konginetal, Bunda wajib curiga jika anak mengalami hal-hal berikut ini:

  • 12 bulan belum dapat mengoceh atau menirukan bunyi
  • 18 bulan tidak mampu menyebut 1 kata yang memiliki arti
  • 24 bulan perbendaharaan kata kurang dari 24 kata
  • 30 bulan belum dapat merangkai kata.

Pengobatan terhadap tuli konginetal:

  • Pasang Alat Bantu Dengar (ABD)
  • Implan koklea (operasi)
  • Penanganan setelah pemakaian ABD/Implan Koklea (Habilitasi Pen Audio Verbal Therapy (AVT/terapi mendengan
  • Memasukkan anak pada sekolah khusus, dan memberikan pemahaman pada masyarakat dan sekolah.

#2: Gangguan Pendengaran Akibat Bising (GPAB)

Jenis-jenis masalah pendengaran pada anak.

Jenis-jenis masalah pendengaran pada anak.

Gangguan pendengaran akibat bising adalah penurunan pendengaran atau tuli akibat terkena suara bising yang cukup keras dalam jangka lama. Gangguan GPAB terletak di telinga tengah.

Bising yang dapat menimbulkan gangguan bisa berasal dari bising industri pabrik, tempat bermain anak, penggunaan gadget, earphone, dan lainnya. Hably bahkan menyebutkan pada beberapa tempat bermain anak, kebisingan biasanya diatas 90 desibel.

“Di beberapa kota di Indonesia, tempat bermain anak memiliki tingkat kebisingan rata-rata di atas 90 dB, jadi orangtua bukannya menyenangkan anak, tapi justru membahayakan pendengaran anak,” ungkapnya.

#3: Otitis Media Akut (OMA)

Jenis-jenis masalah pendengaran pada anak.

Jenis-jenis masalah pendengaran pada anak.

OMA atau biasa disebut congek, yaitu infeksi akut telinga tengah oleh bakteri atau virus. Gejala OMA yaitu rasa penuh dan nyeri telinga. OMA biasanya diawali batuk pilek/ISPA.

OMA Sering disebabkan oleh batuk pilek. Faktor risiko OMA yaitu usia bayi & anak. Sering Pilek berulang (RINITIS ALERGI). Makanan minuman seperti sering makan fast food, Hipertrofi adenoid dan Imunitas rendah.

Pengobatan OMA yaitu harus kontrol ke dokter spesialis THT.  Kontrol sampai dinyatakan gendang telinga telah menutup.

#4: Kotoran telinga

masalah pendengaran

Jenis-jenis masalah pendengaran pada anak.

Kotoran telinga atau disebut juga serumen, diproduksi dari kelenjar sebasea dan kelenjar seruminosa. Serumen dapat keluar sendiri akibat migrasi epitel dan gerak rahang. Serumen berada di 1/3 bagian luar liang telinga, dan bisa terdorong kedalam.

Saat melakukan pemeriksaan pada banyak anak di beberapa daerah di seluruh Indonesia, dr. Hably menceritakan bahwa dirinya banyak menemui kasus anak anak yang mengalami penurunan pendengaran akibat penumpukan serumen.

Serumen memang tidak bisa dibersihkan sembarangan karena terdiri dari banyak jenis, yaitu:

  • Gumpalan keras, yang terdorong ke dalam telinga
  • Jenis kotoran kering, biasanya tidak bisa terambil tanpa cutton bud, dan berisiko terdorong ke dalam telinga
  • Kotoran normal yaitu yang bisa keluar sendiri tanpa dibersihkan
  • Jenis Kotoran keras, juga sulit dibersihkan dengan cutton bud dan bisa terdorong ke dalam

Di Indonesia sendiri, lebih banyak debu jadi masyarakatnya berisiko memiliki kotoran telinga yang lebih banyak. Dan 10 persen anak mengalami kotoran telinga yang tidak normal, dan mengalami gangguan pendengaran karena kotoran telinga ini.

Gangguan pendengaran ini dapat ditangani dengan cara menyempatkan diri membawa anak ke dokter THT untuk mengetahui jenis kotoran telinga anak. Jangan sampai kotoran telinga menumpuk dan menimbulkan gangguan pendengaran.

Cerita mitra kami
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Rayakan Hari Cuci Tangan Sedunia, Lifebuoy Edukasi Anak Indonesia untuk Jadi #JuaraCuciTangan
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
Nikmati Layanan Konsultasi Dokter Gratis Hasil Kolaborasi Lifebuoy dan Halodoc untuk Perlindungan Keluarga Sehat
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
4 Cara Mudah Tetap Sehat & Bebas Kuman Saat Liburan
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit
5 Perlindungan Agar Anak Tidak Mudah Sakit

*** 
Semoga bermanfaat.

 

Referensi:  Web MD

Baca juga:

Waspada infeksi telinga pada bayi, kenali gejala dan cara penanganannya berikut ini

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Nia Lara Sari

Diedit oleh:

Fitriyani

  • Halaman Depan
  • /
  • Kesehatan
  • /
  • Inilah 4 jenis gangguan pendengaran pada anak dan cara mengobatinya!
Bagikan:
  • Gangguan Pendengaran pada Anak: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

    Gangguan Pendengaran pada Anak: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

  • 8 Penyebab kulit mengelupas dan gatal, kenali cara mengatasinya berikut ini!

    8 Penyebab kulit mengelupas dan gatal, kenali cara mengatasinya berikut ini!

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Bangkitkan Gairah, Ini 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual untuk Ditonton Bersama Pasangan

    Bangkitkan Gairah, Ini 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual untuk Ditonton Bersama Pasangan

  • Gangguan Pendengaran pada Anak: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

    Gangguan Pendengaran pada Anak: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

  • 8 Penyebab kulit mengelupas dan gatal, kenali cara mengatasinya berikut ini!

    8 Penyebab kulit mengelupas dan gatal, kenali cara mengatasinya berikut ini!

  • 10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

    10 Artis yang Tak Malu Gendong Anaknya dengan Kain Jarik

  • Bangkitkan Gairah, Ini 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual untuk Ditonton Bersama Pasangan

    Bangkitkan Gairah, Ini 12 Film Dewasa Thailand yang Sensual untuk Ditonton Bersama Pasangan

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
  • Tumbuh Kembang
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Praremaja
    • Usia Sekolah
  • Parenting
    • Pernikahan
    • Berita Terkini
    • Seks
    • Keluarga
  • Kesehatan
    • Penyakit
    • Info Sehat
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Keuangan
    • Travel
    • Fashion
    • Hiburan
    • Kecantikan
    • Kebudayaan
  • Lainnya
    • TAP Komuniti
    • Beriklan Dengan Kami
    • Hubungi Kami
    • Jadilah Kontributor Kami
    • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Sri-Lanka flag Sri Lanka
  • India flag India
  • Vietnam flag Vietnam
  • Australia flag Australia
  • Japan flag Japan
  • Nigeria flag Nigeria
  • Kenya flag Kenya
© Copyright theAsianparent 2023. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

theAsianparent heart icon
Kami ingin mengirimkan Anda informasi terbaru seputar gaya hidup.