Menjadi Orang Tua, Maya Septha Belajar Parenting dari Pengalaman Masa Kecilnya

Maya Septha banyak belajar dari pengalaman masa kecil dalam mengasuh buah hatinya kini. Berikut ceritanya!

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Maya Septha menjadi salah satu publik figur yang kerap membagikan pengalamannya soal parenting. Kali ini ia bercerita tentang pengalaman masa kecil yang bisa dijadikannya ilmu dalam mengasuh buah hati. 

Aktris kelahiran 12 September 1986 ini memang tengah menikmati perannya sebagai ibu untuk anak-anaknya. Maya menikah dengan Krisna Wardhana Sidarta pada 16 Juni 2012. Keduanya dikaruniai tiga orang anak yakni Devon Sidarta, Kathleen Sidarta, dan Davinka Sidarta. 

Menurutnya, setiap ibu tentu pernah menjadi anak sehingga pengalamannya saat kecil dijadikan bahan pembelajaran dalam mengasuh buah hatinya saat ini. Berikut cerita Maya Septha selengkapnya! 

Artikel Tetkait: Pumping bikin ASI seret? Maya Septha patahkan anggapan ini dengan fakta!

Maya Septha Belajar Parenting dari Pengalaman Masa Kecil

Sumber: Instagram

Maya Septha mengungkapkan banyak pelajaran tentang parenting yang bisa diambil dari pengalaman masa kecil. Orang tua bisa mempelajari hal-hal yang diperoleh atau tidak didapatkan saat kecil dahulu kemudian menerapkannya untuk anaknya. Tentu saja dengan memperbaiki hal-hal yang dahulu dianggap kurang tepat. 

"Kita bisa ambil pembelajaran dari masa kecil kita sendiri sebagai anak. Apa yang kita inginkan. Apa yang seharusnya terjadi. Mana yang baik dan sudah benar. Mana yang salah dan kita inginkan berbeda," katanya dalam akun Instagram pribadinya. 

Menurut perempuan 35 tahun itu, orang tua juga dapat memilah pengalaman yang bisa dan tidak bisa diterapkan pada anak untuk saat ini. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Artikel Terkait: Maya Septha melahirkan anak ketiga, ini detik-detik kisah persalinannya

Menjadi Orang Tua Tidak Semudah yang Dibayangkan 

Sumber: Instagram

Terkadang orang tua ingin memenuhi sesuatu yang tidak diperolehnya saat kecil kepada anaknya saat ini. Begitu pun Maya Septha yang kerap memiliki keinginan dan sejumlah ekspektasi terhadap orang tuanya.  

Hal-hal yang tidak didapat dari orang tuanya dahulu, ingin ia berikan kepada anak-anaknya kini. Namun, setelah dirinya menjadi seorang ibu, ternyata hal tersebut tidak semudah yang dibayangkan. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

"Setelah berada di posisi orang tua baru mengerti betapa tidak mudah menjalankan seperti yang kita inginkan saat menjadi anak. But that's a start," katanya lagi! 

Pengalaman Masa Kecil yang Buruk Juga Bermanfaat

Sumber: Instagram

Ibu tiga anak itu juga menuturkan bahwa ia ingin memenuhi segala yang dibutuhkannya saat kecil kepada anaknya saat ini. Menurutnya, hal tersebut bagaikan merawat inner child-nya. Tidak hanya kenangan indah, pengalaman buruk pun bermanfaat baginya setelah menjadi orang tua. 

Saya belajar menjadi sosok orang tua seperti yang saya inginkan dan saya butuhkan saat saya anak-anak. Bagaikan merawat inner child saya sendiri lewat anak-anak saya. Terkadang luka itu ada manfaatnya. Saya jadi memperhatikan apa yang kebanyakan orang lewatkan. Karena saya pernah mengerti posisi sebagai anak,” jelasnya.

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Melansir Psychology Today, inner child merupakan sekumpulan peristiwa masa kecil yang baik maupun buruk. Peristiwa tersebut dapat membentuk kepribadian seseorang pada saat ini. Hal tersebut tanpa sadar membuat orang tua juga turut menerapkannya kepada anak. 

Artikel Terkait: Maya Septha berbagi rahasia agar rumah tangga sehat dan bahagia

Lebih Mengerti Anak

Sumber: Instagram

Maya Septha menuturkan bahwa setiap orang tua sebenarnya pernah menjadi seorang anak. Hal tersebut sebenarnya cukup untuk mereka lebih memahami anak-anaknya karena pernah berada di posisi yang sama. Bukan justru sebaliknya, anak yang diminta untuk selalu memahami orang tuanya. 

Bukankah kita semua pernah jadi anak? Sebetulnya lebih masuk akal untuk kita mengerti posisi anak, daripada anak kita mengerti posisi kita sebagai orang tua.

Baginya, masa kanak-kanak yang pernah dilewatinya justru menjadi sebuah pelajaran agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pengalaman masa lalunya sebagai anak membuatnya tidak ingin melewatkan hal-hal yang dahulu tidak diperolehnya. 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan

Siapa yang juga mati-matian belajar parenting berkaca dari pengalaman sebagai anak?  Tidak ingin melewatkan apa yang dulu terlewatkan. Tidak mau menjalani rute yang sama,” ujarnya menutup ceritanya. 

Itulah cerita Maya Septha tentang pengaruh pengalaman masa kecil terhadap pola asuh anaknya kini. Hal tersebut memberikan banyak pelajaran untuknya. Bagaimana dengan Parents, apakah juga menjadikan pengalaman masa kecil sebagai pelajaran dalam mengasuh anak?

Baca Juga: 

Loading...
You got lucky! We have no ad to show to you!
Iklan