Aktris cantik Marshanda kini terlihat kompak dalam urusan membesarkan buah hatinya, Sienna, bersama sang mantan suami. Bagaimana ya gaya co parenting Marshanda mengasuh anak bersama Ben Kasyafani?
Sama seperti orangtua lainnya yang menginginkan bisa hadir mendampingi buah hati tercinta, hal ini pun dirasakan oleh Marshanda. Meskipun pernikahanya kandas di tengah jalan, bukan berarti putrinya tidak bisa mendapat limpahan kasih sayang orangtuanya.
Meski hubungan Ben dan Caca sempat merenggang pasca bercerai, namun keduanya kini tampak lebih legowi bahkan menjalani co parenting.
Walaupun hak asuh Sienna jatuh kepada Ben, mantan pasangan suami istri ini tampak harmonis dalam membesarkan Sienna. Bahkan Caca dan Ines, istri kedua Ben Kasyafani, terlihat kompak saat bersama si kecil Sienna.
Apa, ya, rahasianya bagi pasangan yang sudah berpisah agar tetap kompak dalam mengasuh anak? Melalui tayangan IGTV di akun pribadinya, Marshanda membagikan sejumlah tips mengasuh anak bagi pasangan yang telah bercerai.
Tips Marshanda Mengasuh Anak Pasca Bercerai
Co-parenting adalah istilah pengasuhan anak bagi pasangan yang telah mengalami perceraian. Menurut pemeran sinetron Bidadari ini, setidaknya ada 5 poin yang harus diperhatikan dalam co-parenting.
1. Saling mendukung dan menghormati
Menurut Caca, saling mendukung dan saling menghormati adalah kunci utama dalam co-parenting. Hal itulah yang ia lakukan bersama mantan suaminya, Ben Kasyafani, beserta Ines, istri kedua Ben.
“Tentu saja itu sangat penting untuk kebahagiaan anak,” kata Caca.
“Bagi aku sangat penting sebagai orangtua, aku ke Ben, aku ke Ines, dan sebaliknya untuk saling menghargai dan saling menghormati sebaik yang kita bisa.”
Akan tetapi, ia menekankan, harmonis itu tak hanya ditujukan untuk kepentingan anak agar dia bahagia dan sehat secara psikologis, namun orangtua juga perlu melakukan itu berlandaskan rasa tulus.
Artikel terkait: Marshanda : Contoh Konflik Orang Tua dan Anak
2. Komunikasi yang informatif
“Setiap kali aku, Ben, atau Mama Ines ingin melakukan sesuatu atau mengambil keputusan yang penting yang akan dilakukan oleh anak kami, maka kami akan menginformasikan satu sama lain dengan lengkap detail sebelum keputusan itu diambil,” kata perempuan kelahiran Jakarta ini.
Bahkan, menurut Caca, minta izin satu sama lain jika diperlukan, untuk menghormati posisi masing-masing sebagai orangtua Sienna yang sama-sama punya andil penting dalam masa tumbuh berkembangnya.
3. Berlomba-lomba dalam menjadi orang yang berhati besar dan memberikan kebaikan
Wajar jika dalam perceraian sampai beberapa waktu sesudahnya terjadi konflik atau perbedaan pendapat dalam mengasuh anak. Caca pun tak memungkiri hal ini.
Akan tetapi, ia kemudian memilih fokus pada hal baik yang ada, ketimbang menghitung kelemahan masing-masing. Hal ini akan membantu orangtua menjadi pribadi yang lebih pemaaf, bisa memberi, dan mengerti satu sama lain.
“Seperti sekarang aku memilih untuk bersyukur bahwa Sienna punya tiga orangtua yang berlomba-lomba untuk mencintai dia dari kecil hingga dewasa,” ungkapnya.
Artikel terkait: Banyak hal buruk di media sosial, Ben Kasyafani batasi putrinya bermain medsos
4. Mengalahkan” fear of loss”
Fear of loss maksudnya ialah rasa takut sebagai orangtua yang sudah berpisah di mana mereka takut akan kehilangan peran dalam mengasuh anak. Alih-alih terjebak dalam fear of loss, Ayah dan Bunda harus bekerjasama sebaik mungkin sesuai porsi masing-masing.
Co-parenting bukan tentang siapa yang menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak-anak atau anak lebih sayang sama siapa, ayah atau ibunya.
Marshanda menegaskan, “Aku nggak akan pernah memberikan pertanyaan kepada anakku, Sienna lebih sayang Ibu atau atau Ayah? Lebih sayang Ibu atau Mama Ines?”
Baginya, pertanyaan itu justru akan membuat anak terluka. Anak tidak akan pernah mau disuruh memilih mana yang lebih disayanginya dari orangtua yang membesarkannya dengan penuh cinta.
5. Mencintai diri sendiri, cara Marshanda mengasuh anak
Setiap orangtua harus mencintai dirinya terlebih dulu sebelum bisa menyalurkan cinta kepada orang lain, termasuk anak sendiri.
“Sehingga ketika waktunya datang di mana kita bisa spend time bersama anak, kita bisa hadir secara utuh dan memberikan kebahagiaan kepada mereka karena kita sudah menyelesaikan PR untuk terlebih dahulu memberikan kebahagiaan dan kasih sayang pada diri kita sendiri,” pungkasnya.
****
Marshanda pun menekankan, “Broken home bukan sesuatu yang pasti terjadi ke semua anak yang orangtuanya bercerai. Broken home bisa terjadi saat hati anak terluka menyaksikan adanya broken respect antara orangtuanya, bercerai ataupun tidak bercerai.”
Nah, itulah tips co-parenting ala Marshanda. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Parents.
Baca juga:
Menyentuh! Ingatkan arti kehidupan, pesan Marshanda ini banjir pujian
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.