Konflik orang tua dan anak yang dialami Marshanda menyadarkan kita untuk lebih introspeksi diri.
Akhir-akhir ini kita sering melihat kasus konflik orang tua dan anak di berita TV maupun infotainmen, seperti halnya kasus Marshanda.
Konflik orang tua dan anak seperti kasus Marshanda mungkin saja menimpa keluarga ataupun orang terdekat kita, walaupun mungkin tidak se-ekstrim Marshanda yang dikabarkan mengalami gangguan jiwa.
Berita Marshanda menggelitik kami untuk mengulas bagaimanakah kita sebaiknya menempatkan diri dan bersikap sebagai orangtua ataupun sebagai anak. Berikut beberapa ulasan dari kami.
Berkaca dari kasus Marshanda, bagaimana sikap sebagai orang tua?
Menjadi orang tua tidaklah mudah, bahkan sebagian di kita merasa bahwa menjadi orang tua yang baik adalah pekerjaan tersulit di dunia. Beberapa pandangan berikut dapat menjadi bahan pertimbangan kita sebagai orang tua:
- Biaya pendidikan dan biaya hidup semakin mahal. Susahnya membesarkan anak dengan standar hidup yang baik, membuat beberapa pasangan berpikir dua kali jika ingin memiliki banyak anak.
- Jarak umur antara orang tua dan anak dapat mengakibat perbedaan pandangan dalam menyikapi suatu hal, sehingga seringkali menimbulkan konflik.
Konflik orang tua dan anak dapat terjadi karena sikap orang tua dalam memperlakukan anak.
- Dalam hal ini, tempatkanlah diri sebagai teman bagi anak Anda. Anak akan menganggap Anda sebagai sahabat dan ia tidak mencari pelarian di tempat lain.
- Kita harus benar-benar mengerti karakter anak. Setiap anak memiliki kepribadiannya sendiri. Jadilah pendengar yang baik dan jangan langsung menghakiminya.
- Bangunlah situasi intim antara orang tua dan anak seperti rutinitas makan pagi atau makan malam bersama sehingga dapat membicarakan masalah yang ada.
- Hargai pendapat anak dan libatkan mereka dalam permasalah sehari-hari, bahkan untuk masalah yang kecil sekalipun. Hal ini akan membuat hubungan orang tua dan anak jadi lebih intens.
Kasus Marshanda mengingatkan sikap kita sebagai anak
Di sisi lain, sebagai anak sebaiknya kita memiliki pandangan berikut ini (berlaku juga untuk peran kita sebagai menantu):
- Tidak ada orang tua yang sempurna. Janganlah menuntut orang tua untuk menjadi sempurna dan mengerti Anda 100%, melainkan carilah jalan keluar bersama-sama atas permasalahan yang ada.
- Tanamkanlah sikap selalu bersyukur jika Anda masih memiliki orang tua karena tidak semua orang di dunia beruntung memiliki orang tua hingga Anda berkeluarga.
- Jika orang tua dan anak memiliki jalan buntu terhadap permasalahan yang ada, bangunlah komunikasi yang lebih baik. Bila perlu carilah pihak ketiga sebagai penengah.
- Setelah Anda mempunyai anak, tentu Anda menyadari bahwa kasih sayang orang tua kepada anak sangatlah luar biasa. Dalam kasus Mashandra, semoga setelah ia melahirkan bayinya ia akan lebih bersikap lunak kepada ibunya.
Parents, semoga ulasan di atas bermanfaat.
Baca juga artikel menarik lainnya:
5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua
Mertua Sering Bikin Anda Galau? Ikuti Tips dari Kami
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.