Selain kebahagiaan, seorang lelaki akan mendapat manfaat menjadi ayah ketika ia telah berkeluarga. Setelah menjadi seorang ayah, lelaki akan cenderung lebih termotivasi untuk hidup sehat dan menjaga dirinya sendiri.
Mengacu pada laman What To Expect, berikut ini adalah 5 manfaat menjadi ayah yang didapat seorang pria.
1. Gaya hidup yang lebih sehat
Seorang pria lajang, biasanya akan memiliki gaya hidup yang kurang sehat. Dia cenderung mengabaikan kesehatan, kurang tidur, pola makan yang buruk, atau cuek saja tidak memakai sabuk pengaman atau helm saat berkendara.
Akan tetapi, setelah menjadi seorang ayah, semua itu akan berubah. Kedewasaan pola pikir seorang pria akan muncul saat anak pertamanya lahir.
Sebuah survey menemukan fakta, bahwa ketika seorang pria telah menjadi ayah, ia lebih termotivasi untuk makan dengan sehat, olahraga rutin, dan mengurangi alkohol. Bahkan mereka lebih cenderung menghindari situasi yang bisa membahayakan diri mereka sendiri. Sesuatu yang biasanya akan dianggap sebagai tantangan oleh pria lajang.
Para ahli menyatakan, masa transisi menjadi seorang ayah, adalah waktu terbaik untuk menghentikan kebiasaan buruk, dan beralih ke gaya hidup yang lebih sehat.
Keinginan untuk selalu hadir dalam setiap fase kehidupan sang anak, bisa jadi memotivasi para ayah untuk hidup lebih sehat. Selain itu, perasaan bertanggung jawab untuk memberi nafkah dan kasih sayang, juga akan membuat ayah lebih menjaga dirinya, agar selalu bisa pulang ke rumah dengan selamat dan bertemu keluarga yang dicintainya.
2. Termotivasi untuk berhenti merokok
Semua orang tahu bahaya rokok, namun bagi pria yang sudah kecanduan merokok, dia akan sulit untuk menghentikan. Akan tetapi, setelah memiliki anak, kini ia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tapi juga kesehatan anaknya.
Apalagi, bayi yang terpapar asap rokok rentan terkena masalah pernafasan, bahkan bisa mengalami SIDS (Sindrom kematian mendadak). Ayah yang baik, akan mengurangi kebiasaan merokoknya demi anak, bahkan berhenti sama sekali.
Artikel Terkait: Waspada Sindrom Bayi Mati Mendadak (SIDS)
Sebuah studi menemukan, bahwa pria perokok memiliki kecenderungan untuk berhenti saat ada peristiwa penting dalam hidupnya. Menjadi seorang ayah menjadi peristiwa paling penting dalam hidup pria, sehingga dia akan termotivasi untuk berhenti merokok setelah bayi lahir.
3. Jantung yang lebih sehat
Sebuah studi yang dilakukan Sekolah Kesehatan Universitas Stanford, menyatakan bahwa pria yang memiliki anak memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit jantung yang mematikan.
Studi ini meneliti 135 ribu pria yang sudah menikah. Peneliti menemukan bahwa, para ayah yang memiliki dua anak atau lebih, memiliki kecenderungan 17% lebih rendah untuk terkena penyakit jantung dan stroke, dibandingkan mereka yang tidak memiliki anak.
Para peneliti masih belum tahu pasti, mengapa para ayah memiliki kecenderungan ini. Bisa jadi karena pria yang tak memiliki anak, memiliki gaya hidup yang kurang sehat.
Selain itu, salah satu manfaat menjadi ayah ialah, mereka memiliki dukungan cinta dan sosial dari keluarga. Yang kemungkinan bisa membantu menghambat timbulnya penyakit dalam tubuh mereka.
4. Panjang umur
Ayah yang tinggal bersama anaknya, memiliki kemungkinan untuk hidup lebih lama
Sebuah penelitian di Swedia, mengungkapkan bahwa pria berkeluarga cenderung memiliki umur yang lebih panjang, dibandingkan pria lajang. Bahkan melebihi para ayah yang bercerai dan hidup sendirian tanpa keluarga.
Studi ini meneliti lebih dari 700 ribu pria, mereka menemukan fakta bahwa pria yang memiliki istri dan anak, memiliki risiko lebih rendah untuk mati muda karena sebab apapun.
Manfaat menjadi ayah bagi seorang pria, selain memberi dorongan untuk hidup lebih lama, juga memberi makna pada kehidupan pria itu sendiri. Kehidupan mereka menjadi lebih terstruktur, mereka juga memiliki teman hidup yang selalu ada bersamanya, sehingga dia tidak akan kesepian.
Akan tetapi, penelitian ini juga mengungkap, bahwa pria yang memiliki risiko kematian di usia muda paling tinggi, ialah para ayah yang tidak tinggal bersama anaknya.
Oleh karena itu, bagi pasangan yang bercerai. Usahakan untuk tetap memberi kesempatan bagi mantan pasangan kalian menghabiskan waktu bersama anak, agar mereka memiliki motivasi lebih baik dalam kehidupan.
Anak adalah penghilang stres bagi para ayah, setelah lelah pulang kerja, senyum di wajah anak akan membuat semua lelah tak terasa.
Memiliki ikatan emosional dengan anak, membantu para ayah menghadapi stres dalam pekerjaan. Selain itu, anak juga membuat seorang ayah memiliki kehidupan sosial yang lebih luas.
Ayah memiliki kesempatan untuk berkenalan dengan keluarga lain, lebih sering mengunjungi mertua dan saudara ipar, bahkan tetangga. Semua itu memiliki manfaat positif bagi Ayah.
Sebuah studi yang melibatkan 5000 orang ayah menyatakan, para ayah yang lebih banyak terlibat dengan aktifitas sosial bersama anaknya, mereka akan merasa lebih puas dengan kehidupan yang dijalani.
Selain itu, para ayah yang lebih banyak bersosialisasi juga akan lebih terlibat dalam komunitas. Demikian pula hubungan mereka dengan keluarga akan jadi lebih dekat, sehingga hidup para ayah tidak hanya dipenuhi oleh pekerjaan saja.
***
Semoga informasi ini bermanfaat bagi para Ayah.
Baca juga:
Penelitian: Mood Ayah Pengaruhi Kesehatan Mental dan Perkembangan Anak
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.