Di balik rasa bahagia yang muncul, tidak sedikit orang tua baru yang merasa galau dan khawatir. Sederet pertanyaan pun akan muncul, tentang bagaimana cara mencintai anak dengan baik.
“Mampukah saya menjadi orang tua yang baik untuk anak-anak kelak?”
“Apakah saya dan pasangan bisa memberikan yang terbaik untuk mereka?”
“Bagaimana dengan masa depannya, apakah saya dan pasangan memberikan bekal yang cukup?
“Bagaimana jika saya justru banyak mengecewakan dan tidak mampu membesarkannya?”
Menjalani peran baru sebagai orang tua memang bisa menimbulkan banyak kekhawatiran. Selain terkait dengan perubahan identitas, hal ini tentu saja tidak terlepas dari rasa tanggung jawab yang perlu dilakukan untuk membesarkan buah hati.
Journal of Marriage and The Family menyebutkan bahwa rasa was-was yang dirasakan oleh orang tua baru salah satunya dikarenakan adanya perubahan identitas yang datang seiring dengan berperan menjadi orang tua.
Namun, ada satu hal yang pasti. Semua orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya. Mampu mencintai tanpa pamrih, memberikan perlindungan dan bisa hidup menua bersama keluarga dengan kondisi yang sehat.
Faktanya, tidak ada satu orang pun yang bisa mengetahui masa depan yang menanti. Dalam perjalanan hidup, tentu akan ada banyak risiko yang bisa terjadi. Sebab, ‘ancaman’ terbesar terhadap keselamatan anggota keluarga sebenarnya bisa datang kapan pun juga. Benar bukan?
Atas nama cinta dan kasih sayang, tidak mengherankan jika sebagai orang tua, kita tidak boleh mengabaikan hal ini. Artinya, penting bagi orang tua untuk mencari tahu dan melakukan berbagai upaya untuk menjaga keamanan dan keselamatan seluruh anggota keluarganya,
Pertanyaan selanjutnya, apakah bekal mencintai dan melindung anak dengan baik sudah dimiliki dan dipupuk sejak dini?
Cara Mencintai dan Melindungi Anak dengan Lebih Baik
1. Menurunkan Ekspektasi
Tanpa disadari, kekecewaan yang kerap muncul sebenarnya bermula dengan adanya ekspektasi atau harapan yang terlalu tinggi. Pun ekspektasi terhadap si Kecil. Hal ini juga lah yang kerap memicu orang tua untuk membandingkan buah hatinya dengan orang lain, dan memaksakan kehendaknya. Padahal, yang terbaik bagi orang tua, belum tentu terbaik untuk anak.
Untuk itu, mengingat perjalanan menjadi orang tua tidak mudah dan banyak tantangan, cobalah untuk menurunkan ekspektasi. Langkah ini bisa dimulai pada saat menghilangkan konsep sempurna tentang kehamilan atau kelahiran yang sempurna. Bahkan, hal itu bisa membantu untuk mencegah terjadinya baby blues atau postpartum depression.
2. Membangun dan Menciptakan Kedekatan Sejak Dini
Setiap anak tentu ingin merasakan bahwa dirinya dicintai dan dilindungi. Kebutuhan ini tentu saja perlu diberikan oleh kedua orang tua. Dimulai dengan membangung kelekatan atau kedekatan yang memunculkan hubungan emosional.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kedekatan hubungan antara orang tua dan anak yang terbentuk sejak dini memberikan dampak positif pada keterampilan akademik dan sosial-emosional anak. Sebaliknya, hubungan yang penuh dengan konflik dapat berdampak buruk pada kesejahteraan dan perkembangan anak.
3. Memberikan Perlindungan Lewat Asuransi Allianz
Kita sebagai orang tua tentu saja bisa merencanakan dan menyiapkan masa depan anak sebaik mungkin. Namun, risiko dalam hidup tentu akan selalu membayangi. Itulah mengapa asuransi dibutuhkan untuk memberikan perlindungan.
Memahami hal ini, Allianz menawarkan perlindungan menyeluruh untuk keluarga, bahkan dimulai langkah awal di mana Anda dan pasangan memulai fase baru sebagai orang tua. Pasalnya, Allianz menyediakan asuransi Kesehatan dengan manfaat tambahan yang dapat memberikan penggantian biaya perawatan kehamilan, biaya persalinan, dan biaya perawatan pasca-persalinan.
Untuk memudahkan, Allianz pun menawarkan layanan khusus nasabah berbasis digital sehingga proses klaim, review polis, hingga menemukan rumah sakit rekanan Allianz terdekat, bisa dilakukan dengan mudah tanpa ribet.
Keuntungan lainnya, Allianz memberikan point reward sebagai loyalty program kepada nasabah setiap pembayaran premi asuransi. Poin dapat ditukarkan menjadi voucher diskon di berbagai merchant seperti token listrik, belanja, pulsa, dan masih banyak penawaran dan program lainnya yang bisa dimanfaatkan keluarga.
4. Memelihara Cinta, Bukan Membatasi
Seiring bertambahnya usia anak, mereka tentu mampu mengembangkan keterampilan dan kemampuan baru. Di sini, orang tua berperan untuk memberikan banyak kesempatan untuk anak-anak bisa belajar bertumbuh bahkan menjelajahi dunia.
Untuk itu, berikan mereka kesempatan untuk mengembangkan kemandiriannya. Sebagai orang tua, kita tentu perlu mendorong perkembangan mereka menjadi orang dewasa yang kuat. Tak hanya secara fisik, namun secara emosional. Dengan demikian bisa melatih untuk terus tumbuh sebagai individu yang mandiri dan kuat. Anak-anak pun perlu memahami bahwa mereka bebas membuat keputusan sendiri, dan bahwa keputusan itu akan dihormati.
5. Menanamkan Kebiasaan Pola Hidup Sehat
Terdengar klise, namun nyatanya salah satu bentuk cinta dan perlindungan orang tua yang paling sederhana dan penting tentu saja memastikan seluruh anggota keluarga hidup sehat. Kebiasaan ini tentu saja perlu dimulai dari rumah dan sejak dini. Orang tua perlu menjadi contoh yang konkret bagi anak, sehingga anak memahami dan mampu menjalani pola hidup sehat. Ingat, anak merupakan fotokopi dari orang tua.
Meski terlihat sederhana, namun lima langkah ini bisa menjadi landasan penting untuk kita sebagai orang tua bisa mencintai dan melindungi buah hati. Sudahkah dilakukan?
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.